Karena, bahkan ibuku almarhum ketika beliau masih ada, aku belikan kursi roda supaya bisa ikut jalan2 ke mall, tetapi ibuk selal menolaknya, dengan alasan,
 "Ibu masih bisa jalan, ga perlu kursi roda, tho ...."
Tetapi, pada kenyataannya ketika berjalan2 mau makan di mall, beliau capek dan bolak balik duduk. Ya krena beliau merasa malu dan tidak percaya diri tentang keadaan tubuhnya yang memang sudah renta ......
Nah, ternyata juga keberadaan kursi roda ajaibku di kalangan driver taxi online, masih sebuah fenomena dan dilema. Fenomena nya adalah ketika aku bisa kemana sendirian, dengan memanggil taxi online tanpa ada yang menemani, banyak dari mereka takjub dan salut kepadaku. Itu yang mereka katakana jika aku bertanya.
Dilema nya adalah bahwa aku yakin pertamakali driver taxi online melihatku memakai kursi roda, mereka akan bingung, tentang bagaimana mereka bisa membantu aku. Ada yang benar2 bingung setelah dia turun dari mobil dan memandangku bertanya, bagaimana caranya aku dengan kursi rodaku?
Ada juga yang bingung, begaimana ara melipatnya, atau bahkan bagaimana mereka mau "kabur" dan tidak mau membawaku, mengantarku ke tempat tujuan! Itu yang aku alami 3x dengan 3 orang driver taxi online, yang berbeda ......
Kali ini, aku akan bercerita bagaimana driver taxi online mau membantuku, tetapi justru memberikan dampak kerugianku secara materi!
***
"JANGAN DIPAKSA!!!"Â
Cerita antara aku dan Grab, memang sebagian besar berakhir mendapatkan teman dan sahabat. 5 tahun lebih, aku pemakai Grab, setiap saat kemanapun. Dan, hanya sebagian kecil, tentang komplenanku saja.
3x komplen karena diskriminasi tentang aku disabilitas dan pemakai kursi roda, cerita ini. Tentang bagaimana si driver memaksa kursi roda jaibku, masuk ke bagasi, yang berakibat fatal!