By Christie Damayanti
Dokumentasi pribadi
Aku diatas JPO Henderson Waves, dengan latar belakang kota Singapore, pandangan seluas samudra .....
Kami sudah sampai di puncak Mount Faber. Puncaknya memag sebuah tempat wisata alam terbuka, dimana banyak warga sekitar disana, bermain dengan keluarganya, bersepeda atau jalan2 bagi pasangan2 muda.
Di puncak itu, manajemen memasang railing2 sepanjang perjalanan dengan pemandangan cantik kota Singapore. Dari ketinggian 94 meter, dengan latar depan Hutan Hujan khas kawasan Asia. Hijau pepohonan melingkupi suasana disana dengan angin bergemerisik tertiup sepoi2. Sebuah suasana yang sangat nyaman dan sahdu.
Dokumentasi pribadi
Aku di puncak Mount Faber, menuju ke JPO Henderson Waves
Saat itu, di puncak Mount Fiber cukup ramai. Sari Sabtu sekitar jam 10 pagi, udara belum panas dan matahari tersembunyi dari sela2 hijau pepohonan. Angin sdepoi2 benar2 membuat tubuh ku semakin nyaman untuk berjalan2.
Walaupun cukup ramai pengunjung, disana tidak berisik. Banyak anak2 muda bersepeda bergerombol, mereka berbicara tetapi tidak berteriak. Keluarga2 mda membawa anak2 mereka, tetap berbicara tetapi tidak eforia, sehingga suasana disana saat itu, benar2 syahdu.
   Dokumentasi pribadi Â
   Dokumentasi pribadi Â
Pedestrian kecil, menuruni jalan menuju ke JPO
                                                       Â
 Dokumentasi pribadi
Aku meluncur di aas kursi roda ajaibku, menutuni puncak Mount Faber
Justru yang terdengar adalah suara gemerisik daun2 hijau pepohonan dan suara2 binatang hutan kecil, seperti cengkerik atau berbagai macam burung mencuit2 dikejauhan. Singapore benar2 "mendidik" awarganya untuk tidak tertlalu eforia dalam bercengkerama di destinasi wisata, apalagi, untuk alam nya .....mencari toilet disabilitas, sekali men-survey apakah toilet disabilitas di tempat terpencil seperti ini, tetap menjalankan kaidah2 desain yang benar untuk disabilitas?
Ternyata, semuanya tetapi nya dengan kaidah2 desain yang sesuai dengang aturan2 "pakem" untuk sebuah toilet disabilitas, karena aku adalah salah satu end-usernya.
Setelah itu, mas Kardy mencari jala untuk menuju ke ujung JPO Henderson Waves di ujung Southern Ridge, sampai menyeberang ke ujung Telok Blangah Hill Park, dengan GoogleMap nya. Dan, kami mulai berjalan menuju destinasi ......
Di ujung JPO Henderson Waves ini, aku benar2 excited karena selain konsep JPO ini dengan penutup material baja dengan kayu Asia yang tahan dari cuaca, permukaan lantainya dari bilah2 kayunya, serta di bagian gelombangnya merupakan tempat2 untuk beristirahat, dan sangat nyaman sebagai JPO yang ramah disabilitas!
                                                        Â
Untukku pemakai kursi roda, walau penutup latai jembatan ini merupakan bilah2 kayu, workmanshipnya benar2 rapih dan sama sekali tidak ada yang mencuat. Semua rata tanpa ada yang menonjol! Nyaman! Keren!
Â
Aku nyaman sekali menggerakkan kursi roda ajaibku untuk melaju dari ujung ke ujung, tanpa ada kendala. Walaupn penutup lantainya merupakan bilah2 yaku dengan lebar sekitar20 cm x 2 meter, workmanshipnya sangat teliri, sehingga tidak ada bilah2 kayu yang mencuat!
Ujung Henderson Waves di area Shoutern Ridge, menyeberang ke Telok Blangah Hill Park
Â
Mas Kardy mengikuti aku, dia sangat sabar dengan berjalan di belakangku, atau sesekali dia berjalan di depanku jika aku terlalu lama berhenti. Tetapi, sebagai seorang "malaikat pelindung" ku, dia tidak pernah jauh2 dariku. Aku sungguh berterima kasih untuk itu ......
Memandang keluar dari JPO ini, seakan aku memandang dunia. Dengan ketinggiang dari permukaan tanah ratusan meter dan JPO ini bebas tanpa ada yang berhimpitan, pandangaku benar2 seluas samudra! Indah sekali kota Singapore dengan tower2 hutan betonnya dikejauhan sana, Jika dilator depan adalah tower2 permukiman2 apartemen sekitaran kawasan RedHill.
Sepanjang JPO ini, dibatasi dengan riling, tentu saja. Dan, kita bisa melihat pemandangan yang luar biasa tentang Singapore!
Cantiknya! Hijau royo2! Singapore berhasil tetap peduli dengan penghijauan dan penyerapan. Hutan Hujan pada Mount Faber ini, membuat suasana kawasan itu benar2 seperti hutan lindung. Suara2 hewan2 kecil hutan dan burung2 bersahutan, aku tidak merasa berada di Singapore, tetap berada dalam hutan .....
Aku dan "malaikat pelindung" ku, mas Kardy Chiu.Â
 Pengunjung lainnya pun, terlihat menikmati Susana disana. Mereka banyak berjalan santai dan duduk2 di area "gelombangnya", sedangkan hanya 1 atau 2 orang saja yang berjalan di seputaran JPO seperti aku dan mas Kardy Chiu.
Â
Mas Kardy dengan pengunjung lainnya. Mereka bisa beristirahat disepanjang JPO Henderson Waves. Suasananya memang luar biasa! Indah, sejuk karena di tegah2 Hutan Hujan, dimana hijau daun memproduksi oksigen O2 yang dibutuhkan manusia.
Â
Suara2 hewan2 kecil hutan, seperti cengkerik, dan burung2 bersaut2an dikejauhan, menambah syahdunya tempat ini, untuk hanya sekrdar bersantai. Padahal, ini adalah JPO. Benar2 untuk menyeberang melintai Mount Faber, dari kawasan Southern Ridge ke Telok Bangah Park Hill.
Di salah satu JPO ini, selalu ada railing dengan story-board tentang bagaimana "perjalanan" Henderson Waves ini. Cerita mulai pembangunan JPO ini dengan kosep2nya sampai selesai, diceritakan dengan lengkap. Sebuah edukasi yang jitu bagi sejarah perkembangan Singapore untuk generasi penerusnya.
Cerita tentang konsep dan pembangunan JPO Henderson Waves, terpampang dengan jelas, untuk informasi dan edukasi mayrakat yang melintas disana.
***
JPO ini memang tidak terlalu panjang. Tetapi bisa menjadi "panjang" jika kita erlama2 disana. Meang nyaman, tetapi kami harus kembali ke kota Singapore, untuk destinasi2 yang berbeda. Sehingga, setelah sampai seberang, mas Kardy berusaha untuk mencari jalan untuk turun kebawah.
Aku berharap, bisa turun dengan kursi rodaku, dan nantinya pun aku ingin tidak udah naik taxi, seperti sewaktu naik ke puncak Mount Faber.
Tetapi ......
Tunggu lanjutan ceritaku!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H