"Iya. Saya insinyur sipil", jawabnya
"Oooo, sempat kerja sebelum nge-taxol?", timpaku lagi.
"Saya sekarang tetap bekerja, bu", jawabnya lagi.
Akhirnya, kita ngobrol banyak ....
Dia banyak bercerita dan saling bercerita tentang hidupku, karena aku merasa kami pernah hidup di dunia yang sama, dunia keras, dunia konstruksi.
Dan, cerita2 kami pun saling mengisi, karena walau aku tidak bekerja di BUMN tersebut, karena bapakku almarhum pernah mempunyai sebuah konsultan dan kontraktor swasta PT Buana Archicom, yang mengerjakan jalan2 tol luar pulau, dan beberapa kali bekerjasama dengan BUMN ini, aku measa berada lingkup yang sama.
Kata beliau, tugas nya, adalah sebagai supervisi. Terakhir sebelum pandemi, tugasnya membangun tol di daerah Jawa Tengah ..... Ketika aku cerita tentang bapak almarhum dan tentang PT Buana Archicon yang memang sudah berdiri sejak sekitar tahun 1970an, ternyata pak Arise kenal perusahaan bapak dan ternyata juga, beliau kenal bapakku ......
Beliau berkata, bahwa bapakku adalah seorang senior dan perfek dibidangnya, dan ini membanggakan untukku!
Semakin semangatlah akuÂ
Akhirnya, pak Arise memang banyak tahu tentang dunia membangun jalan tol, yang aku juga tahu karena bapak selalu bercerita banyak tentang membangun jalan tol. Bahkan, aku pernah beberapa kali diajak ke proyek pembuatan jalan tol menuju Bandara Soekarno Hatta, dengan pondasi cakar yamnya .....