Dokumentasi pribadi
Masakan khas Bali adalah Lawar, yaitu masakan berua campuran sayur mayor dan ditambahi dengan daging/ayam/bebek/ikan bahkan babi. Dan Lawar yang disajikan untuk kami adalah Lawar dengan potongan2 daging gurita, yang sama sekali tidak amis!
Rasanya mirip2 dengan Karedok, tetapi lebih tasty dengan bumbu2 Balinya, serta Lawar ini dimasak, jika Karedok lebih memilih seni masak segar, tanpa harus di masak. Potongang2 daging gurita ini, kupikir akan terasa amis, tetapi sama sekali tidak! Apalagi ketika jeruk limo ini diperas, membuat santapan malam kami sangat segar, menyusup ke pori2 sel tibh kami .....
Kami melahapnya dengan nikmat, bahkan aku yang menghabiskan Laar Gurita ini, hahahaha ...
Menu yang kemudian adalah sup ikan makarel. Rasanya seoerti garang asam, tetapi ini lebih menyeraplagi dengan kesamannya yang berbeda, berbaur dengagn bumbu2 Bali.
Sup ikan makarel ini, sangat lezat, dimakan/diminum hangat2 dan membuat nasi di piring kami masing2 Â tidak terlalu menggumpal, tanda nasi pulen. Bawang gorengnya baunya terangkat sedemikian dan baru jeruk limo, sangat segar, dengan pedas2 yang tidak terlalu pedas sderta kuah yang sangat cair ...... Â Tasty. Enak. Lezat ......
Menu andalan kami berdua ketika kami disana adalah tentakel gurita besar dengan bumbu rujak ala Bali! Wuuuaahhhh ...... rasanya luar biasa enaknya! Kaki2 gurita besar ini, atau disebut tentakel ini, dimasak dengan sedikit bumbu tetapi tidak menyolok, dengan empunya dan kinyel2, yang benr2 kami merasakan sensai yang luar biasa!
Menu andalan Chef Yudi, ternyata. Tentakel gurita! Entah bumbu nya apa, tetapi, sungguh kami beruntung datang kesana pas Chef Yudi memasak makanan andalan semua orang (pastinya!).