Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Ketika Pandemi Beranjak Pergi

29 Maret 2022   09:56 Diperbarui: 29 Maret 2022   10:00 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku mulai dikejar media setiap saat, ketika aku semakin membolw-up koleksi2 prangkoku serta berkoar2 tentang aku sebagai pasca stroke, dan aku semakinmemiliki gairah hidup untuk terus bangkit dari masalah2ku ketika perceraian tahu 2007 serta ketika serangan stroke ahun 2010.

Aku semakain berani menggelar pameran2 tunggal, setelah Tuhan mengirimkan Malaikat2 NYA dengan berbagai cara. Masalah demi masalah pun terlampaui ketika Malaikat2 Tuhan tetap berbais teguh untuk menjagaku, sampai 21x berpameran.

29 Maret 2022 adalah Hari Filateli Nasional yang ke-100, dimana Bu Sonang, kepala Kantor Filateli Jakarta memfasilitasku untuk berpameran, dalam rangka ulang tahun Filateli Nasionl ke-100 dan untuk memeriahkannya.

Karuan saja, aku mengambil kesempatan ini dan mengajak pak Sudjono untuk ikut berpamera bersama.

Pameran ini memang sangat mendadak.Hari itu bu Sonang memintaku, minggu dpan mulai digelar. Aku menyarankan tanpa panel, arena jika pameran kecil hanya 10 panel, membuat cape, mendingan aku mengusung tema ku berpameran tanpa panel. Yang kupakai adalah desktop display, yang seharunya untuk presentasi2 pekerjaan, aku memakainya untuk berpameran .....

Tanpa ekspektasi, aku menggelar pameran ini. Tanpa Persiapan, tanpa pembukaan dan penutupan, tanpa panel, bahkan tanpa undangan! Buku, buka saja, tutp, tutup saja! Hahaha .....

Ini memang model "pameran coba2 disaat pademi", sehingga dengan tanpa ekspektasi, aku tetap merasa excited. Tangagn2ku yang sudah lama tidak "bergerak" untuk mebungkus prangko2ku dalam sebuah pameran, menjadi semangat, walau hanya 1 tangan saja, tangan kiri.

1 minggu persiapan, membat aku semain bergelora, tanpa membayangkan apapun, tanpa ekspektasi, dan tanpa pikiran2ku yang akan menggangguku, aku, akhirnya justru membuahkan sebuah pameran yang luar biasa, dan mendapatkan apresiasi dari berbagai kalangan.

Apa dan bagaimana jenis dan tema pameran pertamaku dimasa pandemic ini?

Tunggu arikelku berikutnya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun