Dilihat dari foto diatas, aku memperkirakan derajat kemiringan ramp ini,cukup besar, yang membuat kursi roda standard cukup berat untuk dikayuh tangan. Effort disabilitas untuk mengayuh kursi roda dengan kemiringan ramp seperti ini, aka sangat besar!Â
Lalu, standar lebar ramp itu terlalu kecil. Terlihat, ramp memakai keramik 30 x 30 cm sehingga lebar ramp 90 cm. Dengan kursi roda standard, ok lah.
Ketika fasilitas2 yang dibangun di Bali (atau di kota2 lainnya di manapun), hanya sekedar FORMALITAS saja, untuk apa dibangun? Buang2 uang, buang2 tenaga dan end-user tetap tidak bisa menggunakannya .....
Bandingkan derajat ketinggian ramp standard yang dibutuhkan oleh pengguna kursi roda atau walker, yang sangat "tipis" sehingga effortmya lebih nyaman untuk mereka. Untuk membangun fadilitas2 yang nyaman untuk disabiiltas itu memang lebih kepada KEPEDULIAN.Â
Dengan mengambil area yang lebih panjang dan lebar, memang dibutuhkan sebuah "kepedulian tingkat tinggi", karena area dan luasan yang berlebih ini, bisa saja merupakan area "saleable", sebuah area yang harusnya bisa dijual, tetapi dipakan untuk kepedulian .....
***
Ya, memang aku googling tentang fasilitas2 dan dukungan2 dari pemda Bali, tetapi sangat sedikit ketika aku susah sekali mencari apa yang mereka lakukan untuk disabiiltas di Bali. Banyak dari mereka melakukan dukungan dengan membangun fasilitas di 1 lembaga pun, hanya sedikit atau hanya 1 fasilitas.
Sebagai contoh adalah menyediakan ramp di drpan bangunan yang terasnya berundak2. Itu saja! Ramp nya pun ketika aku melihat dan beberapa aku mencobanya, terlalu terjal, bisa 45 derajat! Itu bukan ramp!
Contoh, di pintu masuk pusat belanja Krishna ByPass, dengan ramp mungkin sampai 45 derajat, dimana aku tidak berani naik ataupun turun walau aku memakai kursi roda elektrik, yang bisa direm, tapi bisa saja tergelincir. Sehingga aku harus minta tolong untuk naik dan turunya, seseorang yang kuat menahan kursi roda elektrikku.
Sayang, aku tidak sempat memotret nya karena saat aku kesana, padat sekali dan hectic denan kursi rodaku ....
Ini sebuah contoh yang sangat sederhana. Memberikan fasilitas untuk wisatawan disabiiltas pun, masih sangat terbatas. Aku Cuma membayangkan, ketika disuatu saat aku sendirian dan tidak ada orang disekitarku, apa yang aku lakukan sebagai pengguna kursi roda, bahkan eketrik pun?