Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Aksesibilitas untuk Transportasi di Singapore, Bukan Sekedar Basa-basi Belaka!

3 Agustus 2022   18:33 Diperbarui: 3 Agustus 2022   18:40 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

 

Dokumentasi pribadi

Stasiun MRT Singapore, dengan warna khs hitam-putih, lantai marmer hitam dan granit abu2 cerah, dengan lampu bersinar untuk memantulkan kilauan taktil material logam untuk jalur pemandu untuk tuna netra.

 Salah satu kota paling modern di Asia Tenggara, urbanitas Singapore membuatnya dapat diakses oleh para pelancong dari semua lapisan masyarakat.

Bepergian sendirian dengagn kursi roda ajaibku ke Singapore, benar2 nyaman dan aku merasa nyaman sendirian. Travling ku bulan Juli 2022 kemarin, aku praktis sendirian dalam berkeliling ke pelosok2 permukiman Singapore, walau  aku dibantu dengan berbagai fasilitas teknologi jika aku nyasar.

Keberadaan teknologi juga yang membanu ku dengagn kursi roda ajaibku, tetapi itu tidak berarti mengecilkan kesendirianku, karena pada dasarnya Singapore menan g salah satu negeri inklusi dunia, dimana aku sangat merasa aman dan nyaan disana.

Jika di Jakarta kota kelahiranku untuk transportasi kemmana pun, aku benar2 mengandalkan taxi online, setelah supir pribadiku dipanggil Tuhan sekitar 6 tahun lalu. Kemanapun aku selalu naik taxi online dan tidak pernah merasa insecure.

Tetapi, tidak jika aku berada di luar negeri, karena selain taxi itu pasti mahal, aku justru ingin melalang kota dan Negara yang aku kunjungi dengan kendaraan umum, karena fasilitasnya luar biasa bagus, termasuk untuk yang terbatas, disabilitas dan prioritas.

Ketika kemarin di Singapore bulan Juli 2022 lalu, memang aku dibantu oleh mas Kardy Chiu, salah satu malaikat pelindungku dari Tuhan. Begitu sampai Changi, dia sudah menjemputku dan memberikan kwru pass transportasi naik apapun kecuali taxi, sehingga aku tidak susah2 mencari bagaimana cara aku membeli kartu pass dan bagaimana cara aku memilih jurusan2 yang aku tuju sebagai destinasiku.

Mas Kardy mengajariku kilat, bagaimana mendapatkan bus dan MRT dengan signage2 yang jekas terbaca dimana, selalin dia selalu memberikan jadwal bus atau MRT ke tempat2 yang aku tuju, sebuah privilege khsus untukku, dengan keterbatasanku .....

Kendaraan umum yang aku pakai selama ini adalah bus dan MRT. Hanya 1 kali naik txi setelah tiba d Changi karena hotelku tidak dekat dengan Stasiun MRT dan tidak ada bus dari Changi.

Baiklah,

Aku akan menuliskan tentang transportasi bus, MRT dan taxi yang aku pergunakan selama di Singapore, terutama yang berhubungan dengan fasilitas untuk disabilitas.

Kereta MRT

Dengan lebih dari 119 stasiun yang menghubungkan sebagian besar pulau, sistem Mass Rapid Transit (MRT) Singapore adalah salah satu cara paling nyaman untuk berkeliling.

Semua stasiun MRT yang ada memiliki setidaknya satu rute bebas hambatan (dalam hal ini untuk fasilitas dan previlage untuk disabilitas dan prioritas), landai dan lift, serta toilet yang dapat diakses kursi roda dan gerbang keluar masuk yang lebih luas.

Setiap kereta memiliki dua gerbong yang dapat diakses kursi roda, yang dibatasi dengan stiker di pintu kasa peron dan lantai peron. Walau, tetap semua gerbong2 bisa dimasuki oleh pengguna kursi roda. Bedanya, gerbong2 yang standard, tidak ada fasilitas posisi kursi roda di dalamnya, sehingga kursi rodaku hanya bisa berhenti di tengah2 gerbong .....

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Pintu kereta MRT yang mempunyai akses untuk diabilitas kursi roda, dengagn stiker gambar kursi roda biru dan jarak antara platform atau peron dan kereta yang rata dan landai. Di dalam kereta, terlihat ada ruang kosong dengan railing stainless steel, untuk tempat parkir kursi rod atau stroller bayi.

Kereta MR, juga bisa untuk tunanetra dapat menggunakan pelat Braille di lift stasiun dan paving taktil di tanah untuk bernavigasi dari pintu masuk MRT ke platform atau peron. Nama stasiun dan instruksi untuk transfer diumumkan di setiap pemberhentian kereta.

Dokpri
Dokpri
Setiap jalur pemandu di Stasiun MRT dimanapun, atau dimanapun berada yang memakai jalur pemandu seperti ini, selalu "teraba"untuk tuna netra, dengan warna yang cukup mencolok untuk low-vision.

Coba perhatikan foto diatas! Ketika warna lantai abu2, pun jalur pemandu akan bersinar terang, karena cahaya lampu .....

