By Christe Damayanti
Setelah aku "sukses" sharing tentang lukisan2 Batik ibu, yang untukku sendiri merupakan karya yang luar biasa tentang seorang ibu (ku), aku sekali lagi berpikir, apa lagi yang bisa aku kerjakan untuk ibu, walau ibu sudah tidak ada?
Jika bcara tentang Barik, tentu dalam benak banyak orang Batik adalah selembar kain yang bisa dijadikan kain bawahan untuk kebaya (jaman dahulu) atau untuk dijahit menjadi sebuah baju. Atau semakin modern, Batik2 moern bisa dijadikan tas2 Batik, yang ternyata berharga jutaan Rupiah! Atau sepatu2 Batik dan lain sebagainya.
Jadi, Batik adalah identik dengan fashion, terutama Baju karena memang demikian adanya, dasar pebuatan selembar kain Batik .....
Sehingga, oakku berputar2 apa yang aku bisa lakukan untuk lukisan2 itu tentang Batik. Dan, tercetuslah ide untuk membuat selembar kain Batik, dari lukisan2 Batik ibu! Jadi, desain lukisan Batik ibu sebanyak 24 buah desain, rencanaku akan kubuat 24 lembar kain Batik, benar2 desain ibu.
Setelah itu, otakku berputar lagi. 24 lembar kain2 Batik desain ibu itu, akan kujahin menjadi baju. Ke-24 desain Batik ibu, akan kubuat 2 rangkap. Yang utama, untuk aku sendiri. Kudesain dan jahit, untukku sendiri. Dan yang kedua, akan kujadikan baju untuk diperagakan, sesuai dengan keadaan setelah pandemic usai.
Yang kubayangkan adalah, kain2 Batik rancangan ibu akan kubuat fashion-show, dan dibawakan oleh anakku yang di Jepang, karena dia adalah seorang model, atau seseorang profrsional, jika anakku tidak berkenan fashion-show karena kesibukannya.
Betapa bahagia dan bangganya ibu di Surga, jika salah satu cucunya membaakan dan sharing hasil dresain2 Batik ibu! Apalagi, jikla Tuhan berkenan Batik2 ibu yang dijahitkan khusus untuk anakku, diperagakan oleh anakku sendiri sebagai cucu ibuku, di Jepang!
Betapa Indonesia akan bangga, sebagga2nya!
Itu memang sangat jauh ke depan! Tetapi, selama ini perjalanan kehidupanku sebagian besaradalah dari "mimpi", jadi kupikir tidak salah bahwa mimpi sebagai seorang anak untuk membanggakan ibu di Surga adalah, mengabadikan karya lukisan Batik2 ibu kedalam sebuah kain Batik yang dijahir dan diperagakan oleh anakku atau cucu ibu di Jepang!
Kupikir, itu adalah mimpi, tetapi jika Tuhan berkenan, pastinya tidak ada yang dapat melawan! Semua atas perkenan Tuhan saja .....
Bagaimana awal merealisasikannya?
Awalnya, pastinya bingung! Bgaimana, ya? Tidak punya link tentang gfashion-show, tidak punya link tentang pengrajin batik, walau ada beberapa penjahit yang bisa mewujudkan rencanaku. Hmmmmm .....
Lalu, aku teringat bahwa ada mitra kerja ku di kantor yang sangat peduli tentang Batik. Bahkan, beliau men"daur ulang" Batik2 lawas menjadi selembar kain batik, dijual atau dijahrkan dan dipakai sendiri. Klo di kantor, Batik2 beliau memang berbeda dengan Batik2 kebanyakan yang dipakai oleh pegawai2.
Batik2 beliau sangat cantik! Bahkan, aku pernah dibuatka "Batik Jepang", adalah membuat kain Batik denagn lilin atau malam, tetapi desainnya "Jepang banget!" Dan, ketika itu tahun 2018 aku membawa Batik Jepang ku ke Jepang, untuk menghadiri kelulusanCollege anakku Michelle di Tokyo! Cantik,luar biasa!
                                                         Â
Aku dan Kain Batik Jepang ku, dengan desain Gunng Fuji dilator belakan dan Kuil Jepang 5 Pagona serta seorang Geisha dan Kimononya serta bunga2 Sakura ..... Jepang banget!!!!
Â
Dari sinilah, mitra kerjaku bisa membantuku untuk melukis desain Batik2 ibu, kedalam selembar kain khusus dengan lilin atau malam, cara membatik. Walaau aku tahu, prosesnya masih sangat panjang dan lama, semua ribuan langkah itu, kan bermula dari 1 langkah ke depan, kan? Jadilan aku memulai langkahku seperti ini .....
Aku share kaarya ibu lukisan Batik ibu, yang paling aku suka untuk di desain di atas kain Batik khusus dan bisa dijadikan kain Batik Ibu.
Lukisan ibu, yang diberi nama "Kukito Asmoro", oleh ibu
Lalu oleh mitra kerjaku, dibawa ke pengrajin Cirebonan, salah satu teman pengrajin Batk langganannya. Kata beliau, kalau Batik2 dengan arna warni cerah seperti ini, adalah khas Cirebonan.Â
Â
Aku sih, terserah saja Batik ibu dibuat khas darimana saja, yang penting sesuai dengan yang aku inginkan. Si pengrajin memfoto sejak desain dan membuat desainya dengan lilin atau malam. Cantik sekali! Dari sini saja, aku sudah bisa membayangkan, betapa indahnya Batik karya ibu ini, menurut si pengrajin ......
Si pengrajin memang lihay. Memang tidak 100% seperti detail dari desain ibu. Si pengrajin mengembangkan karya ibu sedemikian, tetapi tidak mengubah citra karya ibu, dengan warna dan butung2 serta bunga2 nya. Dan, aku suka sekali hasilnya!
Aku lupa, berapa lama si pengrajin menjadikan desain Batik ibu ke sebuah desain kainnya, tetapi seingatku tidak terlalu lama. Dengan harga yang sepadan, aku benar2 puas dengan karya si pengrajin Batik Cirebonan ini .....
Taraaaaaaa ..... jadilah Batik Kukito Asmoro, dersain karya ibu kedalam sebuah kain Batik kuning cantik, sesuai bayanganku!
Â
Aku senang sekali, tinggal bagaimana aku menyulap Batik Kukito Asmoro karya ibu ini, menjadi sebuah baju untukku sendiri.
Tentunya, aku todak mau sembarangan. Karya lukisan Batik ibu itu luar biasa! Dan, aku maunya karya ibu ini harus menjadi baju Batik yang luiar biasa juga! Sehingga, aku mengajak kerjasama dengan seorang desainer muda, untuk mendesain bajuku dari desain Batik ibu ......
Seorang designer baju muda, yang mulai menanjak namanya dalam karya2nya di dunia fashion, mencoba mrlihat kainku dan memahami karakter kain ini, serta mencoba menterjemahkan dengan kebutuhanku .....
Aku dan si designer muda serta asistennya, ketika kami berdiskusi bagaimana aku ingin kain desain Batik ibu ini kedalam sebuah baju Batik cantik nan unik, utuk bisa kupamerkan ke seluruh dunia, betapa luar biasaya ibu ku .....
***
Sebuah proses yang tidak sebertar dan tidak mudah dan baru seperberapa nya dari rencanaku untuk mengadakan fashion-show khusus untuk mmamerkan karya2 ibuku. Tetapi, aku selalu sabar dengan proses2 ittu.
Sama ketika aku sabar dengan proses kehidupanku selama 12 tahun sebagai seorang pasca-stroke sejak tahun 2010, ketika serangan stroke berat melandaku di San Francisco, Amerika Serikat.
Dan, walau menurutku ini semua masih berpa mimpi, tetapi jika Tuhan berkehendak, memang siapa yang dapat melawan Kehendak NYA???
Aku tetap semangat, walau semuanya menjadi terhambat karena pandemic, dan aku justru semakin excited utuk terus berkarya untuk Tuhan, lewat berbagai cara, dengan keterbatasanku .......
