Aku jadi kangen sekali dengan bapak, karena pak Arise banyak cerita tentang dunia sipil, yang sama dengan bapakku , selain bercerita tentang jalan2 tol mana yang beliau kerjakan selama beliau bekerja.
By the way, Pak Arise terlihat diatas 60 tahun.Tetapi, aku lupa menanyakan berapa umr beliau karena ceritanya membuat aku terbengong tentang kenagan ku tenang bapakku. Wajahnya terlihat lelah, tetapi semangatnya itu, lho! Semangat membara, masih bisa menyetir mobil berputar2"mengukur jalanan" ibukota Jakarta sebagai driver taxi online.
Tetapi, ternyata, dia baru berusia 54 tahun, jauh dari perkiraan. Jadi jika belisu berumur 54 tahun adalah seumurku, dan bapakku patinya seumur bapak beliau. Jika beliau bekerja di BUMN itu, berarti setelah bapak pension, tetapi beliau kenal bapak benar2 sebagai senior yang tetap aktf di dunia insunyur sipil .....
Sepertinya, aku lupa bertanya, mengapa beliau berhenti bekerja full-time (sekarang beliau part-time dan menjadi driver taxi online). Karena, seharusnya, beliau tetap bekerja pada BUMN itu karena pembangunan jalan tol di Indonesia pasti akan terus terjadi, secara Indonesia adalah sebuah Negara yang sedang membangun. Entahlah .....
Anak2nya masih kecil. Yang besar baru klas 1 SMP. Yang kecil baru klas 4 SD. Waduh!
Dan, beliau nge-taxol untuk membiayai kebuthannya bersama keluarganya.
Yah, begitulah hidup ......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H