"Queensbay" Pulau Penang, Kawasan Reklamasi Mewah yang Penuh Burung Camar dan Masalah

By Christie Damayanti

Dokumentasi pribadi

                                          Jejeran apartemen mewah dengan pandangan ke laut, kuambil dari pelataran Queensbay Mall

Baca juga: Arsitektur Penang dalam Pengaruh Budaya, Agama, Suku Bangsa, dan Kemodernan

 

                                                                                                                  

Ketika di Penang, sahabatku Leong memang sangat membantu serta menjagaku, walau dari jauh. Jika di hari kerja, dia memang harus bekerja, sehingga aku harus jaan2 sendirian. Tetapi, Leong tidak melepaskan aku begitu saja.

Baca juga: "Hotel Penaga" Heritage GeorgeTown, dan Aku Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Dia selalu bertanya, aku hari itu mau kemana, sehingga dia akan merekomendasikan tentang tempat serta transportasinya. Lalu, dia pun selalu memesankan taxi online untukku, karena jika aku pesan sendiri ketika driver taxol itu menelepon aku tentang persis nya aku dimana, aku tidak bisa menjawab, karena Penang adalah asing bagiku, kan?

Leong tahu, apa yang aku mau. Bahwa, aku ke Pengang memang untuk mengunjungi Leong dan keluarganya, itu benar. Tetapi yang utamanya adalah aku ingin melihat keadaan kota Penang untuk survey disabilitas, dan jika memagn  menarik aku akan "membawa" konsep itu ke Indonesia, dengan tulisan2ku.

Baca juga: George Town, Ibu Kota Penang dengan Arsitektur Modern untuk "Merengkuh" Kota Tua-nya

Sehingga, Leong memang selalu merekomendasikan beberapa kawasan untuk aku datangi. Salah satunya Queensbay .....

Queensbay adalah sebuah lingkungan di dalam Bayan Lepas, Penang. Namanya diambil dari Queensbay Mall, pusat perbelanjaan terbesar di daerah tersebut. Kawasan Queensbay dulunya dikenal sebagai Teluk Bayan. Dan, kawasan ini mengalami perkembangan komersial dan residensial yang cepat setelah pembukaan Queensbay Mall. Saat ini, area komersial utama di Queensbay adalah Bayan Indah dan Bay Avenue.