Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Berteriak "Jangan Dipaksa!", dan Akibatnya Fatal!

18 Februari 2022   16:57 Diperbarui: 18 Februari 2022   17:04 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Saat itu setelah meeting dan kana siang dengan beberapa teman di Kota Kasablanka Mall, mall terdekat denga rumahku di Tebet. Setelah harus pulang aku memanggil taxi online, seperti biasa.

Begitu aku dapat dan taxi online itu tepat berada di derpanku si driver turun untuk membuka bagasi karena memang kursi roda ajaibku harus berada di bagasi. Tetapi, begitu bagasi terbukan, astaga! Bagasi mobilnya penuh dengan barang pribadi driver. Sekilas, aku melihat tas ranselnya yang besar, gallon aqua serta beberapa doos sepatu. Setidaknya, jumlahnya melewati bagasi.

Kutanya ke driver,

"Wah, penuh. Bisa ga, pak? Barang2 bapak dipindahin untuk tempat kuesi rodaku" 

Dijawab, "Bisa, bu"

Lalu, dia pindahan sebagian, ke sebelah kanan. Doos besar, ke bagian kiri, dan jok nya ditutup. Kulihat, sepertinya ga bisa lagi. Tapi si driver ngotot, bisa. Jadilah, kursi rodaku diangkat, dan dicoba masuk bagasi. Tetapi, benar saja, ga muat. Kurang sekitar 6 atau 7 cm. Sangat terlihat dimensi kursi roda ajaibku dengan area kosong di bagasinya.

Tetapi, dia ngotot, bisa! Dan dia dorong kursi rodaku masuk, dengan paksa! Aku sudah teriak, "Jangan dipaksa, pak!" Dan dia tetap mendorong masuk!

Aku sudah mulai marah, karena tempat minumku di kursi roda terlihat melenceng! Berarti sesuatu sudah terjadi. Pemaksaan si river memasukkan kursi roda ajaibku, membuat bagian belakang nya sudah terlihat berbeda (miring dan bengkok)!

"Wah, patah, nih!", pikirku.

"Pak! Jangan dipaksa!", teriakku bolak balik.

"Bisa, bu", katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun