Para Desainer di Jakarta, masih berada diantaranya, antara desai dan cost. Dan, pada kenyataannya, cost atau biaya untuk mendapatkan desain universal, serta fungsi-fungsi yang lebih memilih untuk menghasilkan, lebih menang!
Aksesibilitas desain di Jakarta pun, masih berada diantara keinginan membangunnya dan biaya yang dibutuhkannya. Kadang, hanya sekadar membangun ramp yang panjang, mereka akhirnya hanya membangun ramp dengan keterjalan yang lebih dari 45 derajat!
Banyak desain perkotaan, menghadirkan desain-desain megah tetapi tidak mendukung desain universal. Seringkali desaier memang "lupa", ada yang tidak bisa menikmati lingkungan itu karena masalah aksesibilitas.
Ini tentang kualitas hidup dan kemampuan untuk berpartisipasi dalam wilayah perkotaan yang merupakan bagian dari kehidupan yang terintegrasi dan tidak dikucilkan atau dikucilkan, dan ini tentang pendekatan desain dengan cara inklusuf.
Konsep universal desain perkotaan, sedang booming di mana-mana, termasuk di Jakarta.
Arsitek merancang pedestrian yang lengkap, yang mengakomodasi masyarakat dengan segala usia, gender serta keterbatasan fisik disabilitas dan lansia sebagai prioritas. Termasuk mendesain jalur sepeda, trotoar lebar serta peningkatan mobilitas lainnya.
Menciptakan ruang publik yang ramah, inklusif, dan estetis bagi semua orang. Semuanya dengan pendekatan universal desain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H