Tetapi, dengan kejadian pelecrhan waktu itu,di artikel2 sebelum ini, jujur aku sudah benar2 trauma karena ketika di aplikasi Blue Bird yang ada adalah nomor pintu taxi, bukan nomor polisi, yang sering tidak terdeteksi oleh mata kita.
Baiklah, suatu saat setelah aku trauma dengan pelecehan Blue Bird itu, aku pun kembali lagi harus mencari Blue Bird karena aku memutuhkan taxi segera. Dan, aku segera mencari Blue Bird hari itu .....
***
Hari itu, aku harus segera ke Jl. Medan Merdeka Barat ke Kantor Kementerian Komifo karena harus meeting mendadak dengan Direktur Pos Indonesia, Bp Ikhsan Baidirus. Waktunya cukup mepet, jadi aku bergerak di 3 aplikasi, siapa yang cepat aku akan memutuskan untuk naik itu. Dan, ternyat aku mendapatkan Blue Bird, lalu Grab dan GoCar aku cancel.
Blue Bird pun datang, tidak lama setelah itu,ke Lobby APL Tower, tempat aku bekerja. Dengan dibantu oleh anak buahku serta security ku, aku dibantu untuk naik ke Bule Bird, dan duduk di kursi depan, sebelah supir, seperti biasa.
Seperti biasa juga, aku memlai mengajak ngobrol driver Blu Bird ini. Pak Ahmad Irfan, seorang pekerja kantoran yang di PHK dan baru 2 tahun dia bekerja di Blue Bird sebagai pengemudi.. Kerja keras, kerja jujur sampai akhirnya dia selalu dapat bonus trip dan pendapatannya sampai lebih dari 1,5jt sehari setelah setoran! ..... Â .....
Wah! Aku benar2 terkesan dengan kerja kerasnya! Ini benar2 driver andalan, bukan seperti driver Blue Bird yang melecehkanku, dan melambatkan jalan mobilnya guna mendapat bayaran lebih tinggi dariku, waktu itu!
Pak Ahmad terus berceita dengan bangga, tentang apa yang dikerjakan dan hasilnya untuk apa. Beliau semangat bercerita kepadaku, selama 2 tahun beliau bekerja sebagao driver Blue Bird, uangnya selain untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari2 keluargnya, beliau bisa membangun sekolah Madrasah di kampngnya, di Garut, yang menamung anak2 yang tidak mampu disana ....
Wah! Aku benar2 kagum!