Masih banyak arsitek mendesain dengan pemikiran sempit mereka, menyediakan akses bagi penyandang disabilitas, TETAPI TIDAK TAHU APA YANG MEREKA LAKUKAN, karena mereka bukan penyandang disabilitas dan TIDAK BERKONSULTASI DENGAN PENYANDANG DISABILITAS!
Ini adalah pekerjaan sia2, karena si penyadang disabilitas, tidak akan bisa memakai desainnya, karena tidak sesuai dengan keadaan disabilitas .....
Ada banyak criteria desain yang memperhitungkan kemampuan pergerakan penyandang disabilitas.
Saat merancang ruang publik dan pribadi, pengukuran akses dan dimensi jangkauan harus dipertimbangkan. Dari orang-orang yang menggunakan alat bantu teknis (kruk, tongkat, kursi roda, dll.), pengguna kursi roda sering menghadapi hambatan terbesar.
Menggunakan data antropometri pengguna kursi roda sebagai dasar pengukuran dalam merancang ruang perkotaan, termasuk bangunan publik dan pribadi, juga akan menghilangkan kesulitan penyandang disabilitas lainnya.
Merencanakan ruang kota
Seseorang yang menggunakan kursi roda bergerak di sepanjang trotoar kota sementara hambatan yang ada dan keadaan yang menghambat pergerakan pengguna kursi roda diidentifikasi. Solusi renovasi dan rehabilitasi dapat diciptakan dengan menganalisis permasalahan yang ada.
Tujuan umumnya adalah untuk mengadaptasi elemen perkotaan yang ada (misalnya gang, trotoar, jembatan penyeberangan dan penyeberangan) untuk kemudahan pergerakan.
Adaptasi ini akan memberikan kriteria desain untuk perencanaan elemen perkotaan di masa depan. Parkir dan telepon umum dan penutup lantai lorong dipelajari dan kriteria desain yang sesuai ditetapkan.