Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ternyata Alat Bayar Non-Cash Menurut Beberapa Driver Taxi Online Membuat Susah

9 Februari 2022   13:14 Diperbarui: 9 Februari 2022   13:25 3917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Abdul Sukur, bahkan uang 20 ribu saja tidak punya untuk makan, karena semua penumpang bayar pakai GoPay .....

Memang banyak sekali cerita2 unik, ucu, mengharukan bahkan inspiratif, ketika aku "hidup" bersama taxi online, karena memang sejak 6 tahun lalu setelah supirku yang ikut denagn aku sejak tahun 1999 lalu, dipanggil Tuhan.

Aku tidak berniat lagi mencari supir baru, karena yang dilayani cuma aku saja, sementara anak2ku sudah mandiri. Kasiahn supirku, seperti ak Emon supirku yang dulu. Beliau merasa boan jika menunggu aku di kantor, dan tidak mau pulang karena alasannya macet dan capek. Maklum, beliau memang sudh berumur .....

Jadi, bolak balikku kemanapun juga di Jakarta, aku memanggil taxol, dan driver2mya sebagian sudah menjadi teman dan sahabatku (bayangkan, 6 tahun aku memakai taxol, minimal 1 hari 2x bolak balik, berapa orang yang bisa menjadi teman dan sahabatku, kan?).

Cerita2pun unik dan lucu2, bahkan mataku bisa membasah, jika driver bercerita tenang sesuatu atau cerita tentang kekuarganya. Bahkan, ceita yang seperti tidak disangka membuat mataku membasah, tetapi realitas nya, mataku benar2 basah.

Seperti cerita kali ini, tentang teman driver taxi online .....

Beberapa minggu kemarin, saat aku jenjian dengan dokterku ke rumah sakit, untuk chek-up ......

Aku diantar sahabat driver taxi online, yang sama2 pasca stroke tetapi lumpuh kiri, mas Barli. Tetapi, beliau tidak bisa menjemputku, karena ada penumpang, dan aku mencari taxi online sendiri, lewat aplikasi.

Namanya pak Abdul Sukur, driver taxi online yang menjemputku. Beliau menjemputku di libby rumah sakit, dan begit beliau datang, langsng beliau berhenti di depanku, membuka pintu, turun dan memutari mobilnya, untuk mentapaku.

Dengan dibantu oleh security rumah sakit itu, RS PGI Cikini, mereka berdua mengankat kursi roda ajaibku, masuk ke bagasi. Lalu, pak Abdul Sukur membimbingku untuk masuk ke kursi belakang, lalu seelah beliau masuk di depan setir, mobil itu pun berjalan, menuju tujuanku berikurnya, janjian makan siang dengan teman2 SMP ku, di Kota Kasablanka Mall.

Pak bul Sukur bertanya, "Bu, bayarnya pake apa?"

Kujawab, "Pake GoPay, pak. Memang tidak terlihat di aplikasi?", tanyaku juga.

"Saya belum melihat, bu", jawabnya lagi .....

Ya, memang setelah beliau di depanku memang selalu sibuk angkat kursi roda dan membimbingku masuk mobil, dan setelah siap berjalan, aku memang tidak melihat beliau memegang hp nya. Berarti, mmang belum melihat.

Okelah ....

Beliau bercerita, bahwa hari ini semua penumpang memakai GoPay, tidak ada yang membayar uang cash. Kurespon, memang sekarang orang malas mempunyai uang cash apalagi harus membayar yang cukup besar. Ditambah lagi, jaman pandemic seperti ini, memang dianjurkan kontak material, diperkecil untuk menghindari resiko penularan virus .....

Iya, pak Abdul Sukur juga mengerti, tetapi hari ini beliau tidak punya uang, bahkan untuk makan siang saja, dimana saat itu adalah jm makan siang.

Kupikir,

"Lah, GoPay kan memang membantu pembayaran no-cash dan sangat membantu. Dan, banyak orang terbantu dengan cara itu. Tidak ban yak orang lagi sekarang, yang membawa banyak uang di dompet mereka. Bahkan, di dompetku sediri, tidak pernah lebih dari 100 ribu. Aneh, nih drivernya ......"

