Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Heritage Penang Sarat Sejarah tetapi Belum Ramah Disabilitas

24 Oktober 2022   12:02 Diperbarui: 24 Oktober 2022   13:09 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Ibukota Penang,  GeorgeTown kota tua yang sart dengan sejarah, tetapi cukup disayangkan belum dibangun sebagai "kota ramah disabilitas" .....

Silahkan melihat video berikut ini tentang bangunan2 heritage Penang, Malayisa: Tonton di sini

Jujur, aku baru tahu bahwa Penang terbagi dengan 2 kawasan. Penang daratan dan Penang dipulau. Yang terkenal denganPenang dimana2 adalah Penang di Negara bagian Malaysia Pulau Pinang.

Pulau Pinang ini memang merpakan jantug wisata Malaysia, dan wrga Malaysia jika mau berwisata di hari2 libur mereka adalah ke Penang di Pulai Pinang. Terdapat banyak tiik2 wisata dan bahkan bandara internasionalnya berada di Penang Pulau Pinang.

Antara Penang daratan dan Penang Pulau Pinang dihubungkan dengan 2 buah jembatan yang panjangnya sekitar 13 km dan berbayar kalau dari Penang daratan ke Penang Pulau Pinang adalah 7 RM, tetapi jika sebaliknya, gratis ....

Dan jembatan kedua, sebenarnya tidak erring digunakan karena jauh dari ibukota Penang, Gerge Town. Jembatan kedua ini dibangun untuk mempermudah warga Penang untuk menyeberang tanpa harus melewat ibuota Gerorge Town.

***

Penang adalah sebuah negara bagian Malaysia yang terletak di pantai barat laut Semenanjung Malaysia, di tepi Selat Malaka. Penang sendiri. memiliki dua bagian: Pulau Penang, di mana ibu kota, George Town, berada, dan Seberang Perai di Semenanjung Malaya.

Penduduk Penang banyak dari 3 ras manusia utama disana adalah Melayu, China dan India Tetapi juga merpakan rumah bagi ras Eurasia dan Siam.

Aku melihat disana, memang banyak sekali warga Penang keturunan China yang sebagian besar berbahasa China, sdeperti sahabatku yang tinggal disana, Leong Ming Khong, tetapi dia pun bisa berbahasa Melayu.

Atau warga Penang ras Melayu yang benar2 bisa berkomunikasi denan ku yang berbahasa Indonesia, walau banyak salah arti, hahaha .....

Sedangkan yang warga Penang ras India atau yang lainya, memang kami lebih berkomunikasi dengan "bahara tarzan", karena mereka pun susah utuk berbahasa Innggris, hahaha .....

George Town yang sebagai ibukota Penang, menag luar biasa! Sebuah kota tua, walau di beberapa bagian juga modern, George Town benar2 menawarkajn wisata kota tua yang masih digunakan sebagai tembat untuk rumah tinggal atau berbisnis.

Sejak awal aku keluar dari bandara Penang internasional, aku memang tidak menemukan "tanda2" bahwa kota Penang mrupakan kota ramah disabilitas, setelah aku mengamati cepat tanda2 nya lewat kaca mobil Leong, sehingga otakku harus men-skip tentang survey ramah disabilitas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Sangat terlihat, dengan jalan kecil diantara deretan ruko heritage, denganpedestrian dibawah kanopi atau atap ruko yang tidak rata dengan undak2an naik turun serta didepannya berjejer mobil marker, dimana untuk 2 arah jalan saja cukup sempit, bagaimana kursi roda ajibku bisa melintas?

Dengan berjalan di atas aspal? Itu adalah sangat berbahaya sekali, sehingga memang area Penang dan lingkunganya tidak atau belum ramah disabilitas .....

***

Aku berpikir cepat, apa yang aki bisa lakukan swelain berlibur dengagn keluarga Liong, adalah men-survey banyak hal tentang kota tua, dalam dunia arsitektur. Hhhhh ..... walau rencanna ku batal untuk disabilitas, ternate tidak kalah menariknya cerita tentang Penang yang sangat cantik dengan ibukota George Town nya sebagai sebuah kota tua yang sangat heritage.

Seperti Singapore, yang memang berada dalam kawasan yang sama, Semenanjung Malaya, juga bersebelahan antara Singapore dan Penang, pastinya akan memiliki peninggalan lama dari negara2 yang pernah menduduki 2 negara ini, alah satunya adalah Inggris dan Portugis.

Singapore dan Penang, mempunyai banyak bangunan2 tua heritage dengan konsep bangunan China Peranakan. Karena memang Penang ras utama mereka adalah China, sehingga ruko2 berkonsep China Peranakan bercampur Inggris dan Portugis.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ruko2 heritage, peninggalan jaan lalu, yang sampai sekarang masih dipertahankan dan masih dipakai untuk tempat tinggal dan bisnis/perdagangan .....

