Christie Damayanti
Penyusuranku diatas pedestrian Seoul yang besar dan luas dengan street-scape dan "ramah disabilitas .....
Jika pada artikel sebelumnya, ku menyoroti lingkungagn dan bangunan2 di Distrik Jongno-Gu, aku ingin sekali pada artikel ini, menyoroti penyusuranku di atas pesetrian besar di Seoul metropolitan .....
Walau saat itu, tahun 2009 aku belum sebagai disabilia\tas, justru aku sedang aktif2nya bekerja sebagai arsitek dan urban-planner, yng seringkali mendapat tugas untuk survey di bebeapa negara, untuk mengadopsi bagian2 yang cantik dan dibawa ke Jakarta.
Travelingku di Seoul saat itu, memang bukan sebuah tugas untuk survey, melainkan untuk menghadiri undangan sahabat2ku dalam grup Filipina, Fortissino, ke Seoulkarena mereka sedang bertugas disana.
Tetapi, karena panggilanku sebagai seorang arsitek dan urban-planner, passionku tetap sama, untuk mengamati langsung tenang lingkungan dan arsitektural perkotaan Seoul .....
Walikota Seoul menempatkan warga negara dalam fokus kebijakannya.
Dalam hal lalu lintas, ia menekankan ruang berjalan dan perkotaan. Pejalan kaki merupakan metode transportasi yang sangat penting dalam pandangannya. Park Won-Soon, walikota Seoul saat itu, memperkenalkan konsep Seoul yang lebih ramah pejalan kaki.
Menyusuri sepanjang pedestrian Seoul ini, memberikan aku inspirasi panjang. Bhwa, ketika warga kota membutuhkan tempat berjalan yang nyaman sepanjang kota, pesedtrian itu harus tidak putus, sehingga pejalan kaki benar2 bisa berjalan aman dan nyaman.