Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Selamat Datang di Kedah, Menuju "Sungai Petani"

12 Desember 2022   10:56 Diperbarui: 12 Desember 2022   12:00 1111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

"Selamat datang ke Kedah, salah satu Negara bagian Malaysia,yang bertetangga dengan Negara bagian Pulau Penang dan Penang Daratan, menuju kota Sungai Petani .....

Di Malaysia, bahasa yang mereka pakai secra umum adalah Bahasa Melayu, Bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Makanya, terdapat pang di jalanan "Selamat Datang di Kedah" .....

***

Kedah, adalah salah satu dari 14 Negara bagian Malaysia, bertetangga dengn ulau Pinang. Dikenal juga sebagai Kedah Darul Aman, yang terletak di utra Semenanjung Malaysia.

Kawasan Kedah maih mempunyai tanah yang luas yang digunakan untuk pertanian untuk menanam pagi dan perkebunan untuk menanam pohon kelapa sawit, salah satu yang terbesar di Malaysia.

Kedah, adalah Negara bagian Malaysia yang bersepadan dengan Thailand. Menurut beberapa referensi yang aku baca, Kedah purba berawal dari sekitar tahun 788 Sebelim Masehi dengan berbagai penemuan material2 purba disana.

***

Perjalananku ke kota Sungai Petani tempat tinggal keluarga besar Liang, istri Liong sahabatku dari Penang, menempuh waktu sekitar 2 jam saja dengagn jalanan semulus jalan tol dan menyeberangi selat menghubungi Pulau Penang dan Penang daratan.

Menyeberang itu dengan jembatan Pulau Pinang, sebuah jembatan gantung yang cantik seperti Golden Gate San Francisco Amerika Serikat, sepanjang 7 km. 2 jam sangat tidak terasa, tiba2 saja kami sudah sampai di drpan rumah Liang di kota Sungai Petani.

Negeri Kedah sendiri, mencakup tanah yang landai dan sepertinya cocok dengan bercocok tanam. Disana terlihat seperti kawasan di Pulau Sumatera Indonesia, di area luar kota, dimana tidak terlihat banyak bangunan tinggi dengan banyak lahan2 luas untuk bercocok tanam dan bangunan 1 lantai untuk pedagangan. Mulai dengan toko2, restoran2 atau warung2 pinggir jalan.

Sepertiga bagian Negara Kedah, merupakan htan tropis di kawasan lereng pegunungan dan perbukitan, yang merangkum Kota Banjaran, Titiwangsa dan Gunung Bintang., yang merupakan juga sebuah gunung tertinggi di Kedah dengan ketinggian 1.862 meter dari atas laut.

Perjalanan kami le Kota Sungai Petani pun, dikelilingi perkebunan kelapa sawit yang merupakan yang terbesar di Malaysia dan diekspor ke beberapa Negara tetangga. Suasanya pun, mengingatkan aku dengan jalan tol sepanjang jalan di Pulau Sumatera Indonesia.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Jalan tol ini, melau dari Pulau Pinang, lalu meyeberangi Selat Malaysia menuju Penang Daratan, langsung menuju ke Kedah. Kata Leong, jika kita mau ke Tahiland, jalan tol ini terlus melaju ke Thailand, sekitar 3 jam dari Kedah .....

 

Aku ingat sekali, ketika aku masih sekolah suatu saat kami berlibur dari Jakarta ke Medan dengan mobil. Menyebrang dari Merak ke Bakahuni Lambung dan dengan jalan mulus baru tahu 1985. Waktu itu, jalan Trans Sumatera baru jadi, dan kami salah satu pengunjung dari Bakahuni sampai Medan dan berputar ke Danau Toba dan Brastagi.

Suasana nta, ya seperti aku ke Kedah, kemarin. Tanah luas dengan perkebunan dan persawahan serta bangunan2 1 lantai untuk restoran, toko atau warung. Dan beberapa bangunan 2 atau 3 lantai untuk perkantoran atau hotel. Itu yang di outer-ringroadnya. Berbeda jika kami masuk ke dalam kota .....

Aku sedikit terharu, mengingat apa yang aku lakukan saat itu di Kedah. Ituti perasaan hariku, bernostalgia dengan pengalaman2ku sewaktu berlibur naik mobil VW Combi, dari Jakarta ke Medan dengan keluargaku ......

Di Kedah pun, aku merasaan hal yang mirip. Aku mempunyai keluarga baru dari Penang. Leong sahabatku dengan Liang istrinya, serta kedua anak mereka Zhou Shian dan Zhou Hang. Mereka adalah keluarga baru ku di Penang .....

Kedah juga mempunyai pesisir pantai di sebelah barat, sepanjang 158 kilometer, yang aku lihat dari atas Menara komtar di George Town Penang, menghadap Selat Melaka. Dimana dihadapan Kedah itu, terdapat gugusan pulau di sekitar perairan Kedah, seperti Pulau Langkawi, Pulau Tuba, Pulau Payar, Pulau Bidan, Pulau Songsong dan Pulau Telor.

Leong banyak bercerita tentang Kedah dan Sungai Petani.

Kedah dan beberapa negera bagian Malaysia, Kedah, Kelantan, Trengganu dan Johor, merayaka weekend mereka adalah hari Jumat dan Sabtu, dan hari lainnya termasuk hari Minggu, mereka bekerja dan bersekolah.

Sedangakan sisa negeri bagian Malaysia yang lainnya, weekend sama dengan di seliruh dunia, Sabtu dan Minggu.

Selain tanah luas untuk persawahan dan perkebunan, Kedah banyak terdapat pabrik2 yang berhubungan dengan persawahan dan perkebunan, semisal pengoalahan padi atau pengolahan kelapa sawit. Dan, ternyata banyak TKI tinggal di Kedah yang bekerja di sector persawahan dan perkebunan serta sektor2 turunannya .....

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sepanjang jalan, terdapat area persawahan dan perkebunan, salah satu yang terbesar adalah kelapa sawit .....

Leong juga sering bercerita bahwa di Malaysa termasuk di Kedah, ada beberapa suku bangsa yang mendiami Kedah. Yang utama memang warga Bumiputera atau yang disebut suku Melayu, suku China dan India. Leong dan keluarga nya sendiri, adalah dari keturunan China, dimana salah satu adik Liang (istrinya), menikah dengan keturunan suku India.

***

Perjalanan kami memang sangat menyenangkan, dimana Zhou Shian dan Zhou Hang, selalu bertanya tentang banyak hal dengan bahasa leluhurnya, dimana Leong sering harus menterjemahkan ya dengan Bahasa Melayu, supaya aku bisa mengerti, apalagi mereka banak bertanya kepada ku.

Dan, Sungai Petani menancapkan rasa di hatiku bahwa ku mempunyai kelurag baru, disana ......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun