Mohon tunggu...
Christie Damayanti
Christie Damayanti Mohon Tunggu... Arsitek - Just a survivor

Just a stroke survivor : stroke dan cancer survivor, architect, 'urban and city planner', author, traveller, motivator, philatelist, also as Jesus's belonging. http://christiesuharto.com http://www.youtube.com/christievalentino http://charity.christiesuharto.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Anjing Pemandu" di Olimpiade dan Paralimpiade, Tidak Diragukan Fungsi dan Keberadaannya

7 September 2021   14:06 Diperbarui: 7 September 2021   14:11 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Christie Damayanti

Dibanyak Negara, termasuk Jepang, keberadaan anjing penuntun bagi disabilitas, cukup membantu. Anjing2 itu dilatih dn dididik sedemikian rupa, sampai mereka mampu untuk membantu disabilitas, untuk menuntun.

Anjing penuntunatau anjing pemandu, menjadi berita utama di Jepang bulan lalu ketika mereka berjalan di samping atlet tunanetra di tim Israel, mengibas2kan ekor, selama upacara pembukaan Paralimpiade Tokyo. Gambar dan video menjadi hit dan viral.

Bagi para pendukung disabilitas Jepang, Paralimpiade Tokyo menyediakan platform global untuk meningkatkan kesadaran tentang stigma sosial, hambatan dan diskriminasi yang mereka hadapi. Anjing2 itu membantu tuannya yang berkebutuhan khusus, yang tuannya itu membantu orang2 di area :Paralimpiade.

Mereka yang mengandalkan mitra berkaki empat mengatakan, mereka berharap Olimpiade dan Paralimpiade bisa menjadi awal dari kepedulian tentang orang2 yang berkebutuhan khusus, dan kesetaraan dengan orang2 non-berkebutuhan khusus.

Di Jepang, pemerintah sudah mengesahkan Undang-Undang Bantuan Anjing untuk Penyandang Cacat Fisik sejak tahun 2002, dan mengijinkan mereka memasuki fasilitas umum dan transportasi.

Hanya ada kurang dari 1.000 anjing bantuan aktif untuk penyandang disabilitas, dengan daftar tunggu sekitar 3.000 orang dan total sekitar 310.000 orang buta yang terdaftar secara hukum di Jepang, menurut Komite Nasional Kesejahteraan Tunanetra di Jepang.                              (Sumber : www.washingtonpost.com).

Itu tidak termasuk orang tua dan orang lain yang akan mendapat manfaat dari anjing penolong, seperti mereka yang memiliki gangguan pendengaran, penyakit saraf, dan cacat atau kondisi lainnya.

Saat Olimpiade dan Paralimpiade berakhir akhir, para pendukung disabilitas melihat ke masa depan mereka,  "Ke mana mereka akan pergi dari sini?"

Bagaimana mereka dapat memastikan bahwa peningkatan bantuan aksesibilitas bisa menciptakan peningkatan budaya yang langgeng yang membuat Jepang lebih inklusif? 

Bagaimana mreka bisa menunjukkan bahwa Jepang, dengan populasi yang menua dengan cepat, harus memprioritaskan mereka yang membutuhkan bantuan tambahan?

***

Dengan dasar inilah, volunteer2 di Olimpiade dan Paralimpiade dengan keterbatasan, ada yang membawa seekor anjing untuk membantu orang2 disekitaran venue pertandingan2.

Aku mendapatkan cerita dan berita dari sahabatku, Maria Cheng yang tinggal di Chiba, yang kemarin pas Olimpiade dan Paralimpiade menjadi salah satu volunteernya, tentang seekor anjing pemandu atau anjing penuntun.

Dokumentasi Iwamoto Nozomi, dari Maria Cheng, Chiba. Dari Koran lokal, tentang Olimpiade kemarin, seekor anjing pemandu bernama Nana, bertugas menemani dan memandu tuannya, Chiba San .....
Dokumentasi Iwamoto Nozomi, dari Maria Cheng, Chiba. Dari Koran lokal, tentang Olimpiade kemarin, seekor anjing pemandu bernama Nana, bertugas menemani dan memandu tuannya, Chiba San .....

Ini cerita mengenai field cast, yang menggunakan anjing pemandu, saat bertugas. Si volunteer bernama Chiba San, seorang perempuan berumur 41 tahun, mendaftarkan dirinya sebagai salah satu volunteer Olimpiade kemarin, di venue Makuhari Messe, di Chiba.

Chiba San, dibantu oleh seekor anjing pemandu bernama Nana, yang berumur 8 tahun, Seekor anjing betina, yang setia menemani, karena Chiba San mengalami gangguan penglihatan disebut "retinitis pigmentosa", sama seperti mamanya.

Sebagai volunteer di even Olimpiade saat itu, tugas detailnya tidak tahu, tetapi di Koran lokal ini, Chiba San sedang menerangkan seorang kameraman, tentang lokasi pertandingan di Makuhari Messe.

Mengapa wartawan memfoto dan memasukkan di koran lokal?

Ya, karena ini sebuah berita menarik. Aku ssetuju dengan ini.

Cerita tentang anjing pemandu atau anjing penuntun, yang mengabdi dengan seorang Chiba San. Dan, Nana si anjing pemandu ini, memang bertugas selalu menemani dan memandu Chiba San. Tuannya lah, yang bertugas untuk memberi informasi2 yang dibutuhkan tentang Olimpiade di Makuhari Messe.

***

Salah satu aspek yang paling menonjol selama pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 adalah partisipasi anjing pemandu. Kebanyakan orang di media sosial senang melihat mereka, dan kelembutan yang mereka provokasi menjadi topik pembicaraan.

Anjing pemandu adalah sahabat setia berbagai peserta Paralimpiade, TERMASUK dengan volunteer2 nya. Anjing2 itu membantu mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain tanpa kehilangan kendali.

Singkatnya, mereka membantu disabilitas yang berkenaan dengan penglihatan mereka, mendapatkan kembali otonomi, mobilitas, dan bahkan harga diri mereka.

Anjing2 itu memang dilatih sedemikian, sehingga mereka mampu menuntun dan memandu tuannya yang berkebutuhan khusus. Mereka dilatih untuk melakukan sebuah pekerjaan, sehingga diharapkan, orang tidaj mencoba mengelus2nya, jika mereka sedang bertugas.

Anjing pemandu, bukan pet. Bukan seekor anjing untuk bermain, karena tugasnya adalah menjaga, menuntun dan memandu.

Sumber : www.twitter/Tokyo2020.com. Seekor Labrador, memandu tuannya memakai kacama hitam, ikut parade #OlympicTorchRelay. Si Labrador, sedang bertugas, sesuai dengan tugasnya sebagai anjing pemandu .....
Sumber : www.twitter/Tokyo2020.com. Seekor Labrador, memandu tuannya memakai kacama hitam, ikut parade #OlympicTorchRelay. Si Labrador, sedang bertugas, sesuai dengan tugasnya sebagai anjing pemandu .....

Cerita lai  lagi dari Colorado Amerika Serikat, tentang seekor Labrador coklat, mengabdi untuk tuannya, seorang gadis 16 tahun, Anastasia Pagonis, seorang disabilitas netra dan perenang cepat, setelah kehilangan penglihatannya 2 tahun lalu.

Dan, Anastasia Pagonis ini, merupakan salah satu atlet perenang disabilitas top di Tim REnang untuk Paralimpiade Tokyo 2020 lalu.

www.people.com. Sebuah foto yang menguras hatiku. Si Labrador setia menemani Anastasia belatih renang, tanpa dia beranjak dari tempat Anastasia berenang. Betapa hati seekor anjing yang setia, sebagai anjing dan sebagai seekor anjing pemandu dengan tugas2 nya .....
www.people.com. Sebuah foto yang menguras hatiku. Si Labrador setia menemani Anastasia belatih renang, tanpa dia beranjak dari tempat Anastasia berenang. Betapa hati seekor anjing yang setia, sebagai anjing dan sebagai seekor anjing pemandu dengan tugas2 nya .....

***

Kita tahu, anjing adalah seekor biatang yang kesetiannya tidak diragukan lagi. Dia akan setia menemani tuannya, kemanapun walau kadang tuannya manusia, meninggalkannya.

Aku yakin, mengapa kita melatih anjing sebagai pemandu, menuntun atau penjaga, karena hatinya yang sayang kepada "temannya".

Bahkan, banyak orang mengatakan bahwa lebih baik bersahabat dengan seekor anjing, yang tidak akan mengkhianati sahabat2nya ......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun