Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gwanghwanum Square, "Mengambil" 10 Jalur Mobil untuk Dijadikan Plaza Nasional oleh Seoul Metropolitan

29 September 2021   10:01 Diperbarui: 29 September 2021   10:28 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.jongpangskoreanadventure.blogspot.com

By Christie Damayanti

Seoul memang terkenal dengan bangunan2 lama jaman kerajaan2 Korea, yang sangat terpelihara dengan baik, dan menjadi incaran wisatawan dunia, untuk mendatangi, dan bahkan mungkin hanya sekedar berfoto disana.

Ketika aku berjalan2 sendirian sekitaran kota Seoul, yang sebenarnya aku tidak tahu jalan (hanya membawa peta, dan tahun 2009 ketika aku sedang berlibur kesna, belum ada Google Map di ponsel pintar. Masih memakaiNokia), dan tidak ada yang bisa ditanya,

Aku hanya melihat titik2 wisata dip eta itu, dan jika nyasar, ya sudah kembali lagi, hihihi .....

Nah, dari jauh ketika aku berada di distrik Jongno-Gu, Seoul Metropolitan aku melihat kerumunan orang yang penuh sesak.

Hari itu saat aku berada disana tahun 2009, memang masih pagi, sekitar am 10.00, setelah aku naik bus Hotel Hyatt, dan turun di pusat kora Seoul. Yang aku tahu memang, hampir semua hotel2 yang dipenuhi wisatawan dunia, sudah mulai bergerak.

Dan, jam 10.00 memang sebuah waktu yang sangat premer untuk wisatawan2 itu berada di titik2 wisata, termasuk tempat yang aku lihat dengan banyak kerumunan .....

Setelah aku duduk di pedestrian dan membuka peta, ternyata itu memang saah satu titik wisata terkenal, yaitu Gwanghwamun Square.

***

Gwanghwamun adalah gerbang utama dan terbesar Istana Gyeongbokgung, di Jongno-gu, Seoul, Korea Selatan.

Terletak di persimpangan tiga arah di ujung utara Sejongno. Sebagai tengara dan simbol sejarah panjang Seoul sebagai ibu kota selama Dinasti Joseon, gerbang ini telah melewati beberapa periode kehancuran dan kerusakan.

Aku sendiri sudah berada dalam Istana Gyeongbokgung, beberapa hari sebelumnya, ditemani sahabatku dari grup Fortissimo dari Filipina, Wenah, Xixa dan Pong.

Tetapi, tidak melewat Gerbang Gwanghwamun ini, karena terlalu penuh. Saat itu, untuk memasuki Istana Gyeongbokgung, melewat pintu masuk samping dan langsung di terima oleh Gerbang kedua.

Gerbang Gwanghwamun, adalah gerbang pertama dan utama .....

 www.wikidata.org
 www.wikidata.org

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Gerbang Gwanghwanum sebagai gerbang pertama dan aku dengan latar belakang gerbang kedua, untuk memasuki Istana Gyeongbokgung, Dinasty Joseon .....

Gwanghwamun pertama kali dibangun pada tahun 1395 sebagai gerbang utama ke Istana Gyeongbokgung, istana kerajaan utama dan terpenting selama Dinasti Joseon. Selama invasi Jepang 1592, itu dihancurkan oleh api dan dibiarkan dalam reruntuhan selama lebih dari 250 tahun.

Gwanghwamun dibangun kembali pada tahun 1867 bersama dengan sisa Istana Gyeongbokgung atas perintah Bupati pada masa pemerintahan Kaisar Gojong. Gerbang itu berdiri sampai tahun 1926, ketika pemerintah Jepang mendekonstruksi dan memindahkannya ke tenggara dari lokasi Museum Rakyat Nasional Korea saat itu.

www.english.chosun.com/
www.english.chosun.com/

Ini Gerbang Gwanghwanum tahun 1996, dimana struktur atpnya dari kayu, terbakar, dan baru tahun 1968, mulai diperbaiki.

Perang Korea benar2 menghancurkan struktur kayu Gwanghwamun, dan dasar batunya benar2 rusak dan terabaikan. Pada tahun 1968, pada masa pemerintahan Park Chung-hee, dasar batu kembali dipindahkan di depan Gedung Gubernur Jenderal Jepang.

Struktur kayu yang hancur dibangun kembali dengan beton, sedangkan tanda di Gwanghwamun ditulis dalam hangul oleh Park sendiri. Gwanghwamun tetap sebagai gerbang beton sampai akhir 2006.

