Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Chef Yudi, Seorang Tuan Rumah yang Membuat Aku Nyaman dan Enggan untuk Pulang

18 Juni 2022   21:42 Diperbarui: 18 Juni 2022   21:44 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana bersahabat dan aura "magis" Bali pealaman, dengan berbagai bangunan kayu drsain arsitektural Bali tradisional, serta berbagai peralatan dapur yang menghiasi bangunan2 itu, benar2 menyihirku, sehingga tanganku yang menggandeng sahabatku itu, semakin bergayut manja ......

Aku memanfaatkan momen2 manja dengan bergayut di tangan kiri sahabatku, dengan menatap (juga) manja sahabtku sebelum aku mengamati lingkungan disana. Sebelum juga tuan rumah menawarkan tempat khusus duduk untuk makan sore atau malam, aku sudah memutuhkan untuk duduk di rumah kayu terbesar, yang sepertinya adalah rumah kayu pertma untuk ruang makan sertoran Dapur Bali Mula ini ......

Chef Yudi pun, mengikutiku untuk memlilih tempat terbaik untuk kami, dan beliaupun mempersilahkan kami duduk dan menikmati suasana dan lingkungan disana, sambil menunggu makanan2 enak yang satu persatu datang dihadapan kami.

Cerita tentang makan dan minum arak 40% pun, sudah aku tuliskan di artikel2ku sebelumnya, sehingga artikel ini benar2 untuk aku bercerita apa yang aku "dapatkan" selama di Dapur Bali Mula di Buleleng ini.

Ketika kami berdua selesai makan dan kekenyangan, Chef Yudi barulah menemui kami di tempat makan kami saat itu. Duduk berdampingan dengan sahabatku, dan aku berada di sebelah depan mereka.

Chef Yudi dan sahabatku, benar2 sibuk dengan percakapannya, sementara aku hanya sedikit mengikutinya. Karena aku lebih tertarik untuk menikmatisuasana dengan lingkungan yang unik, nyaman dan "magis", serta menikmati mereka mengobrol. Dimana, akhirnya aku berpindah tempat.

Aku tidak berada di drpan mereka lagi, tetapi ikut sebaris dengan mereka, duduk di sebelah sahabatku, mendekati punggung sahabatku, ketika akhirnya aku mabok sendirian, dengan kepala pusing dan berat, karena menghabiskan 1 sloki arak Bali 40% yang memang benar2 enak! Hahahaha .....

Ketika aku mabok pun, mereka tdak sadar sama sekali. Bahkan, waktu aku merebahkan kepalaku di punggung yang bidang sahabatku, hanya sesekali saja tangan sahabatku mengusap kepalaku, yang mungkin dia hanya berpikir aku hanya bermanja2 saja.

Chef Yudi pun, benar2 tidak sadar jika aku mabok cukup berat. Bayangkan, sejak sekitar jam 7.00 malam, aku menyandarkan kepalaku di punggung sahabatku sampai sekitar jam 10.30 malam. 2.30 jam aku merasakan mabok berat, dengan kepala berat .....

Kadang2 Chef Tudi seedar bertanya sesuatu dan sepertinya sih aku mampu menjawab pertanyaan beliau, wlau sekarang ini aku benar2 lupa, sebenarnya apa yang ditanyakan oleh Chef Yudi, hahahaha .....

Karena, jika aku tidak menjawab atau aku tidak bisa menjawab, pastinya mereka akan sadar bahwa aku mabok. Dan, sahabatku pun pasti akan panic untuk menenangkanku! Jadi, aku ykin bahwa aku mabok pun, aku tetap bisa menjawab beberapa pertanyaan dari Chef Yudi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun