By Christie Damayanti
 Dokumentasi www.roots.gov.sgÂ
Balestier adalah area heritage dan permukiman tua, tempat aku memilih hotel. Sebuah hotel budget dekat permukiman sesuai dengan tujuanku ke Singapore kali ini, untuk mensurvey fasilitas2 permukiman dan perkotaan untuk warga yang dalam keterbatasan, disabilitas dan prioritas atau lansia.
Namanya juga area heritage, sebuah area yang dipertahankan karena mengandung sejarah besar Singapore, dank arena area ini juga adalah area permukiman, sehingga fasilitas2nya justru sangat "mengena" dengan tugasku ke Singapore, kali ini.
Kawasan permukiman di Balestier, pastinya merupakan sebagian besar adalah apatermen tua (karena daera heritage), tetapi pemerintah Singapore tetap sangat memanjakan warganya, dengan merenovasi semua fasilitas2 yang dahulu pernah ada, dan tetap di fungkikan untuk kehidupan warga Singapore yang bermukim disana.
Salah satunya adalah Whampoa Market.
Whampoa adalah kawasan perumahan yang terletak di subzona Balestier, yang merupakan bagian dari area perencanaan Novena di Singapura, seperti yang didefinisikan oleh Urban Redevelopment Authority. Namun, dalam konteks Dewan Perumahan dan Pengembangan (HDB), Whampoa merupakan bagian dari Kallang/Whampoa New Town, bersama dengan berbagai kawasan perumahan yang terletak di wilayah perencanaan Kallang yang berdekatan.
Whampoa Market Place atau Whampoa Makan Place, adalah pasar basah dan pusat makanan populer, berdiri di lokasi bekas pasar basah kota yang dikenal sebagai Pasar Rayman, yang dibuka pada tahun 1952 untuk melayani penghuni bekas perumahan bernama Rayman Estate. Tahun 1973, Rayman Estate digantikan menjadi Whampoa, sampai sekarang.
Saat ini, Whampoa Market dikenal sebagai tempat makan (tradisional) dan berharga murah. Bayangkan, ketika hari pertama aku disana, sorenya aku berjalan2 di Whampoa dan memilih satu lapak masakan China, nasi bebek.
Dengan nasi segunung dan daging bebek yang empuk sepiring penuh, aku hanya membayar 2,5$ saja! Enak dank has Singapore. Bisa dibayangkan, seperti kita makan nasi bebek di Jakarta, di warung2 kecil, seperti itulah di Whampoa.
Dokumentasi pribadi
Nasi bebek 2,3$ dan minum Starfruit Juice 2$. Murah, dibanding di downtown Singapore
Namanya juga kawasan heritage, sebuah kawasan tua yang pastinya banyak warga lansia disana, sedangkan anak atau cucu2 mereka sebagian besar menetap di kawasan permukiman yang lebih modern di Singapore, atau bahkan mereka pindah ke luar negeri.
Sama dengan kawasan Glodok di Jakarta. Sebagian besar adalah dihuni oleh warga lansia Jakarta, sedangkan anak atau cucu2 mereka pindah ke permukiman yanglebih moern atau pindah lain kota atau Negara.
Dengan Whampoa memiliki proprsi warga Singapore yang sudah tua/lansia, membuat Balestier (Whampoa adalah sub-zone dari Balestier), sangat berhati2 dan meningkatkan kepeduliannya untuk membangun fasilitas2 perkotaan bagi warga lansia yang menetap di Balestier dan Whampoa.
Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Jalan menuju area Whampoa, dan Whampoa Market Place, merupakan "gerbang" masuk ke permukiman Whampoa, Balestier
Karena kawasan ini sebagian besar merupakan kawasan perumahan yang terdiri dari banyak blok rumah susun atau apartemenpemerintah, Housing and Development Board (HDB), fasilitas pasar lama sebelum Whampoa tetap direnovasi dan difungsikan untuk fasilitas kehidupan warga disana.
 Dokumentasi prbadi
Ruko2 tua, menyambut masuk area Whampoa, seperti di Jakarta disambut oleh perdagangan, ruko dan apartemen2 lama (tetapi tetap di pelihara dengan sangat baik) pemerintah Singapore, sebuah area heritage .....
Jalannya/pedestriannya lebar 2,5 meetr permukaan beton dan rata, ramah disabilitas. Untuk kursi roda ajaibku, sangat nyaman .....
Whampoa Market Place sendiri, mempunya jam buka ada di pagi sampai siang (pasar basah, menjual ikan, sayur, daging dan sebagainya) dan jam buka sore sampai malam, hampir semua menjual makan dan minuman. Sangat cocok bagi warga untuk kongkow, setelah pulang bekerja.
Fasilitas2 umum mereka ada rumah ibadah Mesjid, Kuil China serta Terminal Bus Saint Michel.
Jika kalian membayangkan, Wampoa Market adalah pasar basah yang seperti ada di Indonesia, yang benar2 basah karena ikan, sayur atau daging, serta bau amis dan banyak lalat berterbangan, itu tidak terjadi di Whampoa Market!
Ketika aku datang kesana untuk pertama kalinya sekitar jam 4 sore, untuk makan siang saat itu di hari pertama di Singapore, pasar basahnya memang sudah tutup. Aku mencari makan siang, dan setelah itu aku berjalan2 sekeliling pasar.
 Dokumentasi pribadi
 Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi
Pasar? Sebersih ini? Kotak2 keranjang di foto ini, adalah kotak2 isi sampah yang harus di buang. Bahkan, sampah nya pun, rapih!
Pasar basahnya memang sudah tutup, tetapi sisa2 pasar basah memang masih ada. Pedagang2nya sedang membereskan lapak2nya, membersihkan sampah2nya dengan rapih dan meletakannya di beberapa titik, yang sepertinya akan diambil oleh petugas sampah.
Sama sekali tidak ada bau menyengat sebuah pasar basah. Tidak ada seekor lalat pun yang berterbangan. Tidak ada sampah yang berserakan, semua rapih dan sama sekali tidak bau. Sehingga, aku tidak yakin, jika pagi dan siang hari nya, aera itu benar2 untuk berdagang sayuran, daging atau ikan ......
Dokumentasi pribadi
 Area buah yang agak basah pun, tidak ada air dan sampah sedikitpun .....
Areanya sendiri, sangat ramah disabilitas, karena memang area ini sebagian besar hidup warga2 lansia. Bahkan, aku bertemu dengan beberapa dari mereka yang "berjalan" dengan kursi roda elektrik, seperti aku.
Catatan :
Aku ga enak klo foto sengaja melihat mereka, belum tentu mereka suka difoto, memang seperti aku yang "sadar kamera" dan narsis? Hihihi .....
Sore itu sekitar jam 4 sampai jam 5, aku menikmati bagaimana warga yng menetap disana, asik kongkow, sebagian besar adalah warga lansia. Warga2 yang tidak tinggal disana, mereka datang dengan mobil dengan fasilitas parkor mobil yang luas dan lapang.
Dokumentasi pribadi
Tempat parkir yang luas dan lapang, bersih, tertib dan banyak pepohonan .....
 Mereka datang sore itu, untuk membeli makanan. Ada yang dimakan ditempat, ada juga yang dibawa pulang.
Bahkan, beberapa hari kemudia, ketika aku diantar pulang ke hotel di malam hari oleh mas Kardy Chiu, dia sering mengajak makan di Whampoa.
Aku bertanya,
"Koq makan di Whampoa? Memang kamu tahu Whampoa?"
Karena rumahnya bukan di area Balestier, tetapi di China Town.
"Ya itu lah. Karena Whampoa memang terkenal jika sore dan malam hari menjual berbagai makanan dan minuman dan murah, serta tempat kongkow"
Jenis2 makanannya pun, beraneka ragam, dan harganya tidak ada yang lebih dari 6$. Kecuali memang banyak dan bahan mahal, seperti lobster atau udang. Minuman2, terutama es tebu yang lansung digiling disana, hanya 1$ sampai 2,5$ saja. Suasana semakin malam memang semakin nyaman.
Ketika beberapa hari itu aku diantar oleh mas Kardy Chiu makan malam di Whampoa, antrian makannya di beberapa lapak yang (sepertinya) terkenal, semakin panjang. Seperti ketika mas Kardy Chiu menawarkan Bakmie Hokkian, yang antriannya sampai beberapa meter.
Dokumentasi pribadi
Antrian Hokkian Mee yang panjang, semakin malam semakin panjang, beli sampai belasan box dan dibawa pulang. Mas Kardy Chiu mengantrekan untukku (foto kedua, baju hitam dengan ransel hitam).....
Dokumetasi pribadi
                        Hokkian Mee 5$ agak mahal, mungkin karena laku) dan Sugar cane atau Jus tebu 1,5$
                                                         Â
 Suara2 obrolan nya pun, di dominasi dengan berbagai bahasa China, saling berteriak ketika ada teman yang kenal, dan aku Cuma tersenyum, membayangkan suasana ini sepert di Glodok di Jakarta, sementara mas Kardy Chiu, mengantri Bakmie Hokkian untukku, pun sambil tersenyum .....
Ketika mas Kardy Chiu juga mengajakku kongkow di Whampoa, sebelum mengantarku pulang ke hotelku, dia suka sekali makan bayam, dan memang enak!
Dokumentasi pribadi
Aku pesan bayam dengan telur pitan, dan mas Kardy Chiu pesan bayam dengan baso ikan. Makanan sehat, myrah dan benar2 enak!
Dokumentasi pribadi
Aku pesan bayam dengan telur pitan, dan mas Kardy Chiu pesan bayam dengan baso ikan. Makanan sehat, myrah dan benar2 enak!
                                                         Â
Â
Sepertinya,
Jika aku kesana lagi dalam waktu dekat ini, aku akan minta di book hotel yang bsama dengan yang saat itu aku beli. Atau di tempat lain, tetapi suasana permukiman dengan lingkungan asli warga Singapore, juga jika bisa dekat dengan apartemen malaikat pelindungku, mas Kardy Chiu .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H