Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Desa Tejakula adalah Awal Petualangan Romantismeku di Buleleng Bali Utara

7 Juni 2022   07:17 Diperbarui: 7 Juni 2022   08:48 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabatku memelukku dalam berjalan, untuk enguatkan tubuhku yang agak kaku karena tegang. Ya, jika aku sudah berjalan karena (salah satunya) permukaan tanah yang tidak rata, membyat tubuhku stress dan kaku, sehingga justru semakin sulit berjalan.

Dan, sahabatku memang lembut untuk selalu memberikan kenyamanan untukku. Itu yang dia lakukan selama ini .....

Kami harus masuk ke Kori atau pintu gerbang khas Bali, dan langsung berundak turun dengan 5 trap anak tangga kayu dan diterima lagi oleh permukaan tanah yang lebih rata. Aku harus sangat berhati2 karena trap kayu nya tidak terlalu lebar, sehingga kaki kananku sangat sulit menapaknya!

Berkali2 kaki kananku yang lmpuh, harus tergantung, sebelum menapak turun ke trap berikutnya, dan sahabatku dengan sabar mengikuti langkahku yang sagnat lambat. Sampai diatas tanah, aku harus menatik nafasku dahulu sebelum melanjutkan langkahku lagi .....

Sambil "beristirahat" menarik nafasku dahulu, mataku melihat berkeliling, dan mataku juga memancarkan suasana firdaus seperti yang aku bayangkan sebagai tempat nyaman Bali untuk kami bisa santai sambil makan dan ngobrol .....

Bangunan2 kayu tradisional bali, dibangun dengan artistic, pasti ada "arsitek" nya, dengan berbagai asesoris Bali, khas tradisional nya. Mataku semakin melebar, dengan pandangan dan senyumanku, melayang2 dengan kenyamanan dan kebahagiaan ku, awal perjalanan dan petualanganku di Bali .....

Dokumentasi www.detik.com
Dokumentasi www.detik.com
Bangunan terbesar dari beberapa bangunan kayu tradisional Bali untuk tempat makan, dengan latar belakang yang khas .....

Sahabatku tersenyum, memelukku dan mengajakku untuk masuk ke salah satu bangunan kayu yang terbuka seperti gazebo besar dengan beberapa kumpulan meja makan, dan kami memilih tempat yang terbesar dengan suasana benar2 surga tradisional Bali, yang kupikir awalnya asesoris dan barang2 sebagai latar belakang meja makan kayu utuh besar itu, hanya sekedar asesoris, tetapi ternyata itu adalah sebuah inspirasi besar untukku .....

Sebuah suasana yang luar biasa indah khas radisional Bali, yang aku dambakan untuk aku bisa makan dan bersantai dengan teman dan sahabat ku .......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun