Komtar sendiri merupakan sebuah gedung tertinggi di Pengan, dan aku berada disana di roof-top dengan ketinggin lantai 68 untuk melihat dari atas, kota Penang.
Komtar  adalah kompleks serbaguna di jantung George Town, Penang. Banyak terdapat gerai2 atau toko2 ritel, pusat transportasi dan kantor administrasi untuk pemerintah negara bagian Penang. Di konseptualisasikan sebagai kota di dalam kota, Gedung Komtar menempati area yang yang dibatasi oleh Penang Road, Prangin Road, Magazine Road, dan Carnarvon Street. Setelah itu, kawasan adalah Tek Soon Street, Jalan Ria dan Lebuh Lintang.
Singkatan dari Kompleks Tun Abdul Razak, Komtar dinamai Tun Abdul Razak Hussein, perdana menteri kedua Malaysia, yang meresmikan peletakan Tahap 1 pada 1 Januari 1974. Namanya sama dengan Kompleks Tun Abdul Razak di Johor Bahru , dibangun pada waktu yang hampir bersamaan tetapi dalam skala yang lebih kecil.
Di dalam Komtar terdapat Menara Komtar, yang awalnya memiliki 65 lantai dan tinggi 232 meter. Revitalisasi Komtar pada tahun 2015 menambahkan tiga lantai lagi ke menara Komtar, sehingga total menjadi 68 lantai dan ketinggian saat ini 249 meter. Podium 4 lantai Komtar menampung pusat perbelanjaan dan kantor pemerintah. Selain itu, terdapat kubah geodesik yang mengikuti desain Buckminster Fuller.
Perjalananku dari lobby utama Komtar memang agak "meyeramkan" untuk sampaike roof-top lantai 68, tetapi sungguh menyenenangkan letika aku bisa melihat kota Penang dari atas dengan pemandagan indah.
Banyak warga datang semakin siang dan ternyata memang Komtar tidak bamyak di publikasikan untuk wisatawan asing. Selama ak di Penang pun, ku gtidak melihat brosur2 tentang Komtar dan hasilnya nyata, bahwa di roof-top sedikit yang datang, hanya beberapa orang turis lokal saja, dan hanya 1 orang bule saja yang mungkin kebetulan saja seperti aku yan di beritahukan kemarin oleh Leong ......
Diatas, luar biasa panas, matahari bersinar luar biasa menyengat, tetapi karena berada di bangunan tinggi dan angin cukup besar, aku tidak terlalu merasakan panas yang menyengat, walau setelah turun aku merassa gosong dengan kulit berubah menghitam, hahaha .....
Â
Tetapi, justru juga itu kebetulan karena aku tidak harus bergumul dengan banyak orang yang membuat seringkali susah untuk memotret dan membidik beberapa sudut yang favorite.