Dibangun kembali lagi pada tahun 1867. Dan setelah pembunuhan Permaisuri Myeongsong pada tahun 1895, keluarga kekaisaran meninggalkan istana dan tidak pernah kembali.
***
Dari semua bangunan2 di Istana Gyeongbokgung ini, pertamakali aku melihat ada 1 bangunan yang terbesar dan detailnya yang terindah. Ternyata, memang ini adalah tahta singgasana Raja dynasty Joseon. Tempat pusat pemerintahan dynasty yang sangat terkenal, bahkan sampai saat ini.
Desain arsitekturnya sih, rata2 sama dengan bangunan2 yang ada di lingkungan istana ini, tetapi ada aura yang "wah", yang membuat mata wisatawan pasti mengarah kesana, walau mungkin belum tahu bahwa ini adalah bangunan tahta singgasana.
Ditambah lagi, ketinggian bangunan itu, perlantainya dibangun lebih tinggi. Sehingga, "rasa" monumentalnya sangat membuat wisatawan termasuk aku harus menegadah keatas, walau bangunan ini hanya 2 lantai, sama dengan beberapa bangunan2 disana.
Geunjeongjeon Hall adalah aula utama Istana Gyeongbokgung. Tahta singgasana.
Para pejabat berkumpul di aula ini untuk melakukan pemerintahan di jaman itu..Dan tempat ini juga digunakan oleh raja untuk melakukan urusan negara, mengadakan upacara nasional, dan menerima utusan asing.
Dibangun pada tahun 1394.Raja2 di tahun2 awal Joseon, termasuk Raja Jeongjong, naik takhta mereka di istana ini.
Tahta singgasana ini, dibakar selama Invasi Jepang pada tahun 1592, dan dibangun kembali pada tahun 1867, tahun ke-4 Raja Gojong. Geunjeongjeon Hall adalah bangunan lantai dua yang berisi 5 kamar masing2 di bagian depan dan samping.