Di depan Gerbang Gwanghwanum ini, terdapat plaza yang luas, tempat pergantian penjaga istana Dinasty Joseon, 2x sehari pagi dan sore. Bisa dibaca di artikelku,

 Prosesi Pergantian Penjaga Istana Gyeongbokgung, Setiap Hari di Pagi dan Sore Hari

www.jongpangskoreanadventure.blogspot.com
www.jongpangskoreanadventure.blogspot.com

www.twobrownfeet.com
www.twobrownfeet.com
Genderang untuk pergantian penjaga, dengan 3x tabuhan gendering, pejaga shift itu berganti .....

Plaza ini pun, dipakai oleh bus2 wisata untuk naik turunnya wisatawan2 yang datang, sehingga secara fungsi, plaza ini benar2 bisa melakukan tugasnya.

Dan, di depan Gwanghwanum Plaza ini, terdapat Square, yang "mengambil" 10 jalur kendaraan bermotor, untuk dijadikan Plaza Nasional (Gwanghwanum Square).

Area di depan Gwanghwamun, yang dikenal sebagai Gwanghwamun Plaza, dibuka sebagai ruang terbuka publik pada 1 Agustus 2009.

www.english.soul.go.kr
www.english.soul.go.kr

mercitour.com
mercitour.com
Plaza Gwanghwanum, yang awalnya adalah 10 jalur kendaraan bermotor, menjadi Plaza Nasional, Seoul .....

www.wikimapia.org
www.wikimapia.org

www.nuseoul.blogspot.com
www.nuseoul.blogspot.com
Gwanghwamun Square dibagi menjadi enam bagian. Di tengahnya berdiri patung Raja Sejong yang Agung, raja keempat dan paling dihormati dari Dinasti Joseon dan pencipta Hangeul, alfabet Korea; dan patung Laksamana Yi Sunshin, seorang komandan angkatan laut yang terkenal karena kemenangannya melawan angkatan laut Jepang selama invasi Jepang ke Korea (1592-1598),

Dan seorang pahlawan di antara orang Korea. Atraksi lainnya termasuk Air Mancur yang populer, patung Haechi (simbol Seoul), karpet bunga, dan Yeoksamulgil.

 

Gwanghwamun Plaza membentang dari Gerbang Gwanghwamun, yang dulunya merupakan gerbang utama Istana Gyeongbokgung, hingga Persimpangan Sejongno Sageori.

 www.take.kr
 www.take.kr
Tempat warga Seoul bisa beristirahat dan bersosialisai

Pemerintah Metropolitan Seoul memutuskan untuk membuat Plaza nasional yang terkenal dengan mengubah 10 jalur jalan raya menjadi ruang publik di mana warga Seoul dapat beristirahat dan bersosialisasi.

 

Catatan :

Aku sedikit terbengong2 membaca ini. Bahwa Seoil Metropolitan benar berani mengubah jalr jalan 10 jalur, dibantikan oleh Plaza Nasional, untuk kenyamanan warganya!

Bayangkan!

Untukku, tidak mudah untuk pemerintah Seoul dengan "membuang" 10 jalur mobil yan effisien utuk lalu lintas kota, menjadikan Plaza Nasional, yang "tidak fungsional" untuk kemacetan, tetapi sangat fungsional untuk kenyamanan warga Seoul bersosialisasi .....

---------------------------------------------------------------------

Konsep perkotaan yang mampu memilih yang terbaik bagi warganya seperti Seoul ini, merupakan keadaan yang luar biasa. Ketika pemerintah kota Seoul mau memilih yang terbaik bagi warganya, maka mereka pun melakukan yang jika di Jakarta, tidak akan dilakukan.

Memang, semuanya berawl dari konsep dan pemikiran, dan pemerintah Seoul pun pasti sudah mempertimbangkan masak2 dengan segala konsekwensinya.

Seoul Metropolitan merupakan daerah padat untuk bisnis, tetapi dengan segala pertimbangan, ternyata pemerintah kota lebih memilih membuang 10 jalur mobilnya, dan menjadikan Plaza Nasional, itu tidakan yang "berani" .....

Dan, aku mendapat inspirasi baru, tentang sebuah "hati" pemerinta kota Seoul, yang mau melakukan yang terbaik bagi warga kota nya .....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun