By Christie Damayanti
Jaman kuliah arsitektur tahun 1988 sampai tahun 1992 lalu, aku sudah sangat tertarik dengan yang namanya survey, terutama dengan budaya dan arsutektural. Ada 2 semester MK Sejarah Arsitektur, dan aku ingat sekali ketika ada tugas yang berhubungan dengan Sejarah Arsitektur Bali.
Saat itu tahun 1991 pas libur semester, aku mengajak orang tuaku dan adik2ku keliling Bali dengan mobil, karena ku harus survey dan mencari cerita tentang sejarah arsutektur Bali. Dan, waktu itu aku benar2 mengeksplore apa yang aku ingintahu tentang Bali, walau agak susah karena belum ada internet ......
Semuanya kudapatkan dari pengamatan dan wawancara2 penduduk lokal, dimana cukup susah. Apalagi, aku masih berstatus mahasiswa, yang belum liawai untuk bertanya2, yang akhirnya banyak yang harus kuulangi lagi, karena kelupaan.
Yang aku sangat ingin tahu adalah tentang pintu gerbang Bali, yang disebut Angkul-Angkul atau Kori. Setiap yang aku ingin foto, bapak selalu menghentikan mobil kami, untuk aku mengambil foto dahulu, sebelum berjalan lagi. Sangat menarik dan menyenangkan.
Itu adalah awal mula tentang Angkul-Angkul atau Kori .....
***
Angkul-Angkul atau disebut juga Kori, merupakan sebuah pintu gerbang, atau pintu masuk utama ke pekarangan rumah Bali, dengan berbgai asesoris dan ornamen khas Bali. Di sebelah kanan atau kiri, atas dan bawah, juga sebagai salah satu wujud arsitektur tradisional Bali, yang sekarang sangat berkembang dengan cepat.
Selain Angkul-Angkul atau Kori ini merupakan kesan pertama untuk masuk ke pekarangan rumah, itu juga merupakan strukturpertama yang terlihat dan memilikinilai2 magis. Setelah adanya Kori ini, Â fungsi utamanya adalah untuk menghindarisirkulasi langsung dan aksesmenuju tempat tujuan.
Nilai2 tradisional serta magis Bali, bagi rumah besar dan sangat besar, tidak direkomendasikan untuk memiliki Angkul-Angkul atau Kori lebih dai satu. Padahal, dalam konsep arstektur modern, justru direkomendasikan memiliki pintu masuk dan keluar lebih dari satu, apalagi berhubungan dengan keamanan.
Mengapa Angkul0Angkul atau Kori hanya dorekomendasikan 1 buah saja, berhubungagn dengan nilai budaya mereka. Jika lebih dari 1, akan terjadi pemborosan, perselingkuhan bahkan si empunya rumah akan sakit2an.