By Christie Damayanti
Aku dengan latar belakang pintu masuk utama The War Memorial of Korea, dengan bendera2 dunia, yang saling bersatu untuk menghindarkan perang ......
 Beberapa hri di Seoul, yan sering menemaniku untuk berkeliling Seoul adalah Wenah, Xixa dan Pong. Yang lain, sibuk dengan urusan masing2.
Hari ini saat itu, Daddy Ding mengajak aku untuk berjalan2 dan salah satunya mengunjungi museum army Korea. Ya, Daddy Ding memang suka sekali hal2 yang berbau army. Dan, saat itu pagi2 kami sudah di lobby Hotel Hyatt untuk makan pagi dahulu.
Setelah itu, menunggu jemputan bus fasilitas hotel, untuk ke downtown Seoul, berjalan kaki berkeliling dan salah satunya alah ke museum yang sudah didiskusikan semalam.
The War Memorial of Korea adalah sebuah museum yang terletak di Yongsan-dong, Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan.
Dibuka pada tahun 1994 di bekas markas besar tentara untuk memamerkan dan mengenang sejarah militer Korea. Museum dibangun untuk tujuan mencegah perang melalui pelajaran dari Perang Korea dan untuk harapan reunifikasi damai Korea Utara dan Selatan.
Arsitektural museum army memang demikian, konsepnya seperti benteng, yang menjaga area/Negara tersebut. Dengan full beton warna asli, benteng ini memancarkan sebuah suasana jaman perang .....
 Bangunan ini memiliki 6 ruang pameran dalam ruangan dan pusat pameran luar ruangan yang menampilkan memorabilia perang dan peralatan militer dari Cina, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.
Terletak di situs lama Markas Besar Angkatan Darat, War Memorial of Korea memiliki 4 lantai di atas tanah dan dua lantai bawah tanah di bangunan utama, yang berdiri di atas lahan seluas sekitar 20.000 m2. Di halaman sekitar tugu peringatan, ada pengeras suara yang menyiarkan pesan2 patriotik.
Di serambi kiri dan kanan galeri, mengapit fasad bangunan utama, adalah deretan monumen marmer hitam bertuliskan nama-nama mereka yang tewas selama Perang Korea, Perang Vietnam, bentrokan dengan Korea Utara sejak Perang Korea dan polisi yang tewas sedang bertugas.
Plaza di kompleks museum memiliki air terjun buatan, dan di sekitarnya terdapat tempat istirahat yang luas sehingga pengunjung dapat berpiknik sambil menikmati pemandangan yang menyenangkan.
Di tengah plaza berdiri Patung Saudara, yang lebih tua seorang tentara Korea Selatan dan yang lebih muda seorang tentara Korea Utara, yang melambangkan situasi perpecahan Korea.Dengan foto2 reproduksi tentang perang di jaman itu .....
 War Memorial dibangun untuk mengenang para veteran militer dan korban perang yang berujung pada negara bangsa modern.
Museum ini juga memiliki tujuan untuk mendidik generasi masa depan dengan mengumpulkan, melestarikan, dan memamerkan berbagai peninggalan dan catatan sejarah yang terkait dengan banyak perang yang terjadi di negara itu dari perspektif Korea Selatan.
Pembangunan War Memorial of Korea selesai pada Desember 1993. Proyek ini dilakukan melalui konsultasi dengan para ahli militer sambil mengumpulkan berbagai macam barang pameran di dalam dan luar negeri.
Setelah selesai interiornya, memorial dibuka secara resmi pada 10 Juni 1994, dan menjadi tengara terbesar dari jenisnya di dunia.
Di lobby utama, ada gendering besar dengan desain artistic berseni, yang katanya selalu ditabuk di even2 tertentu .....
 Karena Daddy Ding memang sangat menyukai hal2 yang berbau tentara dan perang, kami benar2 mengelilingi museum itu dari lantai ke lantai, sambil bercanada dan tertawa2 dengan suara kecil, hihihi ..... karena seperti museum2 lainnya, Susana harus sepi untuk menikmati koleksi2 museum tersebut.
Replika kapal perang Korea di jaman dahulu, kapak besar dari kayu untuk berperang
Diorama tentara perang Korea beserta peralatannya, serta diorama tentang mereka berperang dengan mengangkat sejatanya .....
 Sebenarnya, aku tidak tertarik yang berbau perang, karena membuat hatiku galau, sedih dan merasakan kengerian yang amat sangat.
Tetapi, ketika Daddy Ding berapi2 bercerta tentang masa2 perang di museum ini, membat aku menjadi cukup tertarik, dan ikut mengamati banyak detail keren tentang masa2 perang Korea.
Lebih dari 2 jam kami mengelilingi museum ini, sebelum akhirnya kami keluar dari museum dan mencari makan siang, sebelum kami melanjutkan jalan2 kami di seputaran kota Seoul .....
Aku dengan latar belakang bendara2 negara2 di dunia, termasuk Indonesia, yang berjanji untuk tidak berperang, dibawah naungan PBB .....Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI