By Christie Damayanti
.....
Berkeliling di kota tua Seoul, memng tidak akan pernah ada habis2nya.
Istana Gyeongbokgung, memang wisata terbaik dengan pergantian pengawal2 kerajaan 2x sehari. Dan, istana ini merupakan salah satu icon Seoul untuk dunia.
Sejajar dengan istana2 negara2 dunia, Istana Gyeongbokgung memang luar biasa, seperti yang aku tuliskan pada beberapa artikel2ku tentang dunia dynasty Joseon Korea.
Bukan Cuma saja Istana Gyeongbokgung yang menjadi icon Seoul Korea, tetapi ada 1 icon lagi yaitu Menara Namsan dengan kereta gantungnya, di area Namsan Park.
Namsan Park atau Taman Namsan adalah taman terbesar di Seoul dan merupakan rumah bagi banyak spesies pohon, tumbuhan, dan hewan. Taman ini terkenal dengan jalur pejalan kaki yang indah, yang memungkinkan pengunjung untuk melihat satwa liar setempat, seperti tupai.
Taman ini juga mencakup area yang luas dan menampilkan sejumlah tempat wisata, termasuk Baekbeom Plaza, Kereta Gantung Namsan dan Menara Seoul Namsan, serta patung2 tokoh terkenal dalam sejarah Korea.
Sejumlah acara berlangsung di taman dan salah satu yang terbesar adalah festival bunga sakura tahunan di bulan April. Jalur Bunga Sakura di Taman Namsan adalah jalur terpanjang pohon sakura di mana pun di kota ini dan sangat spektakuler saat mekar penuh.
Catatan :
Bunga Sakura bukan hanya ada di Jepang saja. Di Korea Selatan, perdebatan tumbuh setiap tahun saat Bunga Sakura ini mulai muncul: dari mana asalnya bunga sakura?Â
Sementara sebagian besar sumber Korea Selatan mengklaim bahwa ini adalah asli tanah mereka, ada banyak kontra dan fakta yang mengatakan sebaliknya.Â
Hasil dari penelitian,
Bunga sakura telah lama diasosiasikan dengan Jepang. Dalam sebuah cerita yang diterbitkan oleh Huffington Post, penelitian mengatakan bahwa "bunga sakura atau sakura berimigrasi ke Jepang beberapa waktu beberapa ribu tahun yang lalu dan menyebar ke seluruh negeri sebelum zaman prasejarah."
Catatan menunjukkan bahwa festival bunga sakura atau piknik (disebut Hanami) menjadi populer pada Periode Heian (794 hingga 1185), ketika kaisar dan anggota Istana Kekaisaran mulai mengadakan pesta di bawah cabang-cabang pohon yang mekar.
Tetapi,
Dalam sebuah cerita yang diterbitkan di Japan Times, bagaimanapun, Dr. Takeshi Kinoshita, seorang profesor Universitas Teikyo yang mengkhususkan diri dalam etnobotani, mempertanyakan klaim ini di situs webnya. Kinoshita mengutip penelitian lain yang dilakukan oleh tim lembaga penelitian di bawah Departemen Pertanian AS dan Universitas Nasional Seoul.
Tim ini melakukan tes DNA pada tahun 2007 pada pohon someiyoshino di Washington, D.C., dan pohon sakura liar di Jeju. Hasil penelitian mereka, seperti yang ditulis Kinoshita, menyatakan bahwa, "pohon-pohon di Pulau Jeju adalah spesies yang unik dan jelas berbeda dengan pohon someiyoshino yang merupakan persilangan."Â
Dia juga menyatakan bahwa tidak ada ulama yang benar-benar mengkonfirmasi klaim bahwa pohon-pohon itu berasal dari Jeju.
