Saat itu, hari Rabu, dan aku bersiap memanggil taxi online untuk menantarku ke suatu tempat, karena harus meeting di Office 88 Kota Kasablanka. Taxi onlie pun datang, aku diantar hostku mba Julia, untuk turun dari lantai 2, dan aku masuk ke mobil taxi online itu.
Seorang anak muda senior, mungkin berumur 35-an, yang menyupiri aku untuk ke Office 88. Dia bertanya, "Bu, ibu seorang penyiar, ya? Saya tahu, radio ini sudah lama", kata dia.
Kujawab,
"Saya bukan penyiar, tetapi nara sumber. Hari ini, adakah hari ke-3 saya sebagai nasa sumber utama tentang stroke, krena tanggal 29 Oktober besik, adalah Hari Stroke Sedunia", aku menerangkan sejelas2nya. Maklum, ak cerewet, kan?
Dia sudah sedikit tahu juga tentang stroke, karena katanya ada beberapa teman dan saudaranya, juga terserang stroke. Dan, dia banyak bertanya tentang stroke, dan aku pun dengan snang hari menjelaskannya.
Mulai dari awal, mengapa stroke, bagaimana pertolonggan pertamanya, apa yang harus dilakukannya, bagaimana terapi2nya sampai bagaimana pasca stroke bisa terjun lagi pada masyarakat.
Dia mendengarkan katak2ku dengan seksama, dan tidak banyak memotong. Sepertinya, dia benar2 ingin tahu dan mungkin juga berusaha untuk menolong teman2 dan saudara2nya, yang terkena stroke itu.
Aku pun bercerita panjang lebar tentang serangan stroke yang melandaku saat itu, dan dia semakin terpukan tentang penyakit ini! Namanya Bp. Harto Tri Apriyanto, dan dia benar2 seris mendengarkan aku ......
Â
***
Mungkin, jika ada yang membaca artikel ini, berpikir "lebay, koq begini aja harus dituliskan", ya tidak apa2. Karena, justru dengan cara ini, aku menuliskan bahwa ternyata seseorang dari manapun, mlai peduli tentang kesehatannya, atau lebih jauh lagi, dia mungki ingin menolong menotivasi utuk teman2 dan saudara2nya yang terserang stoke.