 Tunarungu akan dapat memeriksa waktu kedatangan dan tujuan di berbagai layar yang terletak di sekitar peron kereta. Semua pintu platform juga dipasang dengan lampu merah berkedip, untuk menunjukkan saat pintu ditutup.

Bus

Saat ini, lebih dari 85% bus Singapore dapat diakses kursi roda, dengan rencana membuat semua bus di Singapore dapat diakses kursi roda pada tahun 2020.. 

Bus ini dapat diidentifikasi dengan stiker biru di bagian depan bus. driver bus juga dilatih untuk membantu naik dan turun, dan setiap bus memiliki kursi prioritas khusus untuk wanita hamil dan orang tua.

Dokpri
Dokpri

Semua bus untuk transportasi umum, bisa di akses oleh kursi roda, dengan adanya tanda disabilitas (lursi roda berwarna biru) di kaca depan bis (lihat fot diatas).

Tetapi, jika yang normal masuk lewat pintu depan, tap karu dan duduk sesuai dengan tempatnya, untuk kursi roda, akses masuk di pintu tengah, jika ada disabilitas kursi roda mau naik bus, driver akan menutup pintu depan, dan orang2 yang akan naik bus akan menunggu dulu, sampai kursi roar masuk.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Permukaan lantai kuning adalah ramp yang bisa dibuka, jika pintu bus terbuka, dan kursi roda bisa akses masuk. Setelah itu, pintu bus ditutup, dan kursi roda sudah berada di dalam ....

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri
Kursi roda ajaibku, berada di tempat khusus untuk kursi roda, dan bel biru ini pun khusus. Jika untuk orang2yang non-disabilitas di bus, jika mau turun mereka akan memencet bel merah, yang akan berbunyi 1x ting-tong.

Tetapi untuk aku disablitas, harus memencet tombol biru yang berbunyi berbeda, tanda sebuah pelayanan terbaik dan penghargaan untuk disabilitas. Berbunyi seperti berteriak2 9x, hahahaha..... Pernah aku salah pencet bel merah, dan aku diomrlin supir bus, hahahaha .....

Dokpri
Dokpri
Di foto diatas, ada seorang duduk di kursi depan, itu untuk khusus disabilitas tanpa kursi roda, prioritas/lansia, ibu hamil atau orang2 sakit.

Yang benar2 sehat, ada sisi bus di belakang untuk duduk ..... Jika tidak ada yang membutuhkan disana, kursi itu tetap kosong. Yang sehat dan normal tidak akan duduk disana. Kepedulian mereka benar2 tinggi.

Taxi

Taxi di Singapore, sama dengan ndi Jakarta. Taxi standard dengan beberapa perusahaan dan taxi online, yang semuanya bisa dicari dengan mudah dan mereka akan membantu menaikan dan menurunkan kursi roda di bagasi, baik obil van atau sedan.

Taxi yang ada di jalananpun, mempunyai halte khusus di banyak titik di Singapore. Jadi, ada halte bus (Bus Stop) dan halte taxi, yang di desain cantik, sepaket dengan cara menunggu nya.

Selain itu, taxi di Singapore semua bisa dibayar lewat kartu kredit, karena harga taxi disana cukup mahal, sehingga sangat memnatu untukku. Misal, dri Changi sampai Hotel Balestier tempat aku menginap, seharaga Sing$25.50.

Dokpri
Dokpri

Driver taxi yang membawaku ke hotelku dari Changi. Tidak ramah, tetapi membantu sekali

 

Fasilitas dan bangunan pejalan kaki

Lebih dari 95% trotoar pejalan kaki, tempat taksi, dan halte bus di Singapore, ramah disabilias dan prioritas. Disana, istilahnya, bebas hambatan, memberikan kemudahan akses bagi pengguna kursi roda, orang tua, dan wisatawan, bahkan dengan gangguan sensorik.

Cerita tentang fasilitas pejalan kaki, akan banyak kubahas di banyak artikel2ku tentang ini.

Oya, untuk ditempat2 wisata Singapore, selalu ada peminjaman kursi roda tersedia gratis untuk pengunjung dengan mobilitas terbatas, dan seluruh bangunan dapat diakses kursi roda. Bahkan, seperangkat alat2 sensorik juga tersedia di pusat pengunjung jika pengunjung memiliki autisme dan ingin dukungan tambahan untuk input sensorik.

***

Singapore benar2 sangat memanjakan warganya untuk hidup layak dan sejahtera, termasuk warga yang terbatas, disablitas dan prioritas. Berbagai fasilitas yang mumpuni, bahkan yang aku tidak terpikirkan, semuanya ada disana.

Singapore meang sebuah "laboratorium perkotaan", dimana setiap jengkal desain urban perkotaan, mampu memberikan inspirasi bagi orang2 yang datang kesana, terutama aku, seorang asitek disabilitas yang benar2 ingin belajar tentang konsep2 desain perkotaan yang inklusi, ramah diabilitas dan tanpa diskriminasi ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun