By Christie Damayanti
                                                  Â
Catatan :
Foto2 dokumentasi pribadi, maaf fotonya miring2 dan mungkin kurang jelas, karena aku survey dengan kursi roda ajaibku, dengan 1 tangan (kiti), sehingga kamera hp dipegang oleh tempatnya (bukan tanganku, karena aku harus menyetir kursi roda), sehingga bisa saja miring2, dan aku bicara/vlog.
***
Mas Kardy Chiu, menyarankan pertama kali untuk aku survey tentang fasilitas2 untuk warga Singapore termasuk fasilitas untuk disabilitas dan prioritas, adalah ke Punggol, sebuah lingkungan dan area permukiman untuk warga Singapore dengan fasilitas2 yang super komplit, yang aku datangi, memang benar2 lur biasa!
Punggol adalah kawasan perencanaan dan kota baru yang terletak di semenanjung Tanjong Punggol di Wilayah Timur Laut Singapore. Kota satelit ini berbatasan langsung dengan Sengkang di selatan dan berbatasan dengan sungai dengan wilayah perencanaan Seletar di barat dan Pasir Ris di timur. Batas kota di utara dan timur laut adalah Selat Johor, dengan Pulau Coney termasuk sebagai bagian dari wilayah perencanaan Punggol.
Area Punggol bisa dibilang relative baru. Baru sejak tahun 1996, daerah itu menjadi area permukiman baru dan pengembangannya dimulai sejak tahun 1998. Konsepnya adalah permukiman di tepi laut.
Karena jika aku ke Singapore tidak pernah melakukan hal seperti ini, selalu berada di dalam perkotaan saja, aku benar2 terpana ketika didepan mataku, ratusan apartemen tinggi dengan fasilitas2 luar biasa, terpampang jelas!
Dari hotelku di Balestier Road, aku menuju Stasiun MRT Boon Keng menuju Stasiun MRT Punggol, yang cukup jauh. Dan begitu sampai, pandanganku terpaku dengan ratusan apartemen tinggi disekelilingku .....
Awalnya, Punggol merupakan pedesaan dan warganya hidup sebagai nelayan dan bertani serta berkebun dengan rumah2 pertanian, salah satu yang tertua di Singapore. Semakin banyak warganya, mereka membangun area peternakan unggas, babi dan ikan.
Aera Punggol, dahulu merupakan area Missionaris Katolik. Warga Punggol hidup sebagai nelayan dan melelang hasil tangkapannya di grosir ikan. Tetapi, karena aku tidak bisa berjalan mengelilingi Punggol sampai ke pantai, aku tidak bisa melihat bagaimana Punggol dengan kehidupannya dahulu.
Tetapi, Punggol menyediakan LRT di atas tanah, berkeliling area Punggol untuk sebagai transportasi bagi warga Punggol secara GRATIS untuk menuju Stasiun MRT atau Terminal Bus Punggol, menuju daerah kota Singapore. Sebuah konsep yang luar biasa untukku, karena biar bagaimanapun, tidak semua warga Punggol punya atau bekerja atau sekolah di area Punggol.
Dokumentasi pribadi
Diujung sana adalah bangunan Stasiun MRT dan diatasnya adalah Stasiun LTR. Foto kedua, terlihat kereta LRT sedang berjalan. Di depannya adalah halte bus untuk ke tempat yang berbeda ....
                                                         Â
 Dokumentasi pribadi
Begitu keluar dari Stasiun MRT Punggol, beginilah pemandanganya! Ratusan apartemen ada disana, membuat mataku terbelalak! Apartemen2 cantik yang terawatt dengan sangat baik, terpampang di drpanku, yang membat natiku iri .....
Aku berjalan diatas kursi roda ajaibku dan foto2 ini aku ambil dengan kamera hpku yang dipegang oleh pegangannya, bukan oleh tangaku dan aku sambil berbicara (vlog), karena tanganku Cuma 1 (tangan kii), sehingga miring2, hihihi .....
                                                         Â
Dokumentasi pribadiÂ
          Foto dari dalam LRT, sejauh mata memandang, semuanya adalah tower2 apartemen tinngi di Punggol, Singapore .....
                                                        Â
Mereka banyak yang bekerja atau bersekolah di kota Singapore, sehingga pemerintah juga tidak mau warganya ketetern untuk mencapai kota, sehingga pemerintah menyediakan sarana transportasi umum warga Sinagpore untuk berinteraksi di kota, dengan konsep tarnsportasi yang terkoneksi dan komprehensif.
***
Konsep pengembangan daerah Punggol, disebut "Punggol 21" dimana pemerintah Singapore menampilkan konsep2 baru dakam permukiman sebagai model untuk kota2 baru abad ke-21. Seroeti konsep penghijauan di semua cluster permukiman ini, yang terdiri dari rumah pribadi atau unit2 apartemen.
Contoh,
Yang aku baca dalam beberapa referensi tentang Punggol ini, setiap area penghijauan akan berisi antara 1200 dan 2800 unit hunian. Dan, yang sangat menarik adalah, disetiap unit hunian ini, akan ditempatkan dalam jarak sektar 300 meter, ada Stasiun LRT terdekat!
