By Christie Damayanti
JPO Henderson Waves yang menghubungkan antara Southern Ridge dengan Telok Blangah Hill Park, menyeberangi Mount Faber, Singapore .....
Singapore bagi banyak orang kan berbeda dengan Singapore yang memang sebuah negeri kecil nan cantik dalam kesehariannya. Bagi banyak orang yang suka traveling, Singapore merupakan sebuah negeri untuk belanja, jalan2 atau hanya untuk transit untuk terbang lagi ke negeri yang lebih jauh. Itu adalah kenyataan.
Untukku sendiri, Singapore adalah awal dari semuanya, seperti yang aku tuliskan pada artikelku di link dibawah ini,
Singapore, Selalu Mengawali Momen Terindah dalam Kehidupanku
Apapun alasannya kita terbang ke Singapore, negeri cantik ini tetap menrupakan sebuah tempat yang nyaman untuk melakuka hal2 ekspresif. Dan, hal2 ekspresif ini tertuang dalam berbagai kegiatan yang ada di Singapore, termasuk ketika negeri ini membangun sebuah jembatan penyeberangan orang atau JPO yang menghubungkan kawasan yang harus melintasi Mount Faber Singapore!
Henderson Waves adalah jembatan penyeberangan yang melintasi Henderson Road di Southern Ridges di Singapore. Jembatan ini merupakan salah satu dari dua jembatan penyeberangan yang merupakan bagian dari jalur pejalan kaki yang menghubungkan Southern Ridges dengan Gunung Faber bersama dengan Alexandra Arch, dan merupakan jembatan penyeberangan tertinggi di Singapore dengan rangka baja dan penutup kayu.
Jembatan ini dibuka pada 10 Mei 2008 oleh Perdana Menteri Lee Hsien Loong. Berada 36m di atas Henderson Road, sehingga menjadikannya sebagai jembatan penyeberangan tertinggi di Singapore di ketinggian 36 meter dari permukaan tanah, panjang 274 meter dan lebar 8 meter.
Jujur, aku tidak pernah tahu tentang ini, karena selama aku ke Singapore waktu2 yang lalu, sepertiya Singapore "lupa" untuk mencantumkan Henderson Waves kedalam salah satu titik wisata yang bisa dikunjungi jika kita ke Singapore.
Tetapi dari beberapa referensi disana, memang Hendeson Waves ini merupakan "anak tiri", baik dari kawasannya di RedHill ataupun bangunannya sendiri, tidak atau belum diperkenalkan pada dunia sebagai salah satu kawasan wisata di Singapore.
Padahal, konsep dan desainnya, sangat keren dan spesifik. Untukku sebagai seorang arsitek, Henderson Waves ini benar2 sebuah JPO yang unik. Bagi warga yang tinggal di kawasan ini, JPO ini bukan untuk wisata tetapi benar2 untuk menyeberang dari kawasan 1 (Southern Ridge) ke kawasan yang lain (Telok Blangah).
Karena, jika mereka tidak naik ke JPO ini, mereka harus naik turun Mount Faber untuk menyeberang. Sehingga, JPO ini benar2 berfungsi sebagai jembatan penyeberangan.
Konsep desain arsitektural tentang ini dimana JPO Henderson Waves mengambil bentuknya dengan perubahan konstan pada penampang dan bidang lengkung, dibangun dari prinsip matematika dasar yang sama.
Mereka mengidentifikasi persamaan parametrik yang menggambarkan semua variasi geometri kompleks, dan ini adalah dasar untuk komunikasi yang lancar antara arsitektur informasi dan rekayasa.
Sebuah gelombang raksasa diatas ketinggian 36 meter dari permukaan tanah Henderson Waves, dan jika kita melihatnya dari kejauhan, JPO ini sangat unik, terlihat dibayang2 pohon2 hijau yang tumbuh subur, tersamar dari sebuah jembatan, dan akan terlihat seperti seekor ulat yang meliuk2kan tubuhnya.