Sumber : dari beberapa referensi
--------------------------------------------------------------
Jadi, memang ketika musim semi tiba, baik Jepang, Korea dan China, bahkan Washington DC USA, Bunga Sakura beterbaran. Jika Washington DC, memang pemerintah Jepang menghadiahkan bibit Bunga Sakura untuk ditanam di berbagai tempat di Ibukota Washington DC, USA.
Dan, Namsan Park, merupakan sebuah taman yang merupakan wisata utama untuk Bunga Sakura, di musim semi.
Gunung Namsan  adalah sebuah puncak setinggi 262 meter  di distrik Jung-gu di pusat selatan Seoul, Korea Selatan. Sebenarnya, bukan gunung yang menjulang tinggi, tetapi lebih kepada sebuak bukit perkotaan.
Perjalananku dan sahabat2k dari kaki Gunung Namsan, naik tangga mendaki gunung sampai puncak gunung menuju stasiun kereta gantung dan turun lagi ke kaki gunung naik kereta gantung, hahaha ...... dasar turis iseng ......
Seperti yang aku tuliskan di beberapa artikel tenang Seoul sebelumnya, Seoul merupakan ibukota korea Selatan yang merupakan "kota bukit". Sebuah kota yang berbukit2, sehingga jika kita tidak mampu berjalan kaki naik turun di perkotaan, janganlah berjalan kaki di Seoul.
Karena, begitulah keadaan Seoul. Dan puncak bukit tertinggi di kota Seoul adalah Gunung Namsan, atau tepatnya aku mengatakan Bukit Namsan.
Meskipun di masa lalu dikenal sebagai Mongmyeoksan, area ini menawarkan beberapa area hiking, piknik, dan pemandangan cakrawala pusat kota Seoul. Seoul Tower terletak di atas Gunung Namsan.
Area ini merupakan sebuah taman umum yang dikelola oleh pemerintah kota, yang memiliki pemandangan Seoul yang indah. Ini juga merupakan lokasi stasiun sinyal asap yang disebut Mongmyeoksan Bongsudae (Menara Suar Mongmyeoksan), yang merupakan bagian dari sistem komunikasi darurat selama sebagian besar sejarah Seoul hingga 1985.
Dari tahun 1925 hingga 1945 kuil Shinto dikenal sebagai Chsen Jing terletak di Gunung Namsan.
Namsan Park juga di Seoul adalah salah satu situs bersejarah ibu kota.
Selama Dinasti Joseon, ibu kota negara menjadi Khanyan. Untuk melindunginya, diputuskan untuk membangun di empat gunung utama kota - Pukhansana, Invansan, Naxan dan Namsan.
 Jadi, di puncak Namsan (namanya diterjemahkan sebagai "Gunung Selatan"), muncul 5 menara sinyal yang digunakan untuk mengirimkan berita lokal dari administrasi ke pemerintah pusat.
Pada tahun 2011 sebuah survei dilakukan oleh Seoul Development Institute, yang melibatkan 800 penduduk dan 103 perencana dan arsitek kota. Bahwa, peringkat Gunung Namsan sebagai lokasi paling indah di Seoul oleh 62,8 persen penduduk dan 70,9 persen ahli yang disurvei.
Dan nama "Namsan" disebutkan dalam bait kedua Lagu Kebangsaan Korea Selatan.
***
Aku, Wenah, Xixa dan Pong, sempat kesana sore2 setelah traveling keliling kotatua Seoul. Setelah makan siang, dengan naik bus umum kami mendaki Gunung atau Bukit Namsan, untuk berkeliling Namsan Park, dan terakhir akan naik kereta gantung dari Tower Namsan.
Naik kereta gantung dari puncak Gunung Namsan sampai kaki gunung, sesaat sebelum gelap, dan kami hanya sempat berfoto dengan latar belakang Seoul Tower di waktu malam.
Setelah itu, masih banyak yang aku lakukan bersama Wenah, Xixa, dan Pong untuk menghabiskan malam itu di Seoul, sebelum kami pulang ke apartemen kami di belakang Hotel Hyatt Seoul .....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H