Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Pandemi Beranjak Pergi

29 Maret 2022   09:56 Diperbarui: 29 Maret 2022   10:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Dokumentasi pribadi. Area pameranku dimasa pandemi .....

Pandemi belum berakhir. Sudah 2 tahun lebih, walau semakin baik. Sudah 2 tahun juga, semua orang pasti berantakan kehidupannya. Baik dari segi ekonomi, segi kesehatan dan segi2 lainnya. Dan, ini menyangkut seluruh dunia, bukan hanya di Jakarta saja!

Jadi, tidak ada celah jika kita mau berpindah kota bahkan Negara sekalipun, kita hanya tinggal menunggu saja, kapan pandemic akan berakhir dan menjadi endemic .....

Bagiku sendiri, pandemic bukan hanya "tidak bisa berbuat apa2 dan semua rencanaku berantakan" saja, tetapi juga membua efek antibody ku menurun. Aku tidak mau itu, sehingga sejak pandemic melanda di awalnya, Maret 2020 lalu, aku tetap berusaha untuk tidak drop dengan berbagai cara.

Hidup sehat, vitamin, bahagia dan melakukan kegiatan yang aku suka, walau tidak kemana2, dirumah saja. Apa yang paling bisa aku lakukan di rumah saja? Ya, hanya menulis dan beren prangko, lah!

Tahun 2020,

Aku mengawalinya dengan menulis dan menjadikan buku2, sebanyak 10 judul buku. Tidak bisa di launching, karena pandemic. Berarti, aku punya PR untuk melaunching buku2ku setelah pandemic berakhir.

Aku juga membereskan prangko2ku untuk rencana2 pameranku, ke-22 dan seterusnya. Karena, tahu 2020 itu aku berencana untuk menggelar Pameran Filateli Kreatif ke-22 dengan tema Amerika dan PBB, besar sekitar 120 frames disebuah mall besar. Tetapi, tentusaja batal atau tertunda, lagi2 gara2 pandemi.

Tidak mengapa! Aku terus membuat beberapa proposal untuk pameran2ku selanjutnya, jika pandemic berakhir. Aku tidak dropt, aku tidak putus asa, karena pandemic ini memang sebuah "ujian" untuk kita, karena Tuhan mau kita tetap percaya pada NYA, bahwa masa depan kota di ujung sana, adalah gemilang dengan NYA ......

Tahun 2021,

Pandemi semakin menyesakkan dada. Belum ada vaksin dan yang tumbang juga jutaan orang. Sampai pada saat ibuku dipanggil pulang, karena komplikasi penyakit beliau, dank arena beliau stress memikirkan pandemic. Dan, aku sempat terpuruk, walau keterpurukkanku menghasilkan karya yang membuat aku bangkit lagi.

Memotret lukisan2ku yang berjumlah lebih dari 200 buah, dan membuat prangko Prisma untuk mengenang dan menghargai lukisan2 bu dalam bentuk prangko.

Aku pun, terus menulis dan menghasilkan 15 judul buku di tahun ini, dan mulai mencoma melaunching buku2 baruku lewat youtube dengan peralatan seadanya. Dan berhasil, semua buku2 baruku terjual 90% pada cetakan pertama! Hailya, tetap kutabung untuk teman2 disabilitas yang membutuhkan alat2 bantu ......

Proposal2 dan kosep2 bar tentang pameran Filateli Kreatif  serta tentang sebuah kepedulian baru, Tuhan memakaiku untuk mengurus Ikatan Arsitek Indoneia, tentang rencana "kota ramah disabilitas", dimana akhirnya ku terlihat serius untuk tercapainya komnsep itu.

Aku pun mulai disibukkan lagi, untuk tugas2 baruku dari Tuhan, setelah kedua anak2ku sudah mapan, sudah mandiri dan siap untuk berjuang untuk hidup mereka masing2. Aku kangen dengan Michelle, anakku yang menetap di Touo Jepang, karena pandemic. 3x setahun aku lakukan untuk menjenguk nya, tatpi dalam 2 tahun ini, semua tiketku direfund, lagi2 karena pandemic .....

Tahun 2022,

Aku siap meluncurkan 10 buku baru lagi, sampai akhir tahun ini. Dan, di semester awal 2022, ada kesempatan baru untuk bisa menggelar Pameran Filateli Kreatif! Walau tidak besar2an, mendadak, tetapi efeknya untukku, aku semakin bergairah kembali, setelah 2 tahun kemarin aku tidak berpameran!

***

Sejak tahun 2011 sampai sekarang, aku sudah menggelar 22x Pameran Filateli Kreatif. Kolrksi prangko ku sebenarnya sudah banyak sejak kecil. Aku mengumpulkan prangko, membeli, berti=ukar2an sejak jaman SD, SMPdan SMA. Kuliah sampai berkerja dan punya anak, aku mengentikan karena kesibukan. Dan sejak aku terserang stroke tahun 2010, hobi lamaku ini, aku blow-up besar2an dengan caraku. Pertama di fasilitasi oleh teman penulis juga, pak Al Johan, aku menggeral Pameran Filateli Kreatif pertama di Museum Prangko TMII.

Temanya adlah autografi, tanda tangan orang2 terkenal yang memblss surat2ku, ketika aku masih SD sampai SMA. Sejak tahun 1982 sampai 1988 lulus SMA. Bertemakan demikian, aku langsung disorot oleh media yang datang ke pameranku, saat Hari Filateli Nasional tahun 2011.

Aku mulai dikejar media setiap saat, ketika aku semakin membolw-up koleksi2 prangkoku serta berkoar2 tentang aku sebagai pasca stroke, dan aku semakinmemiliki gairah hidup untuk terus bangkit dari masalah2ku ketika perceraian tahu 2007 serta ketika serangan stroke ahun 2010.

Aku semakain berani menggelar pameran2 tunggal, setelah Tuhan mengirimkan Malaikat2 NYA dengan berbagai cara. Masalah demi masalah pun terlampaui ketika Malaikat2 Tuhan tetap berbais teguh untuk menjagaku, sampai 21x berpameran.

29 Maret 2022 adalah Hari Filateli Nasional yang ke-100, dimana Bu Sonang, kepala Kantor Filateli Jakarta memfasilitasku untuk berpameran, dalam rangka ulang tahun Filateli Nasionl ke-100 dan untuk memeriahkannya.

Karuan saja, aku mengambil kesempatan ini dan mengajak pak Sudjono untuk ikut berpamera bersama.

Pameran ini memang sangat mendadak.Hari itu bu Sonang memintaku, minggu dpan mulai digelar. Aku menyarankan tanpa panel, arena jika pameran kecil hanya 10 panel, membuat cape, mendingan aku mengusung tema ku berpameran tanpa panel. Yang kupakai adalah desktop display, yang seharunya untuk presentasi2 pekerjaan, aku memakainya untuk berpameran .....

Tanpa ekspektasi, aku menggelar pameran ini. Tanpa Persiapan, tanpa pembukaan dan penutupan, tanpa panel, bahkan tanpa undangan! Buku, buka saja, tutp, tutup saja! Hahaha .....

Ini memang model "pameran coba2 disaat pademi", sehingga dengan tanpa ekspektasi, aku tetap merasa excited. Tangagn2ku yang sudah lama tidak "bergerak" untuk mebungkus prangko2ku dalam sebuah pameran, menjadi semangat, walau hanya 1 tangan saja, tangan kiri.

1 minggu persiapan, membat aku semain bergelora, tanpa membayangkan apapun, tanpa ekspektasi, dan tanpa pikiran2ku yang akan menggangguku, aku, akhirnya justru membuahkan sebuah pameran yang luar biasa, dan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan.

Apa dan bagaimana jenis dan tema pameran pertamaku dimasa pandemic ini?

Tunggu arikelku berikutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun