Saat itu setelah meeting dan kana siang dengan beberapa teman di Kota Kasablanka Mall, mall terdekat denga rumahku di Tebet. Setelah harus pulang aku memanggil taxi online, seperti biasa.
Begitu aku dapat dan taxi online itu tepat berada di derpanku si driver turun untuk membuka bagasi karena memang kursi roda ajaibku harus berada di bagasi. Tetapi, begitu bagasi terbukan, astaga! Bagasi mobilnya penuh dengan barang pribadi driver. Sekilas, aku melihat tas ranselnya yang besar, gallon aqua serta beberapa doos sepatu. Setidaknya, jumlahnya melewati bagasi.
Kutanya ke driver,
"Wah, penuh. Bisa ga, pak? Barang2 bapak dipindahin untuk tempat kuesi rodaku"Â
Dijawab, "Bisa, bu"
Lalu, dia pindahan sebagian, ke sebelah kanan. Doos besar, ke bagian kiri, dan jok nya ditutup. Kulihat, sepertinya ga bisa lagi. Tapi si driver ngotot, bisa. Jadilah, kursi rodaku diangkat, dan dicoba masuk bagasi. Tetapi, benar saja, ga muat. Kurang sekitar 6 atau 7 cm. Sangat terlihat dimensi kursi roda ajaibku dengan area kosong di bagasinya.
Tetapi, dia ngotot, bisa! Dan dia dorong kursi rodaku masuk, dengan paksa! Aku sudah teriak, "Jangan dipaksa, pak!" Dan dia tetap mendorong masuk!
Aku sudah mulai marah, karena tempat minumku di kursi roda terlihat melenceng! Berarti sesuatu sudah terjadi. Pemaksaan si river memasukkan kursi roda ajaibku, membuat bagian belakang nya sudah terlihat berbeda (miring dan bengkok)!
"Wah, patah, nih!", pikirku.
"Pak! Jangan dipaksa!", teriakku bolak balik.
"Bisa, bu", katanya.