Kami bisa melihat dari jauh, tetapi tidak bisa mendekat, karena harus masuk ke couter imigrasi (Pulau Batam di Indonesia ke Singapore, adalah beda Negara). Tetapi, aku mengamati bagaimana kegiatan mereka yang sedang bersiap untuk turun dari kapal ferry ke dermaga.
Pengamatanku dengan zoom kamera, ada ramp2 mobile yang bisa diindah2 untuk kursi roda. Untuk naik dan turun kapal ferry dan keuar masuk ke anjungan kapal .....
Aku mengamatinya lewat zoom kamera ku, teryata sangat asesibel dengan ramp2 yang bisa dipindah (ramp mobile), untuk kursi roda.
Jika dahulu menyeberang ke Singapore 400 Dollar (lupa berapa rupiah di tahun 1991), dan sekarang 400 ribu untuk menyeberang .....
***
Vivo City sendiri, fokusnya adalah wisata belanja tetapi mereka mengembangkannya lebih jauh lagi. Selain untuk wisata belanja, Vivo City juga membangun kawasan tepi pantai dengan dermaga2. Ada ke arah pelabuhan untuk menyeberang dengan kapal ferry, dan ada juga dermaga yang menyeberang ke Pulau Sentosa dengan berjalan kaki, gratis.
Penyeberagn ke Pulau Sentoda sendiri ada beberapa cara dan aku sempat untuk mencba semuanya.
Yang pertama, menyeberang dengan mobil atau taxi, dengan melewati terowongan bawah laut. Dengan berbiaya dari kota Singapore sekitar 25$Singapore.