Aku banyak bertanya dengan Liong, ketika melewat dan berputar2 berkelilng George Town, sampai akhirnya Liong sendiri kewalahan menjawab pertanyaan2ku, hahaha .....
Yang jelas, tuko2 heritage Penang itu benar2 membiusku .....
Aku adalah seorang arsitek humanis, ang lebih memperhatikan perkotaan lama yang seringkali tidak diindahkan oleh pemerintah daerh, dimanapun. Seringkali, bangunan2 lama itu dibongkar bahkan di rubuhkan tanpa peduli tentang cerita sejarah yang memnebruk kota itu, salah satiny adalah pemerintah Jakarta.
Yang aku lihat di Singpore, sebagai Negara yang setara denagn Indonesia tentang kawasan dan lokasinya, tetapi Singapore sangat memperhatikan bangunan2 heritageya, bahkan di revitalisasi sedemikian sehingga bangunan2 heritage Singapore benar2 terlihat mewah dan kinclog untuk sebuah paket wisata bagi wisatawan2 dunia, sampai saat ini.
Penang, nasibnya pun tidak berbeda jauh dengagn Singapore, dimana sepertinya pemerintah Penang sangat sadar bahwa justru dengan bangunan2 heritage nya ini justru merupakan asset untuk paket wisata Penang!
Diluar sana, juga termasuk di Indonesia, wista Penang selain sangat terkenal dengan "foodstreet" nya, Penang sangat terkenal dengan bangunan2 dan kota tuanya. Selain tentang "wisata kesehatan" yang katanya sangat baik dan terkenal murah, di Indonesia.
Tetapi, cukup disayangkan, bahwa Penang belum ramah disabilitas.
Dengan kota tuany yang heritage termasuk (mungkin) tidak boleh membongkar sembarangan, tetapi Singapore bisa membuat kota heritage ramah disabilitas, dan yang aku amati di Singapore kota tua heritage nya tetap tanpa ada yang dibongkar tetapi mereka membangun jalur baru yang ramah disabilitas.
Ruko2 heritage di Penang dengan jalan besar seperti protocol ini, tetap tidak/belum dibangun fasilitas ramah disabilitas dengan pedestrian atau trotoar yang nyaman dan aman bagi disabilitas. Berbeda dengan Singapore yang pemerintah membangun pedestrian yang ramah disabilitas, berada DI LUAR dan bukan dibawah atap atau kanopi ruko2 tersebut.
Jika berada di luar bangunan, memang akan mengambil sedikit lebar jalan ini, tetapi dengan lebar pedestrian ramah disabilitas untuk 1,2 meter saja, sudah akan menambah kualitas fasilitas perkotaan yang juga akan menambah kedatangan wisatawan2 disabilitas, seperti aku .....Â