Platform batu di depan aula bangunan ini, diukir dengan berbagai ornamen binatang, termasuk 12 tanda zodiak Cina.Tahta itu dipusatkan di bagian belakang aula.
Di belakang singgasana terdapat layar lipat dan kanopi yang terletak di atas singgasana. Dengan tiang2 kayu untuk menopang atapnya dengan ornamennya. Tentu saja, tiang2 ini harus besar dan kuat, apalagi ornamen2nya sangat detail.
Dibagian samping, terdapan kamar2 kecil untuk pelayan2 yang melayani tahta singgasana ini. Dan, Genjeongjeon Hall ini, menunjukkan martabat istana dan dianggap sebagai bangunan megah yang kehilangan sentuhannya setelah pertengahan Dinasty Joseon ....
Bagian dalamnya, seperti bangunan2 tua dan kuno lainnya, dengan lantai batu serta perabot full ukiran khas korea Kuno.
Atau mungkin, karena memang bangunan ini terus dipugar dan diperbaiki, sehingga ada sentuhan2 modernnya, terutama warna2 ini.
Tapi, apapun tu, si pemugar sudah bekerja keras untuk mendatangkan suasana jaman itu ke jaman modern sekarang ini, dn memberikan inspirasi bahwa "waktu itu sudah ada jaman yang akhirnya memberikan warisan sebuah Negara Korea yang luar biasa!
Inilah tahta singgasana kerajaan yang mulia, tempat negeri ini memberikan warisan luar biasa bagi keturunan2nya, Korea.
Sayang, wisatawan tidak boleh masuk, ada railing2 yang membatasinya, sehingga hanya bisa berfoto seperti ini saja. Tetapi, auranya sudah memberikan kesan wah dan merah, sebuah tanha singgasana kerajaan Korea.