Apa itu "Test Fungsi Luhur?"
Pemeriksaan Fungsi Luhur merupakan suatu prosedur penilaian status neuropsikologis dan kemampuan kognitif suatu individu. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada pasien stroke atau cedera otak.
Fungsi luhur merupakan hasil kerja asosiasi dan integrasi, dan pengolahan informasi antara bagian2 berbeda dari otak, yang mendasari tingkah laku/neurobehaviour seseorang.
 Penilaian fungsi luhur, mencakup beberapa aspek, yaitu:
- Fungsi kognitif - sensasi, persepsi, perhatian, pertimbangan
- Fungsi memori - immediate memory, recent memory, remote memory
- Fungsi bahasa - kefasihan berbahasa, tata bahasa dan sintaks
- Fungsi visuospasial - persepsi visual, koordinasi persepsi dan motorik
- Fungsi eksekutif - pemecahan masalah, inhibisi dan kontrol diri, pengambilan keputusan
- Fungsi praxi - performa motorik halus, keterampilan
- Fungsi emosi - stimulus, afek, impuls aktivitas[3,4]
Sumber : www.alomedika.com
Indikasi pemeriksaan Fungsi Luhur adalah bagian dari pemeriksaan neurologis. Terutama dilakukan bila terdapat kecurigaan adanya lesi di otak seperti stroke atau cedera otak yang secara klinis tidak jelas manifestasinya pada kemampuan fungsional pasien sehari2.
Selain untuk tujuan diagnostik, pemeriksaan fungsi luhur juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi dan prediksi terhadap kemampuan pasien menjalankan peran sosialnya di kehidupan sehari2. Dan, tes2 yang digunakan senantiasa dikembangkan agar tetap akurat dan valid dalam menggambarkan situasi dan kesulitan pekerjaan yang mungkin dihadapi di dunia nyata.
Teknik pemeriksaan Fungsi Luhur adalah pasien diminta mengerjakan, mengikuti instruksi, dan menjawab serangkaian pertanyaan dalam tes yang dapat berbentuk paper-based maupun computer-based. Karena, test ini  memang untuk pasien yang ingin bekerja lagi, dan harus mengetahu dengan pasti, bagaimama keadaan pasien itu.
Secara umum, teknik pemeriksaan Fungsi Luhur adalah dengan menggunakan serangkaian tes2 terstandarisasi yang membutuhkan kerjasama dan koordinasi pasien. Â Dan, hasil penilaian dapat bersifat kuantitatif dan kualitatif. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara serial sebab fungsi kognitif atau defisit fungsional bersifat dinamis dan dapat berubah.
Test Fungsi Luhur yang aku jalani, dilakukan selama 2 hari. Dan, selama 2 hari itu aku berada di RSCM, seperti aku menjalani test IQ dan seperti test2 pada wawancara kerja.
Pemeriksaan Fungsi Luhur tidak memerlukan persiapan pasien secara khusus. Namun, dua hal yang penting untuk diperhatikan adalahpersetujuan aku sebagi pasien, sebelum dilakukan tindakan, dan informasi riwayat kesehatan pasien harus secara lengkap ditanyakan. Semua berkas2 aku sebagai pasien, harus dipersiapkan sebelum proses pemeriksaan Fungsi Luhur.