By Christie Damayanti
                                                       www.tefestiflejournal.comÂ
Ternyata, memang banyak sekali orang2 yang tidak berpikir panjang untuk tidak membantu orang lain, padahal ada di depan mata kita. Memang tidak gampang, untuk merendahkan diri berbelas kasih untuk orang lain, jika rasa ego nya tinggi sekali.
Padahal, kita bekerja di sector jasa dimana justru produk jasa adalah membantu, menolong, kerjasama, HOSPITALITY, melayani sesame dan kita punya komitmen untuk selalu membantu ketika mulai bekerja.
Walau kita bekerja yang dibayar atau mendapatkan uang dari pekerjaan kita membantu, dan bukan keluar dari hati kita yang terdalam, tetap kita harus berkomitmen untuk membantu dengan sebaik2nya.
Dan, jika di suatu saat kita benar2 tidak bisa membantu, seharusnya dengan sopan dan santun kita harus beritahu kepada konsumen kita, bahwa kita sedang sakit atau berhalangan, sehingga tidak bisa ikut membantu .....
Jelas, kan?
Itu yang aku hadapi sebagai masalah besar unukku, ketika berhadapan dengan driver taxi online, ketika dia tidak mau menolongku dan melayaniku sebagai penumpangnya, karena aku berkursi roda!
Taxi online adalah sebuah instansi yang bergerak di sector jasa. Produknya adalah pelayanan, melayani penumpang untuk diantar dan dijemput, dengan sebaik2nya. Dan dari situlah driver mendapat bayarannya sesuai standard.
Tidak ada yang bisa membantah, ketika ada yang berpikir bahwa driver hanya antar jemput tanpa membantu menolong penumpang, yang mungkin membawa barang2 dan butuh bantuan. Benar, tidak harus.
Tetapi, jasa ini berhubungan dan dalam lingkaran pelayanan dan jasa, sehingga driver (jika berkenan) membantu, tetapi apakah kita tega jika seorang ibu tua membawa belajaaannya dan kesulitan memasukkn ke bagasi? Atau seorang ibu muda kesulitan memasukkan strollernya sementara anak balitanya rewel?