Gelombang raksasa diantara pepohonan Mount Faber ini, benar2 mengusik mata arsitekturalku, menancapkan kesan yang sangat dalam untuk penasaran datang kesana, walau tidak mudah bagiku sebagai pengguna kursi roda walau elektrik, untuk naik Monut Faber menuju JPO Henderson Waves ini.
Konsep desain Henderson Waves didasarkan pada permukaan terlipat tiga dimensi yang dibuat oleh matematika sederhana. Teknik insinyur proyek matematika digunakan untuk mendefinisikan bentuk sederhana dan ketat.
Akibatnya, bentuknya melengkung, bergelombang, mencapai lebih dari 21 satu meter dalam satu gerakan, dan dalam prosesnya juga berubah bentuk untuk memberikan kemiringan yang memadai dan pemandangan yang indah bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda, yang melintas di JPO ini.
Jembatan dirancang dari bentuk tunggal yang terdiri dari 7 kurva baja bergelombang yang terdiri dari tulang rusuk yang pada gilirannya, dinaikkan di atas dan di bawah geladak. Menghasilkan ruang2 kecil berbentuk rusuk melengkung yang berfungsi sebagai relung2 tempat duduk di dalam, sebagai sebuah GELOMBANG.
Di bawah setiap kurva bergelombang berbentuk shell, di atas dek, kursi berada, melindungi pengunjung dapat dengan mudah mengamati landscape sekitarnya. Permukaan lantai jembatan, dilapisi oleh kayu2 dan rata, sungguh "ramah" dari kursi roda atau walker atau alat bantu apapun bagi siapapun yang melintas disana.
Aku sebagai pemakai kursi roda elektrik, aku merasa nyaman ketika aku melintasi jembatan ini, tanpa ada goyangan dan nyaman untuk aku bisa berjalan sambil berdiri tanpa kursi roda.
Aku berada diatas JPO Henderson Waves, dengan permukaan lantai yang ditutu[I kayu yang rata tanpa gelombang sama sekali, nyaman untuk kursi roda ajaibku, tanpa kendala melintasinya .....
Dek kayu jembatan seluas 1.500 meter persegi yang berada di atas struktur baja adalah inti dari proyek ini. Bentangan besar kayu keras tropis ini, membentuk permadani dari 5000 papan modular, yang masing2 hanya bervariasi satu derajat setiap 10 meter.
Seluruh dek didukung oleh peredam getaran subframe baja. Koordinasi antara baja dan kayu menjadi sulit. Arsitek dan insinyur mengeluarkan deskripsi konsep dan perhitungan yang tepat tentang permukaan secara berkala.
Untuk sebuah jembatan, apalagi berada di ketinggian 36 meter menyeberangi Mount Faber, dasar strukturnya adalah baja. Dan karena ini merupakan sebuah jembatan yang bergelombang, tentu saja  strktur jembatan ini merupakan rangkaian lengkungan baja dan catenaries, atau lengkungan terbalik, dihubungkan bersama dan bertumpu pada tiang beton.
JPO Henderson Waves ini memiliki 7 bagian, enam dengan ukuran khas, tinggi 3,5 meter kali 24 meter, dan yang lebih besar, tinggi 6 meter kali 57 meter.
Menuju JPO Henderson Waves ini memang tidak gampang untukku pengguna kursi roda. Aku harus naik bukit dahulu bisa sampai 60 derajat dengan tangga! Sehingga, aku harus naik kesana dengan taxi lewat jalanan. Dan, setelah melintas JPO ini, barulah aku turun dengan kursi roda ajaibku, walau saat itu aku belum jelas apakah aku bisa turun dengan kursi roda ajaibku atau tetap harus naik taxi .....
Cerita aku harus menuruni Mount Faber dengan keterjalan sekitar 60 derajat, serta pemandangan yang luar biasa di atas JPO Hendeson Waves ini, akan kutuliskan segera setelah artikel ini .....
Catatan :
JPO Hnderson Waves ini, di desain oleh RSP Architect Planners & Interiors PTE LTD, IJP Coorporation, tahun 2006 sampai 2008
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H