By Christie Damayanti
Singapore pun punya pelabuhan laut untuk kapal2 kecil, termasuk kapal2 pesiar, di Tanah Merah Vivo City, yang cukup nyaman untuk berwisata. Karena Vivo City adalah salah satu wisata belanja terbesar di Singpore, sekaligus untuk bersatai dengan keluarga dan pelabuhan laut untuk kota2 seputaran Singapore, termasuk Pulau Batam Indonesia.
Dulu, aku pernah mencoba ke Singapore lewat Pulau Batam dengan ibuku, sewaktu aku masuh kuliah sekitar tahun 1991 lalu. Begitu kami naik pesawat dari Jakarta sampai ke Pulau Batam, lalu kami naik ferry cukup besar.
Di ferry itu sampai ke Singapore sekitar 1 jam dan kami mengsi formulir kelengkapan ke luar negeri dan sampai Singapore kami langsung naik taxi ke Orchard Road, di Hotel Holiday Inn disana .....
Dulu juga, ferry yang membawaku dari Pulau Batam ke Singapore, seharga sekitar 400 Dollar Singapore dengan dollar Singapore masih sangat murah (lupa rupiahnya berapa), entah sekarag berapa. Jika dihitung2 klo langsung ke Singapore dari Jakarta, sepertinya tidak beda terlalu jauh, tetapi memang kami sedang mencoba alternative lain ke Singapore .....
Dan, saat itu Pulau Batam sedang berkembang pesat, sehingga aku memang ingin tahu dan melihat kesana, sekalian berkunjung ke Singapore dengan ferry.
Ketika aku survey tentang pelabuhan laut Singapore untuk kapal kecil, mas Kardy Chiu membawaku ke Tanah Merah, kawasan pelabuhan laut di Vivo City. Dahulu, pelabuhan laut dari Pulau Batam beluym ada Vivo City, entah dahulu pelabuhan laut yang mana .....
Di Vivo City ada dermaga khusus dengan berbagai loket untuk membeli tiket untuk naik kapal. Ada berbagai perusahaan pelayaran dengan ferry, dengan jadwal penyeberangan yang banyak. Aku focus pulang pergi dari dan ke Pulau Batam Indonesia, dan dari dan ke Singapore.
Kapal dari Indonesia Pulau Batam ke Singapore, setiap hari dengan rute ke Harbour Front dan Tanah Merah atau Pelabuhan Vivo City.
Harga tiket kapal ferry dari dan ke Pulau Batam Indonesia adalah 400 ribu Rupiah, dan ini sekarang cukup bersaing jika dari Jakaarta ke Batam lalu disambung naik kapal ferry .....
Kami bisa melihat dari jauh, tetapi tidak bisa mendekat, karena harus masuk ke couter imigrasi (Pulau Batam di Indonesia ke Singapore, adalah beda Negara). Tetapi, aku mengamati bagaimana kegiatan mereka yang sedang bersiap untuk turun dari kapal ferry ke dermaga.
Pengamatanku dengan zoom kamera, ada ramp2 mobile yang bisa diindah2 untuk kursi roda. Untuk naik dan turun kapal ferry dan keuar masuk ke anjungan kapal .....
Aku mengamatinya lewat zoom kamera ku, teryata sangat asesibel dengan ramp2 yang bisa dipindah (ramp mobile), untuk kursi roda.
Jika dahulu menyeberang ke Singapore 400 Dollar (lupa berapa rupiah di tahun 1991), dan sekarang 400 ribu untuk menyeberang .....
***
Vivo City sendiri, fokusnya adalah wisata belanja tetapi mereka mengembangkannya lebih jauh lagi. Selain untuk wisata belanja, Vivo City juga membangun kawasan tepi pantai dengan dermaga2. Ada ke arah pelabuhan untuk menyeberang dengan kapal ferry, dan ada juga dermaga yang menyeberang ke Pulau Sentosa dengan berjalan kaki, gratis.
Penyeberagn ke Pulau Sentoda sendiri ada beberapa cara dan aku sempat untuk mencba semuanya.
Yang pertama, menyeberang dengan mobil atau taxi, dengan melewati terowongan bawah laut. Dengan berbiaya dari kota Singapore sekitar 25$Singapore.
Yang kedua, menyeberang dengan MRT dengan bisa melihat dari kaca jendela, pemandangan laut yang cantik luar biasa!
Yang ketiga, menyeberang dengan naik kereta gantung, ketika Dennis masih kecil tahun 1997 juga dengan kedua orangtuaku.
Yang keempat, yang terakhir adalah menyeberang dengan berjalan kaki atau kursi roda ajaibku, dan dermaga berjalan kaki sungguh inkliusi, dan ramah disabilitas dengan pemandangaan yang luar biasa cantik! Kita bisa duduk2 dan berjalan kapan saja kita mau sampai ke Pulau Sentosa.
Kawasan dari dermaga pelabuhan laut kapal ferry kecil ke dermaga menuju Pulau Sentosa, selalu ramai pengunjung. Ketika pengujung bsa berbelanja, mereka akan duduk2 disini untuk menikmati semilir angin laut Singapore, sambil bersantai di beberapa cafe2 cantik disana.
 Suasana pedestrian dermaga Vivo City untuk bersantai bagi yang capek berbelanja ....
Vivo City pun merupakan sebuah wisata belanja yang inklusi dan ramah disabilitas, dengan berbagai fasilitas bagi disabilitas dan prioritas atau lansia. Salah satunya adalah rmap seperti foto diatas, merupakan pemandangan yang biasa di Singapore, termasuk di Vivo City .....
***
Singapore meang merupakan negeri inklusi yang nyaman untuk semua warga dan wisatawannya. Berbagai fasilitas perkotaan serta fasilitas2 disabilitas dan prioritas, merupakan factor utama untuk menjadikan Singapore menjadi salah satu destinasi utama untuk berlibur untuk banyak orang, termasuk aku ......
Dengan berbagai fasilitas perkotaan termasuk pelabuhan laut yang mumpuni dengan konsep "ramah disabilitas", membuat semakin banyak alternative untuk datang ke negeri singa cantik ini .....Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H