Singapore tahun 1976, adalah ketika aku mengawali perjalananku keluar negeri yang pertamakali saat aku duduk di kelas 1 SD .....
Tahun 2012,
Setelah aku terserang stroke tahun 2010, karena aku adalah seorang traveler akut, aku tidak mau terkukung terus karena stroke ini. Sehingga, aku merencanakan traveling ke Eropa dengan 2 orang anakku selama 1 bulan tahun 2014, krena tahun itu anakku yang pertama akan masuk ke universitas, dimana pasti susah sekali untuk mencocokan waktu libir dengan adiknya dan dengan aku sebagai ekerja juga.
Dari situ, aku berencana untuk mencoba otakku yang sidah cacat ini, untuk terbang "rendah dan cepat" ke Singapore, sebagai uji coba ku untuk bisa terbang ke tempat yang lebih jauh dengan terbang tinggi.
Pasca stroke sebenarnya, agak riskan untuk terbang jauh dan tinggi diatas puluhan ribu kaki dari permukaan laut, makanya dengan diskusi berasa dokter2ku, mereka menyarankan untuk bsa uji coba dulu, bagaimana "rasa" otak, ketika nantinya aku harus terbang rendah dulu serta tdak lama, yaitu ke Singapore.
Tahun 2012 ini, aku mengajak 2 orang anakku dan kedua orangtuaku untuk berlibur selama 1 minggu di Singapore, termasuk aku harus juga uji coba anak2ku untuk bisa melayaniku dengang kursi rodaku, yang kami akan datangi ke Eropa, next di tahun 2014.
Dan, sukses!
Aku bersama 2 orang anakku, terbang ke Eropa tahun 2014 selama 1 bulan. Itu berkat Singapore, untuk uji coba ku sebelum erbang ke negeri yang lebih jauh .....
Singapore tahun 2012, adalah ketika aku mengawali langkahku selanjutnya traveling ke luar negeri, setelah aku mengalami serangan stroke tahun 2010 .....
Tahun 2016,
Hanya berdua anakku yang kecil, perempuan, kami menjelajah Singapore untuk mengawali hidupku tanpa Michelle anakku, yang tahun 2017 kemudian akan terbang untuk kuliah, kerja dan tinggal di Tokyo Jepang!