Jika bicara tentang sekolah luar biasa YPAC, itu memang khusus untuk anak2 disabilitas, tergantung jenis disabilitadnya. Tetai, bukan ini yang dimaksud debgan pendekatan2 yang aku ulas sejak awal artikel ini.
Orang tua dari anak2 disabilitas, jik tidak terlalu berat jenis disabiltasnya, mereka ingin anak2 mereka bersekolah di sekolah2 umum, supaya anak2 disabilitas ini bisa mulai belajar tentang "kehidupan normal" serta belajar tentang kemandirian.
Tetapi, sebagian besar sekolah2 diseluruh dunia, menerapkan pendekatan ekslusif, sehingga anak2 cacat itu memang harus lebih bersabar untuk bisa belajar di sekolah2 umum .....
***
Sebagian besar perubahan yang dilakukan untuk meningkatkan aksesibilitas proses pemikiran desain akan terjadi. Menyertakan anak2 disabilitas untuk membantu memikirkan proses "bagaimana sebaiknya".
Karena, belum tentu yang kita pikirkan sesuai dengan kebutuhan anak2 disabilitas. Jika disabilitas dewasa, mereka bisa berdiskusi dan cepat mempelajari. Tetapi, berbeda dengan anak2 disabilitas, yang harus cepat untuk beradaptasi.
Untuk anak2 disabilitas, mungkin memerlukan sumber daya tambahan atau pengembangan teknologi baru untuk mengurangi hambatan akses terhadap informasi, lingkungan, proses, dan teknologi yang ada.
Ini adalah perubahan desain yang paling menantang untuk diakomodasi dan penerapannya dapat memengaruhi berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Contohnya,
Termasuk membeli produk atau perangkat untuk mengubah ruang fisik seperti tanjakan atau lift, membeli perangkat teknologi bantu seperti layar braille, berinvestasi dalam pengembangan teknologi baru, atau mempekerjakan lebih banyak staf.
Atau, staf medis yang membantu sebagai Juru Bahasa Tuli Bersertifikat, untuk meningkatkan komunikasi antara dokter dan pasien tunarungu atau penderita gangguan pendengaran.