Aku lega, dan mas Kardy, lagi2 mencari jalan buatku untuk kursi roda ajaibku, dan melihat apakah ada halte bus untuk kembali ke kota. Karena, jika tidak ada halte berarti kami harus ke kota naik taxi online.
Ternyata, ada halte di ujung sana, dan kami bergerak kesana. Spanjang perjalanan menuju halte bus, pemandangan dan suasanya benar2 tidak seperi di Singapore.
Pohon2 pinys tinggi dengan daun2nya yang bergururan, mengingatkanaku ketika aku berada di negeri 4 musim di musim gugur. Daun2 bebar2 berguuran dan yang sudah di tanah, daun2 itu sudah kering, berwarna kecoklatan.
Daun2 kecoklatan yang sdah keting pun, sebgaian besar diterbangkan angin, mengikuti arah angin. Sebentar menyambar tubuhku, benar2 seakan aku berada di sebuah negeri cantik 4 musim dan bukan di Singapore ......
Aku bersenandung kecil, sebentar2 aku berhenti untuk memotret apa yang inda dan cantik di sekelilingku. Berjalan lagi sambil bersenandung, menandakan betapa hatiku benar2 bahagia, apalagi dikawal oleh seorang sahabat yang selalu siap untuk menolongku apapun bentuknya .....
Dan, mas Kardy juga banyak memotretku candid, hahaha, aku suka sekali ......
Ya, seorang mas Kardy Chiu, seorang malaikat pelindung yang dikirmkan Tuhan untukku, mulai aku datang ke Singapore sampai saat itu dan seterusnya selama aku berada disana.
Tuhan benar2 memberikan Berkat dan Rahmat yang luar biasa, ketika aku kesepian di Jakaarta dimana keluargaku sendiri sibuk dan jauh dari hidupku, Tuhan mengirimku ke Singapore untuk bertemu dengan malaikat pelinungku, membawaku dalam kebahagiaan dalam persahabatanku dengan nya.
Singapore benar2 awal dari aku menjadi seseorang yang sungguh mandiri serta menemukan destinasi utama, jika aku membutuhkan sentuhan hangat seorang sahabat, dan memberikan aku spirit baru untuk mengarungi hidupku sampai Tuhan memanggilku pulang .....