By Christie Damayanti
Coba lihat, tangan kananku yang terkulai dan tangan kiri mas Barli yang juga terkulai, dan kaki kananku yang susah melangkah sementara kaki kiri mas Barli pun susah melangkah. Lihat juga, kaki kananku yang kaku, dan mengangkat susah untuk melangkah, sementara mas Barli lebih mantap untuk melangkah ......
Dan, aku lebih rentan dibanding mas Barli, aku selalu mengganeng atau memegang orang lain, untuk berjalan, karena aku merasa seakan duniaku semakin oleh, hihihi ....
***
Sebelumnya :
Takjub, karena Dia Nyetir Hanya dengan Sebelah Tubuh (Kanan) Saja.
Cerita berlanjut dengan teman baruku driver taxi online dengn tubuh kiri lumpih sebagai pasca stroke. Karena beliau tinggalnya dekat dengan rumahku, disekitaran Cipinang, dan beliau bersedia menjadi taxi online langganan tanpa aplikasi, Puji Tuhan ......
Aku mulai benar2 meminta tolong beliau untuk antar jemputku, setiap hari, minimal dari rumah ke kantor dan sebaliknya, setiap hari. Jika diluar itu, aku harus janjian dulu, untuk memakai jasanya. Dan, pada saat pandemic seperti ini pun, tidk jauh berbeda.
Ketika aku sedang "work from home", tetapi aku harus pergi untuk meeting atau ambil barang atau apapun itu, aku selalu janjian 1 hari sebelumnya, untuk antar aku.
Jika pulangnya tidak jelas jam berapa, aku lebih memilih tidak mengganggu beliau dengan jadwalnya, sehingga aku mencari taxi online biasa dengan aplikasi, atau juga menelpon teman drive lainya, siapa tahu ada di sekitaran tempat aku berada.
Karena beliau memang tinggal dekat dengan rumahku, memang akhirnya beliaulah yang selalu ada untuk membantuku, walaupun keadaannya benar2 sama dengan ku, seorang pasca stroke lumpuh kiri. Tetapi, aku tetap meminta nomor telpon yang aku baru kenal, untuk memperkaya silahturahmi, dengan menjadi teman bahkan sahabat2 baruku.