 

Ruko2 itu menghiasi sepanjang ibukota George Town, berkelok2 dengan warna warni segar, merupakan bagian dari revitalisasi mereka. Dan Liong menempatkan aku di beberapa hotel cantik di beberapa area yang berbeda.

Mengapa Liong menempatkan dan memesan hotel untukku di beberapa area?

Enthlah, tetapi ternyata itu justru menambah wawasanku untuk bisa mengeksplore tentang arsitektur kota tua khas Penang. Berbagai hotel yang aku tinggal, memberikan rasa yang tidak bisa aku lukiskan krena hotel2 itu benar2 cantik dengan ltar belakang kota tua Gerge Town, ibukota Penang.

Aku banyak bertanya dengan Liong, ketika melewat dan berputar2 berkelilng George Town, sampai akhirnya Liong sendiri kewalahan menjawab pertanyaan2ku, hahaha .....

Yang jelas, tuko2 heritage Penang itu benar2 membiusku .....

Aku adalah seorang arsitek humanis, ang lebih memperhatikan perkotaan lama yang seringkali tidak diindahkan oleh pemerintah daerh, dimanapun. Seringkali, bangunan2 lama itu dibongkar bahkan di rubuhkan tanpa peduli tentang cerita sejarah yang memnebruk kota itu, salah satiny adalah pemerintah Jakarta.

Yang aku lihat di Singpore, sebagai Negara yang setara denagn Indonesia tentang kawasan dan lokasinya, tetapi Singapore sangat memperhatikan bangunan2 heritageya, bahkan di revitalisasi sedemikian sehingga bangunan2 heritage Singapore benar2 terlihat mewah dan kinclog untuk sebuah paket wisata bagi wisatawan2 dunia, sampai saat ini.

Penang, nasibnya pun tidak berbeda jauh dengagn Singapore, dimana sepertinya pemerintah Penang sangat sadar bahwa justru dengan bangunan2 heritage nya ini justru merupakan asset untuk paket wisata Penang!

Diluar sana, juga termasuk di Indonesia, wista Penang selain sangat terkenal dengan "foodstreet" nya, Penang sangat terkenal dengan bangunan2 dan kota tuanya. Selain tentang "wisata kesehatan" yang katanya sangat baik dan terkenal murah, di Indonesia.

Tetapi, cukup disayangkan, bahwa Penang belum ramah disabilitas.

Dengan kota tuany yang heritage termasuk (mungkin) tidak boleh membongkar sembarangan, tetapi Singapore bisa membuat kota heritage ramah disabilitas, dan yang aku amati di Singapore kota tua heritage nya tetap tanpa ada yang dibongkar tetapi mereka membangun jalur baru yang ramah disabilitas.

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Ruko2 heritage di Penang dengan jalan besar seperti protocol ini, tetap tidak/belum dibangun fasilitas ramah disabilitas dengan pedestrian atau trotoar yang nyaman dan aman bagi disabilitas. Berbeda dengan Singapore yang pemerintah membangun pedestrian yang ramah disabilitas, berada DI LUAR dan bukan dibawah atap atau kanopi ruko2 tersebut.

Jika berada di luar bangunan, memang akan mengambil sedikit lebar jalan ini, tetapi dengan lebar pedestrian ramah disabilitas untuk 1,2 meter saja, sudah akan menambah kualitas fasilitas perkotaan yang juga akan menambah kedatangan wisatawan2 disabilitas, seperti aku ..... 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

Terlihat dengan jelas di foto bawah, pedestrian atau trotoar di bawah atao ini, berhenti, sehingga pejalan kaki harus berjalan di atas aspal yang berarti membahayakan pejalan kaki. Apalagi untu disabilitas, pemakai kursi roda atau tongkat putih sebagai disabilitas netra .....

Oya,  Penang sama sekali tidak membangun jalur pemandu untuk disabilitas netra, sejauh aku melihatnya selama di Penang, berkeliling kota dengan mobil .....

 

Tetapi tidak dengan Penang, sehingga untk menikmati kota tua Penang, aku hanya bisa memfoto dan mengamati dari dalam mobil saja. Sangat disayangkan, kan? Padahal jika aku bisa sendirian menapaki kota tua Penang dengan kursi roda ajaibku, tentu akan lebih banyak cerita yang bisa aku tuliskan ......

Dari atas mobil pun, aku bisa melihat dengan jelas (apalagi jia macet atau di lampu merah), betapa detail arsitekturalnya sangat luar biasa, bagaimana jika aku bisa sangat dekat dengan bangunan2 tua itu?

Ah, sudahlah. Aku akan menikmati kota tua Penang danga  apa yang aku bisa lakukan. Bukan diatas kursi roda ajaibku, tetapi duduk di dalam mobil Liong, berkeliling George Town, ibukota Penang, di hari pertama ku setelah aku berada di George Town ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun