By Christie Damayanti
Memang, sungguh aku berteman dengan berbagai karaktaker manusia sebagai driver taxi online, menawarkan perenungan yang sangat luar biasa untukku. Banyak sekali hal2 yang menarik, unik, lucu, bahkan mengharukan.
Tetapi, jika kita sebagai penumpang hana diam saja tanpa berisaha untuk ngobrol dengan driver, itu sama saja bohong, walaupun kita menumpang di taxi online, atau kereta commuter atau bus umum Trans Jakarta. Inti terutamanya adalah, bagaimana kita sebagai penumpang menempatkan diri kita sdebagai penumpang yang baik, sopan dan "merangkul" driver, agar bisa berteman bahkan bersahabat.
Ada beberapa temanku yang jua selalu menumpang taxi online, tetapi dia tidak mengobrol, bahkan diajar driver untuk mengobrol pun, temanku diam saja. Kesannya, adalah penumpang jutek dan sombong, yang akhirnya kita tidak bisa menggali inspirasi2 yang ternyata, banyak sekali dari si driver.
Beruntung, aku memang sangat cerewet, hihihi ....
Sehingga, begitu aku duduk di mobil, biasanya justru aku langsung membuka percakapan dengan driver. Yang ringan2 saja, trgantung tujuannya dekat atau jauh. Karena, jika tujuan dekat dan sedang mengobrol yang agak berat, tiba2 sudah sampai dan obrolan pun terpotong .....
Ini ada cerita inspiratif dari seorang bapak bderumur hampir 70 tahun, (pasti) orang kayak arena mantan direktur, tetapi tetap menjadi driver, serta anak2nya berada semua di luar negeri dengan prestasi ......
Begini ceritanya :
Beberapa hari lalu, seperti biasa aku mencari taxi online untuk mengantarku pulang dari Office 88 setelah meeting dengan mitra2 kerjaku. Seorang bapak berumur 68 tahun, dan ketika beliau keluar dari mobilnya untuk membantu menaikkan kursi roda ajaibku, aku melihat beliau, tidak memakai sandal atau sepatu.
Begitu di depanku, beliau turun segera untuk menyambutku di lobby Office 88. Beliau membawakan belanjaan2ku, memasukkan ke kursi tengah mobilnya, setelah dibantu oleh security menaikkan kursi roda ajaibku di bagasi mobilnya.