Sehingga, LRT ini menggantikan bus2 atau angkutan umum yang membutuhkan jalan raya untuk bergerak, sehingga mengurangi resiko kemacetan dan resiko polusi udara dan polusi suara. Bayangkan, ratusan unit rumah pribadi dan ratusan apartemen tinggi, berarti ribuan bangkan puluhan ribu warga Singapore, dimana setiap pagi mereka akan bergerka. Jika dengan mosa transportasi bus, pastinya akan memancetkan lalu lintas.
Dengan LRT, sebagian besar warga akan terangkut dalam 1 sesi putaran untuk menuju Stasiun MRT atau Terminal Bus. Jika LRT ada banyak gerbong, dalam 1 sesi putaran, atapalagi jika kereta LRT dalam banyak gerbong itu cukup banyak, akan membuat warga senang karena LRT tidak akan macet, dan MRT pun tidak akan macet!
Dokumentasi pribadi
Foto tidak terlalu jelas, karena aku memvideokan sedang di dalam LRT dengan kaca nya. Jalan di Punggol hanya jalan utama. Bayangkan, jika tidak ada LRT (memakai bus umum), jalan ini akan terus macet dari pagi sp malam, dengan lebih dari 350 warganya setiap hari berkegiatan .....
                                                        Â
Lalu,
Setiap unit rumah akan ditempatkan dalam jarak 300 meter dari stasiun LRT terdekat. Sekolah, perpustakaan, dan klub komunitas akan dikelompokkan untuk kenyamanan, dan ada 3 pusat komersial, termasuk pusat perbelanjaan, diarea Community Punggol.
Singpore pun pernah krisis keuangan untuk membangun kota satelit Punggol ini tahun 2003, sehingga saat deadline tahun 2007 mereka seharusnya membangun 80.000 unit hunian, baru tercapai 16.000 unit hunian.
Tetapi, Singapore cepat bangkit sehingga tahun 2016, selain menambah unit hunian lebih banyak, Punggol pun sudah membuka 2 kawasan perbelanjaan dan area rekreasi Waterway Point pun sudah ada. Sungguh Singapore benar2 bisa diandalkan bagi semua warga nya .....
"Punggol 21 Plus" pun, terlaksana. Mereka membangun membendung Sungai Punggol dan Sungai Serangoon untuk membuat danau air tawar yang berfungsi sebagai reservoir. Dimana ada jaluir air melewati area penghijauan2 itu, selain itu danau itu akan menajdi fasilitas rekreasi olah raga air, jalir jogging dan bersepeda dengan berbagai fasilitas2 nya!
Yang aku baca, konsep "Punggol 21 Plus" ini, diproyeksikan akan memiliki 96.000 unit hunian dalam jangaka panjang. Dengan beberapa type huniannya. Perumahan tepi laut, apartemen2 pribadi kondominium dengan pandangan laut, Water Town serta apartemen2.
Dokumentasi www.squarerooms.com.sgÂ
Area apartemen dengan WaterWay View, Punggol
                                                 Â
Â
Mari kita berhitung :
Jika prediksi Punggol mempunyai 96.000 unit hunian.
Anggap semua terdiri sebagai apartemen. Jika 1 lantai apartemen terdiri 15 unit, dan 1 tower apartemen tingginya 40 lantai, berarti akan ada :
1 tower = 15 unit/lantai x 40 lantai = 600 unit
Punggol ada   = 96.000 : 600 unit = 160 tower apartemen
               = 96.000 x 4 orang = 384.000 warga, yang akan tinggal di Punggol
Belum lagi dengan bangunan2 yang dibangun oleh swata di Singapore, karena area ini bukan hanya pemerintah yang membangun. Sebuah permukiman yang luar biasa dengan berbagai fasilitas2 bagi mereka. Pemerintah Singapore benar2 memanjakan warganya.
Dokumentasi pribadi
   Video/foto ini kuambil di LRT, jadi agak buram.
                                                          Â
Â
Dengan foto2 ini, coba bayangkan bahwa secara detail sekitar 160 apartemen2 ini sangat terawat dengan baik! Luar biasa, kan?
Dengan 4 pusat perbelanjaan, Punggol Plaza, Waterway Point, Oasis Terrace, Nortshore Plaza 1 dan 2, rumah sakit, puluhan sekolah bahkan sekolah internasional, rumah2 ibadah dan semua faslitas umumnya, membuat Punggol sekarang ini benar2 menajdi sebuah kota satelit yang luar biasa!
Bisa klik youtube channel Christie Damayanti, yang aku videokan, berkeliling LRT dan berkeliling di pedestrian dengan kursi roda ajaibku :
https://www.youtube.com/watch?v=NTLbUMVlS-k&t=45s
https://www.youtube.com/watch?v=7bTkpIEnYQ4&t=12s
Astaga! Sungguh aku benar2 iri!
Sebagai arsitek, aku melihat konsep luar biasa ini benar2 membangu inspirasi untuk bisa aku bawa ke Indonesia dengagn berbagai modifikasi2 yang diperlukan. Semuanya bisa dilakukan, atas Indonesia niat untuk membawa warganya semakin sejahtera.
Karena, aku yakin Indonesia MAMPU!
Indonesia sebagai Negara besar yang luar biasa, akan mampu membawa warganya lebih sejahtera......
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI