Anak muda kuliahan, menjadi driver taxi online untuk biaya kuiahnya .....
Mungkin, tidak ada atau klo ada pun tidak banyak, yang benar2 yang bercita2 menjadi supir taxi. Klo ada, mungkin mereka memang sungguh berniat untuk mencari pundi2 uangnya dengan menjadi supir taxi. Atau, mereka terpaksa karena hanya mengandalkan kepiawaian mereka dalam menyetir.
Apapun alasannya, setiap orang untuk menjadi seorang supor taxi atau supir taxi online, pasti mempuyai yujuan masing2. Ada yang memang untuk mencari uang untuk keluarganya. Ada yang hanya "iseng" stelah pulang dari kantor serta ingin mendapatkan tambahan dari menjadi supir taxi online, atau memang benar2 berharap banayk dari pekerjaan ini.
Semuanya, menjadi benang2 ruwet dan kadang kala tidak tahu ujungnya dimana. Jadi, biarkan saja apa adanya, yang penting pekerjaan ini adalah pekerjaan halal, bahkan banyak membantu orang yang membutuhkan berkegiatan ......
Cerita tentang driver taxi online pun, sangat beragam. Terbukti, aku mampu menuliskan puluhan artikel yang berhubungan dengan pekerjaan ini, dn mendapatkan banyak inspirasi untukku sendiri, dari cerita2 driver atau kehdupan si driver itu sendiri.
Seperti salah satu cerita driver taxi online, sekitar 5 tahun lalu, dimana aku masih awam dengan driver taxi online, karena minggu2 pertama aku mulai berlangganan dengan taxi online .....
***
Taxi online yang kupesan, sudah datang ke kantorku di Lobby APL Tower. Waktu itu sudah jam 5.00 sore, dan beruntung aku cepat mendapatkanya krena di jam2 itu sangat susah untuk mencari taxi, online ataupun konvensional.
Seorang anak muda sebagai driver taxi online, meyapaku dengan hormat. Dia mungkin seumur anakku, awal 20 tahun. Saat itu, anakku masik kuliah. Dia membukakan pintu untukku sementara anak buahku yangmenggandengku membantuku untuk masuk ke tempat duduk depan, di sebelah driver. Saat itu tahun 2017, belum pandemic, sehingga aku bebas untuk duduk di drpan.
Mobil pun mulai berjalan dan keluar dari kompleks Pdomoro City, tempat aku bekerja dan salah satu "rumah keduaku".
Aku mlai mengajak anak muda itu ngobrol. Karena, klo melihat anak muda apalagi seumur anakku dan sudah bekerja apapun pekejaannya, aku tergelitik untuk ingin tahu, mengapa dia bekerja/ Apakahi dia kuliah atau masih kuliah? Bagaimana kedua orangtua nya?
Anak muda itu bercerita,
Dia adalah seorang mahasiswa di universitas di Jakarta Timur. Saat itu, dia sedang libur semesteran. Teman2nya pulang kampong, dan hanya dia yang tetap di Jakarta, karena irit dan memang tidak punya uang banyak untuk bertemu dengan keluarganya.
Ada seorang temannya dari Yogya dan difasilitasi mobil oleh orangtuanya, tetapi ketika teman itu pulang ke Yogyakarta, dia hanya ingin pulang naik kereta. Dan, mobilnya ditinggal di Jakarta.
Anak muda itu, Aji Norman namanya, akhirnya berpikir untuk meminjam mobil temannya itu dan juga ijin untuk memakai mobilnya untuk sedikit mencari uang, karena orangtua Aji Norman ini tidak mampu dan dia berjuang sendiri untuk biaya kuliahnya. Kampungnya sendiri di Sulawesi Selatan.
Temannya mengijinkan mobilnya dipakai untuk mencari uang, which is untuk taxi online, dengan syarat harus enar2 bertanggung jawab atas apapun yang terjadi atas mobiltersebut, dan Aji Norman berjanji dengan surat pernyataan yang ditanda-tangani oleh kedua belah pihak.
Cerita Aji Norman berlanjut,
Libur semesteran adalah sekitar hampir 2 bulan, dan dia sangat excuted untuk mencari uang selama hampir 2 bulan dengan mobil pinjaman salah satu temannya yang ulang kampong. Semangatnya sangat berkobar2 untuk bisa menambah uang sakunya dan mungkin bisa dikirimkannya untuk keluarganya di Sulawesi Selatan.
Saat itu tahun 2017, taxi online merupakan "barang baru" dengan perusahaan taxi online tempat Aji Norman bernaung, masih berlimpah untuk memberikan banyak bonus bagi mitra2 pengemudinya.
Aji Norman terus bercerita,
Ketika dia niat sekali sebagai driver taxi online, dia berangkat jam 5.00 pagi dan pulang larut malam sampai tengah malam, dan jika ada panggilan pun dia bersedia untuk mengambil panggilan itu. SAngat bermagat, anak muda itu ......
Tiap hari, jika bisa mendapatkan 17x trip, ada bonus dari perusahaan taxi oline tempat dia bekerja, klo tidak salah ingat 400 ribu per-17x trip. Dan, dengan 17x trip itu pun, Aji Nirman bisa mendapatkan ratusan ribu, apalagi  dia justru bisa mendapatkan lebih dari 17x trip!
Bayangkan, jika 1 hari saja dia mendapatkan 1 juta Rupiah, dan Aji Norman nge-taxol setiap hari dalam 30 hari, berapa yang akan didapatkan oleh Aji Norman?
Dia buka2an denganku bahwa bulan lalu, dia mendapatkan uang bersih sekitar 22 juta Rupah, dari menarik taxi online! Itu semua sudah dipotong untuk membayar kost, bayar kuliah 1 bulan, kebutuhan sehari2 dan sedikit memberikan uang untuk temannya yang meminjamkan mobilnya! Sisa 22 juta itu, sebagian untuk dikirim ke Sulawesi Selatan untuk kedua orang tuanya, dan sisnya untuk ditabung .....
Aku mendadak terbengong2 dengan pendapatannya bulan lalu. 22 juta adalah gajiku di tahun ke-belasan tahun dari hampir 30 tahun aku bekerja sebagai seorang arsitek! Luar biasa! Dan, Aji Norman berniat untuk terus menghasilkan uang cukup banyak dan cepat, dengan akan menyewa mobil secara profesional, jika temannya sudah pulang dari Yogya.
Aku berdecak kagum. Jangan main2 dengan driver taxi online! Tidak semua driver taxi hanya berkutat dengan uang yang pas-pas2an, walau aku juga sadar, tidak semua orang bernasib yang sama dengan Aji Norman.
Dan, sore itu aku benar2 mendapat insirasi baru bahwa apapun pekejaan seseorang, janganlah menganggap remeh dan berapapun usia seseoarng, tidak bisa dipandang sebelah mata, karena sebuah KESEMPATAN selalu diberikan Tuhan kepada semua orang, walau berbeda2 caranya.
Akal budi lah, yang bisa memberi kita pilhan, bagaimana kesempatan yang Tuhan berikan itu, menghasilkan buah2 yang luar biasa bagi mereka .....
Sukses terus Aji Norman .....
Pasti, sekarag dia sudah lulus kuliah dan semoga masa depannya semakin diberkati Tuhan .....
Catatan :
Apakah sekarang ini, pendapatan driver taxi online tetap masih sedemikian besar?
By Christie Damayanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H