Panjang ruas pantai di wilayah Kabupaten Buleleng sekitar 144 km, 19 km-nya melewati kecamatan Tejakula. Selain sebagai penghasil pertanian terbesar di Bali (terkenal dengan produksi salak bali dan jeruk keprok Tejakula), Kabupaten ini juga memiliki objek pariwisata yang banyak seperti pantai Lovina, pura Pulaki, Air Sanih dan tentunya kota Singaraja sendiri.
Sumber Wikipedia.
Buleleng memang cukup jauh dari Kuta, tempat kami tinggal selama di Bali. Dan, Buleleng memang tempat kami pertama yang kami kunjungi di hari pertama. Sebuah tempat cantik nan permain khas Bali, dengan pesona romantic luar biasa untuk kami .....
Perjalanan romantic dengan mobil sewaan, suasana magis Bali blusukan melewati jalan2 utama yang tidak besar. Menembut pepohonan rindang, masuk ke beberapa desa dengan erbagai keromantisan kegiatan warga Bali, sampai ujung atas pegunungan Batur, turun lagi menuju Buleleng, masuk ke Desa Jatikula ......
Seebuah perjalanan yang sungguh romantic untuk kami dengan pemandangaan magis Bali .....
Terlihat secara satellite, Bali dengan pepohonan hijau, dan tujuan kami adalah ke Dapur Bali Mula, yang berada di tengah2 pepohonan hijau, dengan komplek kedimanan keluarga Chef Yudi
Masuk ke Desa Jatikula, suasana terlihat seperti desa2 pada umumnya di Indonesia. Jalan tanah atau beberapa tiik ditambahkan conblok, termasuk ke Dapur Bali Mula, karena ternyata tempat cantik ini adalah sebuah tempat tinggal dari seorang Chaf Yudi, yang cukup terkenal dengan masakannya yang memang luar biasa, enak!
Banyak wisatawan lokal dan asing, yang datang kesana, dibela2in dari Denpasar atau tempat2 wisata yang jauh dari Buleleng. Chef Yudi tinggal disana, memasak disana dan tidak pernah mempunyai menu untuk makanannya.
Begitu kami turun dari mobil, kami merasakan sebuah tempat seperti surga disana. Udara memang tidak sejuk apalagi dingin, karena Desa Tejakula tidak jauh dari pantai Utara Bali, tetapi dengan pepohonan Bali yang hijau dan sanagt padat dengan dengan dedaunan, suasana terasa seperti Firdaus ......
Saat itu, sore itu, tidak ada yang datang ke Dapur Bali Mula, karena semua orang yang datang untuk makan disana, harus reservasi dahulu. Tanpa menu, kami harus telpon dahulu untuk datang, dan kami harus "pasrah" untuk makan apapun yang di masak oleh Chef Yudi. Unik, kan?
Kami tdak berjalan jauh karena mobil kami diminta berhenti dan parkir di area parkir. Lingkungan Dapur Bali Mula dengan tempat tinggal keluarga Chef Yudi, dalam kompleks dengan beberapa rumah.