Saat ini, Jalan Bugis yang asli sekarang menjadi jalan berbatu yang relatif lebar yang diapit di antara gedung2 kompleks perbelanjaan Bugis Junction.
Meskipun jalan tersebut sekarang bukan tujuan wisata yang terkenal, jalan ini sering dikunjungi oleh banyak orang Singapore untuk sekedar berjalan2 dan makan siang karena area itu berada di lingkungan perkantoran.
Ketenaran Bugis Street yang asli telah melahirkan banyak nama yang ingin memanfaatkan nama  tersebut, meskipun banyak turis, serta beberapa anak muda Singapore, tidak terlihat sebuah area glamour.
Kampong Glam adalah sebuah lingkungan dan kantong etnis di Singapore. Terletak di utara Sungai Singapura, di wilayah perencanaan Rochor, yang dikenal sebagai kawasan Melayu-Muslim. Area ini bertetangga dengan Kampong Bugis, area heritage salah satu "harta karun" Singapore.
Saat ini, Kampong Glam masih mempertahankan ikatan yang kuat dengan komunitas Melayu-Pribumi dan Muslim. Area ini tetap menjadi pusat kegiatan Muslim dan Masjid Sultan tetap menjadi landmark utama dan titik pertemuan bagi Muslim Singapore.
Deretan ruko yang dilestarikan dan banyak dari ruko ini memiliki penyewa baru seperti perusahaan desain dan IT, galeri seni, toko kerajinan dan rasa ingin tahu, katering makanan, kafe, bar, dan restoran.
  Dokumentasi pribadi: Deretan ruko2 cantik, menuju Masjid Sultan