Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Case Closed", Tetapi Driver Itu Datang ke Rumahku dan Membuat Aku Takut!

18 Februari 2022   19:03 Diperbarui: 18 Februari 2022   19:12 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By Christie Damayanti

Artikel ini, merupakan update masalahku dengan driver taxi online Grab, artikel sebelunya ......

Ingat ceritaku ttg kursi rodaku yang dipaksa masuk, sehingga bagian remote nya terhimpit, bengkok dan tempat minumnya tidak bisa dipakai lagi?

Beberapa hari setelah itu, ada 2 orang manajemen Grab Indonesia yang menghubungiku, lewat telpo dan email. Mereka adalah pak Erik dan pak Mirza, dan sebelumnya lagi, ada ba Iin yang mengirimkan email untukku. Bertiga, mereka minta maa sebenarnya, karena kursi roda ajaibku, sedikit rusak .......

Aku memang marah kepada si driver Grab, yang medmang seenaknya saja memaksa krsi roda ajaibku masuk ke bagasi, padahal bagasi mobilnya sudah dipenuhi barang2 pribai si driver. Sudah jelas, area bagasi yang kosong tidak bisa menampung kursi roda ajaibku, yang memang besar, tetapi tetap saja dipaksa!

Membuatku benar2 marah dan meradang, ssat itu .......

Aku juga bercerita dengan ketiga orang dari manajemen Grab Indonesia tentang remoe control kursi roda ajaibku, yang bengkok walau masih bisa berfungsi. TEtapi, tidak lama lagi pasti rusdak, karena terlihat betapa parahnya remote controlnya, Sehingga, aku menggantinya yang baru, dan itu berharga jutaan!

Tetapi, karena aku tidak berniat memperpanjang kasus ini, dan toh driver tidak mungkin mengganti serta Grab Indonesia pun memang tidak salah, kan? Jadi, masalah dan kasus ini aku serahkan kepada Grab Indonesia, dan kuanggap kasus ini DONE! SELESAI!

Email dari mba Iin, manajemen Grab Indonesia | Dokumentasi pribadi 
Email dari mba Iin, manajemen Grab Indonesia | Dokumentasi pribadi 

Email dari pak Mirza, manajemen Grab Indonesia | Dokumentasi pribadi
Email dari pak Mirza, manajemen Grab Indonesia | Dokumentasi pribadi

Tetapi, ternyata Grab Indonesia tidak menutup kasus ini, walau aku sudah minta supaya aku tidak ada hubungan lagi dengan kasus ini. Grab Indonesia tetap men-suspand akun si driver ini beberapa hari, lalu dipanggil ke kantor pusat, dan di tatar lagi serta harus tanda tagan ulang untuk tidak melakukan hal2 itu lagi.

Tapi, aku tidak mau orang2 seperti itu, yang tidak menghargai konsumen dan bawaannya, bekerja di sektor jasa dan pelayanan. Pekerjaan jasa adalah memberikan pelayanan yang prima bagi konsumennya. Bukan lebih mementingkan barang2 nya yang bertumpuk, sehingga bawaan konsumen dikesampingkan dan dipaksa untuk masuk sp rusak ......

Aku memang dirugikan secara hati dan materi. Minimal, pasti nanti aku keluar uang ratusan ribu, atau bahkan jutaan. Tapi, prinsipnya aku tidak minta ganti. Biarkan aku yang menanggung. Tetapi, aku mau si driver mengerti, bagaimaana dia harus menghargai konsumennya ......

Jangan kasar, dan jangan memaksa ......

***

Tetapi, si driver itu ternyata tidak tinggal diam karena akunnya di suspend dulu beberapa hari, sehingga beberapa hari kemudian si draiver ternyata tahu rumahku dan menghampiriku di rumahku! Astaga!

Aku tidak tahu, darimana driver tersebut mendapatkan alamatku, eh ..... mungkin dari aplikasi yang di cancel dia! Ya, pasti dari aplikasi si driver untuk tahu alamatku dan mendatangi aku!

Aku benar2 kaget waktu dia datang dan ketok2 pagar rumahku. Ketika aku buka pintu rumah, dan kulihat dia si driver yang membuat aku marah beerapa hari kemarin, aku hanya berteriak,"Ada apa?"

"Bu, saya supir Grab yang kemarin. Saya mau minta tolong untuk suspend saya dicabut. Saya harus bekerja untuk keluarga saya, bu". kata si driver.

"Saya sudah tidak ada hubungannya lagi dengan kasus ini, pak. Karena, kasus ini sudah saya serahkan kepada manajemen Grab", teriakku kepada nya.

"Tolonglah, bu. Saya usah juga saya tidak bisa nge0-grab", si driver terus memohon.

"Pak, memang bapak bisa mengganti 5 juta untuk remote control kursi roda saya? Jika bapak bisa, saya langsung akan cabut", kataku dengan teriak.

"Saya tidak bisa, bu. Uang darimana?"

"Makanya, saya tidak minta ganti bapak, kan? Juga Grab. Dan saya sudah limpahkan kasus ini kepada manajemen bapak Silahkan bapak hubungi kantor bapak saja. Terima kasih", kataku sambil mulai marah dengan rengekkannya ......

Aku langsung masuk rumah, dan mengunci pitu rapat2. Aku takut dia akan nekad! Toh, aku sudah menerahlkan kasus ini kepada Grab Indonesia dan aku sudah bilang bahwa aku tidak ada hubungan lagi dengan kasus ini. Jika aku dikatakan "jahat" karena aku tidak bantu untuk menutup kasus ini tanpa suspend, aku tidak peduli.

Aku sedikit takut, sehingga aku mengirim email kepada Grab Indonesia, dan aku merasa sedikit terancam. Tidak lama kemudian, pak Erik telpon aku seteah beberapa menit aku mengirim email itu. Dia memastikan bahwa driver tidak akan datang2 lagi, dan tidak akan mengganggu aku lagi ......

Grab Indonesia yang tetap menyelesaikan kasus ini sampai selesai, tanpa aku. Tujuannya supaya si driver tidak mengulanginya lagi kepada penumpang2 lainnya. Peraturan yang sangat disiplin, sehingga memang kesannya "jahat", tetapi justru aku sungguh salut!

Setelah itu, aku tidak tahu lagi, karena Grab pun tidak menghubungiku lagi, karena jelas2 aku katakana pada Grab Indonesia untuk tidak menghubung2kan lagi antar aku dan kasus ini, karena membuat aku merdang! Uang hilang jutaan karena remote control kursi roda ajaibku, rusak.

"Sakitnya tuh disini", sambil kutunjuk dadaku, hihihi .....

Grab Indonesia,

Terima kasih atas responnya,

Masalah ini CLOSED . Really closed!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun