Tetapi ketika aku ke Telok Blangah dri Henderson Waves dan menunggu bus di halte disana ada tanda fasilitas pengguna kursi roda, yang dicat di permukaan pedestrian, dan lokasinya memang jauh dari calon penumpang yang linnya dan paling depan, sehingga jika bus datang, si supir sudah tahu bahwa aka nada seorang disabilitas yang butuh bantuan .....
Dibeberapa titik tertentu pemberhentian bus, mungkin jika halte nya cukup besar, ada tempat khusus untuk disabilitas, seperti di foto dengan lambang kursi roda ..... klo aku mau naik bus ini, aku di dahulukan marena bus pertama mrnuju tempatku, setelah aku sudah naik, bus maju dsn membuka p8ntu bagi prnumpang yang lain .....
Jika halte kecil, tidak ada tempat khusus untuk disabilitas, tetapi, ketika bus berhenti, pintu dari depan tetap tertutup dsn pintu bakang terbuka, supir turun dan membuka ramp untuk aku naik bus, setelah aku nyaman di dalam bus, supir kembali kedepan dan membuka pintu depan, supaya penumpang lain bisa masuk .....
Warga Singapore sangat tertib, tanpa aku harus tidak merasa nyaman Â
***
Prosesinya sama dengan ceritaku diatas, sehingga sungguh aku merasa nyaman untuk naik kendaraan umum di Singapore, termasuk bus ....
Sama juga ketika aku dengan mas Kardy Chiu di terminal bus besar. Ketika itu, aku diajak mas Kardy untuk ikut dengannya ke Clementi. Dia akan bertemu dengan temannya di salah satu cluster apatemen di Clementi, setelah dia pulang kantor. Dengan senang hati, karena itu akan menambah wawasanku tentag banyak hal.
Setelah dari Clementi, kebetulan dekat dengan terminal bus besar, dan mas Kardy mengajakku kesana untuk naik bus dari terminal besar. Itu aku sangat senang, karena pasti aka nada hal2 baru disana, termasuk kebutuhanku untuk mengamati fasilitas2 disabilitas di terminal bus besar di Singapore.