Terus, aku bertanya lagi,

"Klo akhirnya bapak benar2 semua penumpang bayar pake GoPay dan ga ada cash, trus bapak makan siang, bagaimana?"

Jawabnya,

"Ya pinjam. Pinjam uang ke teman sesame GoCar, atau klo lg dekat kantor GoCar di Kemang, saya kasbon dulu. Karena kantor men-transfer kami, per-minggu. Padahal, saya sudah lapar. Uang 20 ribu saja, saya tidak ada", sambil beliau membuka dompetnya yang lusuh dan kosong, kecuali KTP dan kartu2 anggota.

Pak Abdul Sukur, terlintas tidak terlihat untuk minta uang pembayaran kepadaku, sih. Dan, setelah itu, beliau berhenti bercerita, sehingga dalam waktu beberapa menit sampai sampai ke tujuanku, kami hanya berdiam saja ....

Hmmmm .....

Dia cerita lagi tentang taxi oline. Memang, sekarang lebih baik, tetapi tarifnya semakin di potong, sehingga banyak driver yg cancel jika (dianggap) terlalu murah. Apalagi, jika jarak pendek sekitaran 20 rb. Mereka dipotong 5000 dan 20% dari 20 rb. Jadi, untuk mereka lebih baik di cancel, kecuali jempunya 1 jalan .....

"Pantesan, aku sekarang meraa klo cari taxi onlinr, susah sekali. Pertama, muter2 terus. Kedua, setelah dapat, mereka cancel. Padahal, bolak balik aku sekarang ya dekat2 rumah saja. Palingan tidak sampai 40 ribu. Seperti ke RS PGI Cikini dari rumahku cuma 32 rb saja. Duh ....."

Sesampainya di Kota Kasablanka Mall,

"Pak, tadi bapak bilang, bapak ga punya uang untuk makan karena senua pake GoPay, termaauk aku. Karena, aku juga pake GoPay. Ini kukasih 20rb untuk makan siang bapak, ya. Kebetulan ada di dompet, syukur bukan 200rb (aku pun mencairkannya dengan tertawa), karena di dompetku ga aka nada lebih dari 100rb" ..... 

Beliau bingung dan bengong. Ketika aku sudah turun, dan beliau membereskan kursi roda ajaibku dan membimbingku untuk duduk di kursi rodaku, tiba2 beliau mengambil tanganku dan mencium tanganku! Bolak balik mengucapkan terima kasih padaku, untuk 20 ribu yang aku berikan kepada beliau .....

Aku justru menjadi bingung dan bengong, dan mataku meloto kepada beliau. Dan, mataku pun memerah ....

Soalnya, sudah tidak musim cium tangan dan bolak balik bilang terima kasih, dengan wajah yang benar2 senang dan bahagia. Tidak seperti pura2, sampai security minta mobil segera pergi karena yang antri banyak untuk turun .....

Uang 20 ribu, yang mungkin tidak ada apa2 nya bagi kita, yang mungkin juga "dibuang2" sebagai kembalian beli Sesutu (biasanya kembalian bensin, dan diselipkan diantara tempat uang dalam mobil untuk parkir), ternyata memberikan dampak bahagia dan syukur untuk pak Abdul Sukur ......

"Setelah ini, bapak makan dulu ya, baru ngeGoCar lagi. Dan, jangan terlalu capek, ya. Selanat makan, selamat bekerja lagi dan Tuhan memberkati" ...

Aku menghilang ke dalam mall, setelah scan "Peduli Lindungi", dan pak Abdul Sukur menghilang di keramaian jalan ......

Ternyata juga, alat pembayaran seperti GoPay atau OVO atau apapun itu namanya, untuk orang2 tertentu justru menyusahkan, apalagi jika pembayarannya ditunda per-minggu. Tidakkah, yang sadar dan memperbaiki sistemnya?

Setelah tenang di mall, aku memberinya bintang 5 dengan tip 10 ribu. Memang, jarak dari RS PGI Cikini di Mentang ke Kota Kasablanka Mall, aku hanya membayar sekitar 32 ribu saja, yang artinya pak Abdul Sukur hanya menerima sekitar 24 ribu saja .....

Murah atau mahal? Aku tidak tahu, mungkin relative saja .....

By Christie Damayanti

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun