Closet duduk pun bisa dimaintain. Minimal kita membawa selalu tissue basah sebelum memakainya, bahkan sapkan desinfektan kecil yang bisa dibawa kemana2, kan?
Ah, sudahlah .....
Yang jelas, ternyata walau Queensby Mall dikatakan yang terbaik di Penang, masih ada di beberapa titik yang benar2 aku harus berjuang untuk memakainya, sebagai disabilitas pemakai kursi roda .....
***
Lalu yang paling crusial di mall ini untukku adalah sewaktu aku harus pulang dan memanggil taxol, ketika aku tidak mau merepotkan Leong untuk memanggilkan taxol untukku.
Pertama,
Aku membawa 3 buah handphone, berhubungan dengan kegiatanku untuk survey disabilitas di Penang. Ada 1 hp yang mempunyai fasilitas mencari taxol, ada Grab dan GoCar. Tetapi, hp ini tidak aku aktifkan untuk roaming ke luar negeri, dimana yang bisa roaming tidak memunyai applikasi Grab dan GoCar.
Ketika aku minta tolong satpam untuk info tentang wifi gratis di mall itu, petugas bilang, "tidak ada", sehingga aku setengah mati mencari aplikasi di hp yang bisa roaming. Dan, petugasnya pun sangat tidak ramah, seperti aku hanya seseorang yang tidak diharapkan kehadirannya disana.
Huhuhu, jika di Jakarta, aku akan langsung laporkan kepada manajemen mall dan kutuliskan segera dan share ke twiiter serta tag ke instansi2 terkait! Jika di negeri asing, aku bisa ditangkap polisi, lageeeee ...... hahahaha ......
Kedua,
Taxol atau taxi online disana pun sering tidak ramah, dan ketika akhirnya aku bisa mendapatkan taxol dengan luar boasa susahnya, mereka tidak mau ke lobby mall, yang katanya berbayar. Ya tidak mengapa, toh aku bisa mengganti uang mereka, bukan?