Tiap bangunan di kawasan Enebling Village, diberi warna2 yang berbeda, untuk teman2 disabilitss low-vision disana .....
Â
Ya, bukan hanya desain2 arsitekturalnya saja yang mampu membuat aku terus berdecak kagum. Karena, mungkin bagi arsitek atau orang lain yang tidak mengerti apa2 tentang konsep bangunan untuk disabilitas dan prioritas ini, akan terlihat biasa2 saja.
Tetapi, ketika aku sebagai seorang arsitek berkebutuhan khusus atau disabilitas, aku mengerti betul sebagai end-user, bagaimana aku merasakan konsep di Enebloing Village ini benar2 sangat membantu bagi komunitas disabilitas dan prioritas atau lansia di Singapore ini.
Bukan semata2 desain arsitektual yang fungsional saja, tetapi sang designer mengkolaborasikan konsep2 arsitektural fungsional dengan konsep2 seni, dimana sangat menarik mata pengunjung, sebagai bagian dari "street-scape" lingkungan binaan Enebling Village.
Landscape dan taman air dirancang dengan berbagai spesies dan warna asli, melengkapi pepohonan yang dilestarikan untuk menarik keanekaragaman hayati dan mendukung ekosistem. Beranda atau teras2nya, memanjang dari lorong sebagai ruang pertemuan luar ruangan, membawa alam lebih dekat ke manusia. Terutama bagi disabilitas dan prioritas atau lansia, membutuhkan suasana yang lebih nyaman karena mereka sehari2nya berada disana, tanpa sering keluar bangunan ......
                      Pepohonan yang "dibawa untuk mendekat" bagi penghuni, walau dibatasi oleh jendela kaca
Â
Ketika aku diajak Andry masuk ke sebuah minimart yang merupakan fasilitas dari Enebling Village ini, membuat aku benar2 terbelalak. Karena, begitu aku masuk ke minimart itu, pandangan luas kurasakan.
Mengapa?